Kendaraan besar punya titik blind spot lebih luas

Meski Tak Seindah Mobil Goyang, si Truck Goyang Harus dilarang

Diposting pada
gambar ilustrasi dari google

MOTOMAZINE.COM – Masbro, buat generasi ’90-an pasti sudah sangat hafal dengan fenomena mobil goyang. Bukan truck goyang, fenomena yang sempat menghebohkan jagad pembaca “cerita panas” ini nyatanya mampu diredam oleh aparat berwajib saat itu. Yoi Cak, tarafnya emang sudah kelewat batas. Entah di Kenjeran, entah di bawah jembatan, si mobil bisa bergoyang. Dan ini tentu sudah masuk dalam taraf meresahkan. Meresahkan, karena akhir banyak yang pengen nyoba…wkwkwk… Bercanda, jangan diseriusin.

Nah, makin ke sini trend semakin berkembang. Di generasi milenial yang serba gadget ini muncul lagi fenomena giiyang. Bedanya kali ini bukan mobil, tapi truck goyang. Sama-sama goyang tapi beda cara dan tujuan. Intinya sih sama, berujung kecelekaan yang membahayakan.

Dan benar saja Kang. sempat viral di beberapa kalangan yang menyebut dirinya CCTV, entah apa juga itu kepanjangannya, makin ke sini si truck goyang akhirnya memakan korban juga. Hari Sabtu (19/01) kemarin ketika sekelompok truck baru pulang dari menghadiri kopdar di Jogja, salah satu truck goyang yang sedang pamer aksi terlibat kecelakaan.

Truck yang seharusnya hanya lenggak-lenggok dengan menunjukkan kebolehannya dengan terangkatnya satu persatu ban dari aspal tersebut tetiba nyelonong dan menghajar sepeda motor yang ditunggangi dua orang remaja (berboncengan). Sesaat sih terlihat dua remaja laki-laki itu terkulai lemah tak berdaya. Gak ngerti juga akhirnya gimana, kabarnya sih satu kritis satunya MD (cmiiw).

Nah, belajar dari kejadian ini seharusnya emang sudah saatnya truck goyang dilarang. Dengan menerbitkan aturan baru tentunya. Entah, mmz sendiri sampai gak paham maksud dan tujuan si sopir hingga mau-maunya menggoyangkan truck demi mencari sensasi. Sebut saja begitu.

Saya pernah muda, dan saya bisa nyetir mobil. Walau belum bisa goyang sekalipun tapi saya tahu resiko yang ditimbulkan dari truck goyang ini. Resiko terfatalnya jelas kecelakaan yang bisa merenggut nyawa. Namun meski tak alami kecelakaan pun sejatinya banyak resiko yang dihasilkan dari truck goyang.

Sebut saja kaki-kaki. Sampeyan bayangkan sendiri. Truck bermuatan, melaju dengan kecepatan 70-80 kpj-an terus digoyang. Siapa yang menderita. Jelas yang pertama adalah bearing. Gak kebayang kayak apa rasanya bearing saat harus naik dan turun menghajar aspal pada kecepatan seperti itu.

Yang kedua adalah as roda dan sasis. Goncangan demi goncangan serta liukan yang terjadi pada kecepatan tinggi dengan muatan seberat itu tentu akan menghajar ketahanan sasis. Alih-alih yang ada malah mleyot tuh sasisnya. Kan eman?

Truk yang sudah ganteng-ganteng dengan biaya modifikasi menyentuh harga mobil LCGC harus dihancurkan dengan tujuan show off. Oke kalau mau show off silahkan dengan cara yang positif saja. Kontes truck sudah tentu. Atau mungkin kontes foto. Atau bisa jadi bikin film bertema sopir truck. Kan bisa juga tuh buat dibikin show off. Bukan dengan cara truck goyang yang justru membahayakan.

truck modifikasi motomazine.com
contoh modifikasi truck dari salah satu akun ig

So, marilah bijak dalam berkendara. Saya pecinta otomotif tak hanya sepeda motor. Tapi juga truck dan bus. Alangkah baiknya kita berperilaku positif di jalan. Jangan asal demi ketenaran lantas semua cara dilakukan. Termasuk hal-hal yang mepet dengan bahaya.

Oke, bagi sebagian sopir truck mungkin goyang adalah hiburan. Saya ngerti bagaimana perjuangan mereka. Upah dan jerih payah yang mereka lakukan demi mengantarkan barang ke tujuan. Namun dibalik itu sejatinya masih banyak hal positif yang bisa dilakukan. Yang pasti bukan goyang. Hidupkan telolet lagi mungkin? Semoga berguna… (mmz)

Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

8 komentar

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini