Lin Jarvis: Rider Yamaha Pakai Feeling, Rider Kompetitor Pakai Robot!

Diposting pada

Motomazine.com – Masbro, mulai jelas apa yang sebenarnya menimpa tim Yamaha MotoGP. Adalah Lin Jarvis, Managing Director Yamaha MotoGP yang secara tersirat mengungkap apa yang terjadi pada kubu tim garputala. Hal tersebut dia katakan selepas race MotoGP Malaysia yang menyisakan kedongkolan mendalam bagi seorang Jarvis dan semua tim.

Bagaimana tidak masbro, Valentino Rossi yang sudah memimpin balapan sepanjang 15 lap, dan bahkan sudah mencium aroma tropi juara, harus kehilangan traksi ban belakang YZR-M1 tunggangannya. Di turn 1 sirkuit Sepang asa Rossi mengakhiri paceklik kemenangannya kembali kandas. Apakah sepenuhnya itu terjadi karena Rossi grogi dikejar Marquez?

Usut punya usut, lagi-lagi masalahnya ada di ban. Bukan perkara Marquez yang pakai ‘ban ghoib’ loh ya… Tapi ini lebih ke penjelasan teknis dari seorang direktur balap. Menurut Jarvis, masalah elektronik yang menimpa tim Yamaha terutama Rossi dan Vinales membuat mereka melakukan sedikit ubahan. Tak lagi terlalu membebankan semua ke perangkat elektronik, namun lebih ke feeling pembalap itu sendiri. Lah, balik ke oldschool dong…?

Bisa dibilang sih semacam itu masbro… Sebab cuma cara inilah yang sepertinya bekerja bagus (setidaknya hingga setengah balapan lebih sedikit). “Mesin M1 2018 terlalu kasar di putaran bawah,” tutur Lin Jarvis. Yap, terlalu kasar di putaran bawah. Hal ini tentu saja menimbulkan banyak kerugian, terutama jika tenaga tersebut tak bisa tersalur secara apik pada ban belakang.

Efek negatif yang timbul adalah ketika pembalap harus secepat mungkin keluar tikungan. Ban belakang akan lebih banyak mendapat stress dan kemungkinan pembalap ngeloyor keluar tikungan lebih bayak. Namun lagi-lagi, seorang Rossi akhirnya lebih memutuskan untuk memilih setting manual. Artinya urusan bukaan gas keluar tikungan diatur sendiri dengan feeling pembalap. Kerugiannya apa? Tentu saja bukaan gas keluar tikungan jadi lebih beresiko. Paling utama sih beresiko (over) spin seperti yang Rossi alami di Sepang kemarin.

Valentino Rossi terjatuh karena kehilangan grip ban (Sepang)

Namun lagi-lagi, masalah elektronik tak mampu atasi semua ini dan pembalap lebih memilih memakai feeling mereka. “Itu arrtinya pembalap M1 sudah sangat berjuang mengatasi spin. Sangat sering pembalap kami keluar tikungan mengatur sendiri putaran mesinnya. Sementara kompetitor kami, membuka gas langsung karena rodanya berputar sesuai kontrol traksi elektroniknya,” tambah Jarvis.

Nah loh, mulai jelas kan masbro… Ternyata pembalap lain, dalam hal ini Honda dan Ducati bisa membuka selongsong gas mereka dengan lebih brutal. Coba deh perhatikan. Saat tayangan di layar kaca mempertontonkan bukaan gas dan rem pembalap Yamaha dan Honda. Sangat terlihat pembalap Honda, terutama Marquez lebih berani membuka selongsong gasnya secara langsung (ditandai warna hijau).

Dan kemampuan dalam mengandalkan feeling inilah yang mungkin dimaksud Rossi kemarin. Yoi, di Sepang The Doctor bilang bahwa ia dan tim telah melakukan sedikit ubahan setting, bukan elektronik, tetapi lebih ke teknis. Hayooo… Kalau gak human, apalagi yang dimaksud Rossi? So, makin jelas, dan makin menjelaskan apa yang pernah diomongkan Stoner, bahwa tanpa piranti elektronik Rossi masih akan terus juara. Tapi lagi-lagi, balap MotoGP era sekarang adalah era elektronik, dimana semua diatur secara elektronik. Pembalap tak lagi sepenuhnya mengandalkan feeling, tapi lebih percaya seolah kepada robot. Hmmm… pantes terjadi berkali-kali penyelamatan fenomenal. Udah miring 65 derajat tapi gak jatuh… Semoga berguna… (mmz)

baca juga:


Lebih dekat dengan motomazine di:

  • e-mail: motomazineblog@gmail.com
  • FB fanspage: motomazine.com
  • IG: @motomazineblog
  • Twitter: motomazine
  • Youtube Channel: motomazine
Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini