Vinales Pede M1 2019 Motor Juara Dunia. Bertolak Belakang dengan Rossi Akankah Yamaha kembali Bingung?

Diposting pada

Motomazine.com – Jerez, Maverick Vinales mengungkapkan impresi positifnya pasca jajal Yamaha YZR-M1 versi 2019. Tes dua hari di Andalucia yang ia lakukan ternyata memberikan dampak positif. Bahkan dengan Pede pembalap berusia 23 tahun ini menyebut mesin M1 2019 adalah mesin juara. Lah, lha kok berkebalikan banget dengan rekan setimnya, Valentino Rossi… Apakah karena ini Yamaha akan kembali alami kebingungan?

Jika kita flashback ke belakang Yamaha sempat dihadapkan dengan dilema saat pertama kali merekrut Vinales. Pembalap anyar jebolan Suzuki tersebut langsung ngacir terdepan di tes-tes seperti Valencia dan Qatar. Bahkan di race perdana Qatar 2017 pemilik nomor 25 ini langsung keluar sebagai juara. Sontak, pengembangan Yamaha seperti fokus ke Spaniard tersebut.

Namun seiring waktu berjalan, Yamaha M1 bukannya makin membaik. Bahkan hingga musim 2018 dimana mereka masih terlihat sangat kesulitan dengan grip ban belakang.

Akan tetapi di tes Jerez, dimana Vinales biasanya tak bisa cepat dengan pacuan MotoGP, semuanya justru berkebalikan. Vinales mengaku sangat senang karena mampu tampil kompetitif bahkan dengan ban yang sudah dipakai selama 30 lap. Jadi, benarkah penyakit M1 sudah sembuh?

“Saya rasa kita sangat kompetitif dengan ban yang sudah digunakan. Saya bisa mengendarai motor sangat baik selama tes berlangsung. Dan di trek yang bagiku sangat sulit ini saya biasanya tak bisa cepat dengan motor MotoGP,” ucap Vinales.

“Kali ini saya bisa menjaga laptime yang bagus. Saya bisa mendorong, jadi sangat penting berselisih 0,1 detik saja dari pembalap tercepat. Karena sekali lagi ini trek yang sulit buatku.” lanjutnya.

Yap, di tes hari kedua Jerez Maverick Vinales berhasil catatkan waktu di angka 1m38.066 detik atau berselisih 0.121 detik saja atas Takaaki Nakagami di posisi terdepan.

“Kami pertunjukkan, kami buktikan, dan motor ini sangat kompetitif dan siap meraih juara. Saya merasa sangat baik. Normalnya saya akan kehilangan 0,2 sampai 0,3 detik saja saat sudah mencapai 30 lap dengan ban yang sama. Jadi bagiku ini sangat penting. Saya berikan yang terbaik, hingga sangat kompetitif di valencia dan di sini. Sangat penting untuk kompetitif di sini, bukan Malaysia. Sebab di Malaysia jika kamu punya mesin kencang maka laptime akan bagus. Tapi itu hanya satu trek, seperti Sepang dan Mugello.”

“Di trek yang lain terdiri dari banyak sekalii tikungan, seperti di Jerez ini contohnya. Jadi sangat penting menentukan keputusan dari sekarang untuk lebih mengembangkan motor lagi terutama grip ban,” tambah pembalap yang kini beralih ke nomor 12 tersebut.

Impresi Terhadap M1 Vinales Beda dengan Rossi

Berbeda dengan Vinales, rekan setimnya Valentino Rossi justru mengungkapkan hal yang sama sekali berkebalikan. Pembalap asal Italia tersebut mengatakan Yamaha masih butuh perbaikan di semua area. Terutama grip ban belakang. Bahkan Rossis ebut mesin M1 2019 belum cukup untuk kejar titel juara dunia. Nah loh…

Menanggapi hal ini Vinales sedikit memberikan pandangannya. Dia sebenarnya juag setuju dengan Rossi terutama peningkatan grip ban belakang untuk menambah kemampuan corner exit.

“Pertama kita memang menemukan masalah teknis di grip. Dan kemudian kami melakukan penyesuain elektronik.” Ujar Vinales. “Elektronik terbaru M1 sangat bagus. Saya merasa sangat baik dengan kontrol traksi, wheelie dan power delivery. Tapi saya rasa masih tetap ada celah untuk meningkatkan kemampuan teknis motor. Dan perkembangan kita akan melompat jika bisa mengatasi masalah grip ini.”

“Saya memperbaiki masukan untuk motor. Saya merasa sangat baik dengan motor. Saya tak mengubah setting sama sekali dari Valencia. Ini adalah set-up yang sama dan bisa kamu lihat ini trek yang sama sekali berbeda. Kami masih membutuhkan sesuatu yang berbeda, tapi sejak pertama naik ke motor saya merasakan impresi sangat positif. Saya bisa melakukan laptime di bawah 1m39 detik. Saya rasa itulah race pace dan saya merasa sangat baik, sangat positif.” imbuh Vinales.

Nah, sedikit membingungkan pastinya. Sebab impresi yang diberikan Maverick Vinales adalah sama sekali berbeda dengan Valentino Rossi. Rossi yang sudah kenyang dengan Yamaha M1 sejak 2004 masih dibuat kesulitan dan menganggap potensi M1 2019 belumlah cukup untuk bertarung. Terutama memperebutkan gelar juara dunia.

So, akankah Yamaha kembali alami kegalauan layaknya 2017 lalu? Atau Yamaha berani mengambil keputusan melakukan dua arah pengembangan berbeda untuk Rossi dan Vinales? Entahlah, sebab kedua rider ini punya karakter dan proporsi tubuh berbeda. Sudah barang tentu keduanya juga punya pandangan berbeda dalam pengembangan YZR-M1 ke depannya.

Entahlah, apapun itu pengembangan yang diambil Yamaha semoga ke depan mereka bisa menemukan solusi terbaik. Agar YZR-M1 kembali kompetitif, bisa bersaing di barisan terdepan hingga mampu layani duet Marquez-Lorenzo atau Dovisiozo-Petrucci yang sepertinya masih akan berkuasa di MotoGP musim 2019. Semoga berguna… (mmz)


Silahkan berbagi dengan motomazine di:

  • e-mail: motomazineblog@gmail.com
  • facebook: motomazine.com
  • twitter: motomazine
  • IG: @motomazineblog
  • Youtube channel: Motomazine

Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini