MotoGP: Dua Seri Perdana Rossi Sengaja Sembunyikan Kelebihannya?

Diposting pada

Salah satu aksi start Rossi di seri Argentina 2017

Motomazine.com – Salam safety riding bro sis.. Dua seri balapan MotoGP musim 2017 telah bergulir. Dan dari dua balapan yang berlangsung, Maverick Vinales si rider baru Yamaha berhasil mencetak kemenangan beruntun. Sebuah prestasi fantastis bagi Vinales sendiri juga tim Yamaha tentunya. Namun dibalik gemilangnya prestasi Vinales bersama pacuan M1terbarunya, rasanya kita juga harus ikut angkat topi atas prestasi yang ditorehkanrekan setim Maverick, Valentino Rossi.

Pebalap paling gaek di starting grid MotoGP musim 2017 mampu selalu finish di atas podium, baik di Qatar maupun Argentina.
Berbicara tentang Rossi, tentu kita bakal dihadapkan dengan opini yang simpang siur terkait pebalap yang kini telah menginjak usia 38 tahun tersebut. Kesulitan yang terus dialami sejak sesi tes pramusim membuat beberapa orang pesimis, dan bahkan mulai meragukan performa The Doctor sendiri bro sis… Kebanyakan mereka mengatakan jika Vale(begitu ia karab disapa), telah kehilangan sentuhan.
Namun melihat performa apiknya baik di Qatar dan Argentina, anggapan itu lantas tak menjadi sepenuhnya benar. Bahkan julukan Rossi sebagai “Sunday Rider” seakan makin tertegaskan dengan mampunya ia menjejak podium dari posisi start yang sama sekali tidak menguntungkan. Memulai start dari posisi sepuluh di Qatar, Rossi berhasil mengakhiri balap di posisi tiga. Dan terseok-seok di Argentina hingga membuatnya bahkan harus terlempar ke sesi QP1, Rossi akhirnya mampu kembali finish sebagai runner up atas teammate-nya, Maverick Vinales. Padahal saat itu Rossi harus memulai balapan dari posisi tujuh.
Lantas , benarkah talenta Rossi mulai terkikis usia? Ataukah kesemua ini hanyalah akal-akalan The Doctor semata untuk menyembunyikan kelebihan sejatinya?
Ditanya perihal performa Rossi di dua seri balap perdana musim 2017, Paolo Beltramo seorang pengamat senior dari negeri Pizza sana mengutarakan pendapatnya yang tentu akan membuat pembacanya mengernyitkan dahi? Kenapa? Pasalnya Beltramo mengatakan jika pebalap Movistar itu (Rossi) sengaja menutupi kemampuannya demi mengecoh para lawan, sebut saja Marc Marquez dan tentu saja rekan setimnya sendiri, Vinales.
Seperti dikutip dari Tuttomotori Beltramo berpendapat, Rossi sepertinya melakukan hal tersebut dengan sengaja.
Valentino Rossi tampaknya melakukannya dengan sengaja.Karena seperti yang kita ingat jika dia berada dalam kesulitan besar. Tapi, dia mampu tampil kompetitif, cepat, memberikan sensasi, menyalip, hiburan, danmendapatkan podium“, terangnya bangga.
Saya menyadari jika The Doctor selalu memelihara persaingan, adrenalin, mencari solusi dan tak pernahterpuaskan. Saya pikir itu erupakan fakta yang luar biasa“, imbuhnya.
 
Paolo Beltramo
Menarik  masgan dan mbaksis untuk mencermati pendapat Beltramo ini.Perlu diingat dan diketahui, Beltramo adalah pengamat senior MotoGP. Yang tentu telah paham betul dengan seluk beluk dan karakter masing-masing pebalap. Jadipendapat yang dilontarkannya tentu bukan”omongan yang tanpa waton“, artinya omongannya pastinya didasarkan baik pada fakta maupun pengamatannya secara pribadi.
Last… selalu naik podium di dua seri awal balapanMotoGP, membuat Rossi meningkati klasemen kedua pebalap dengan perolehan poin sebanyak 36 poin. Rossi terpaut 14 angka atas rekan setimnya, Vinales yang berhasil mengoleksi 50 poin dari dua kemenangan beruntunnya.. Tapi btw, sampean setuju gak sih kalau Beltramo mengatakan jika Rossi sengaja menyembunyikan kelebihannya? Drama, dramaaa… :mrgreen: (MMz)
Baca Juga:

===============

Punya pertanyaan atau ingin berbagi pengalaman? Tulis saja di:

  • e-mail: motomazineblog@gmail.com
  • facebook: motomazine.com
  • twitter: motomazine
  • IG: @motomazineblog
  • WA: 085233819298
  • BB: 524dbd4e
Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

22 komentar

  1. Buat yg ndak ngfans sama Rossi, wajar. Apalagi yg beda umurnya jauh. Saya hampir seumuran sama Rossi dan mengikuti sepak terjangnya sejak juara GP125 Sentul tahun 1997.
    Dia membalap dengan gaya unik dan entertaining, punya selebrasi2 yg mengejutkan. GP motor hidup karena aksinya.
    Sekarang dia bukan yang tercepat, bukan yg paling nekad. Tapi bagaimana dia bertahan di umur segini dan masih berada di papan atas adalah sebuah miracle sendiri.
    Apa dia menyembunyikan kemampuan terbaik? Hanya Tuhan dan Rossi sendiri yg tau.

    1. Btw sempatkanlah lihat video2 GP 500 n MotoGP tahun2 2000an awal kalau anda ragu dengan pendapat saya. Kalau sudah, silahkan dibantah.

    2. ok.. kalo udah kenal banget gitu trus suka ya om? menurut saya gak gitu juga.
      haters itu pasti ada. haters yg seumuran dg om dan tau banyak sepak terjang rossi dr dulu juga ada.

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini