2019 si Kucing Panther Terancam disuntik Mati. Hiks

Diposting pada
isuzu panther gt 2018

MOTOMAZINE.COM – selamat siang masbro.. Jumat siang mmz punya sedikit info mengenai MPV tangguhnya Isuzu. Yap, siapa yang tak kenal si kucing Panther. Mobil keluarga jenis MPV dari Isuzu ini sudah mengaspal selama puluhan tahun dan terus mendapat hati tersendiri bagi pecinta mobil diesel. Namun sayang, regulasi dan kerasnya jaman mengancam eksistensi kucing. Dan di tahun 2019 ini Panther terancam disuntik mati. Hiks, sedih…

Sejak hadir dengan generasi pertama bermesin 2,3 liter tahun 1991 silam, Panther terus saja melakukan pembaruan terutama di sisi tampilan dan juga mesin. Mesin diesel yang awalnya berkubikasi 2,3 liter OHV indirect injection terus disempurnakan hingga pada tahun 1996 lahirlah Panther baru bermesin 2,5 liter OHV 4-silinder direct injection.

Mesin generasi 2.5 ini terus menjadi primadona. Setidaknya saat itu begitu banyak keluarga dan konsumen yang memilih Panther sebagai kendaraan kesehariannya. Generasi 1995-2000 seakan memang menjadi puncak kejayaan Panther. Slogan “nyaris tak terdengar” nyatanya cukup menghipnotis. Dan harus diakui, mesin 2.5 memang jauh lebih senyap dibanding mesin 2.3.

panther pick up motomazine.com

Tak berhenti sampai di situ, tahun 2000 hingga 2005 Isuzu kembali merefresh tampilan Panther kotak. Di awal milenium itu Isuzu melakukan rombakan besar-besaran pada tampilan dan penambahan teknologi Turbo. Panther pun berubah total dengan bentuk yang dikenal sebagai Panther kapsul. Hingga lahirlah tipe-tipe Grand Touring, Touring, LS Hi Grade, SS, LV, SV, SM dan LM. Selain itu Panther Pick-up juga masih menjadi primadona di bidang niaga.

Panther generasi ke empat hadir sejak 2005 hingga sekarang. Sejak tahun itu Isuzu nyaris tak memberikan ubahan berarti selain pada grille, lampu dan pembenahan beberapa sektor interior. Harus diakui, bodi 2005 ke sini emang sudah ganteng. Apalagi tipe grand touringnya… beughhh… Saya aja masih nyidam hingga sekarang…wkwkwk…

Namun seiring perkembangan zaman yang terus dibombardir mobil-mobil MPV anyar, eksitensi Panther pun kian goyah. Hal ini diperparah dengan makin sedikitnya negara lain yang memakai mesin dan bodi Panther. Yap selain di Indonesia, Panther juga dijual di Filipina dengan nama Isuzu Crosswind dan di Vietnam dengan nama Isuzu Hi-Lander.

Isuzu Crosswind

“Pasarnya tinggal di Indonesia saja, untuk penjualan jika terbentur Euro 4 maka titik berhentinya di situ. Apakah suatu hari nanti kita punya engine yang ekonomis untuk volume MPV menggunakan mesin yang lain ya kita lihat saja,” ujar ujar GM Marketing Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Attias Asril saat meluncurkan New Isuzu GIGA Tractor Head pada Rabu (24/1/2019) di kawasan Senayan, Jakarta Selatan (detikoto)

Asril menembahkan sejatinya bisa saja Panther terbaru dihadirkan. Namun dengan syarat ada negara lain yang menginginkan menjual MPV ini. Sulitnya pabrikan menelurkan Panther terbaru adalah karena juga dipengaruhi oleh tren pasar yang bergeser ke jenis SUV. Yap, mau diakui atau tidak, pasar MPV makin ditinggalkan oleh konsumen. Lihat saja Toyota dengan Innova-nya. Gak seramai dulu kan?

Menurunnya deman masyarakat terhadap Panther juga dapat dilihat dari penjualan yang dicatatkan Isuzu. Dari tahun 2017 ke tahun 2018 penjualan Isuzu Panther merosot hingga 17,2 persen. Pada tahun 2017 Isuzu Panther terjual sebanyak 1.147 unit sedangkan pada tahun 2018 jatuh pada angka 950 unit.

So, wajar jika Isuzu akhirnya harus berpikir ulang untuk merefresh Isuzu Panther. Gak mungkin kan Isuzu harus berinvestasi keras untuk mensuplai pasar Indonesia saja? Sebab secara basic Isuzu itu emang mesin mobil-mobil niaga/truck. Hmmm… eman jane Cak kalau si Kucing Panther musti disuntik mati… Semoga berguna… (mmz)

Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

1 komentar

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini