Motomazine.com – Salam safety riding bro sis… Artikel ini terbit karena pemandangan yang baru saja saya lihat di jalan tadi. Bukan hal baru sih, cuman karena sudah terlalu sering menyaksikannya di jalanan, akhirnya hati pun tergugah untuk menuliskan artikel ini.
Ya, membonceng anak di depan saat berkendara sepeda motor. Bahaya? Jelas bro sis… Hal ini sangat berpotensi mendatangkan bahaya. Terlebih apabila si rider kurang lihai dalam mengendarai sepeda motor. Saya gak bilang emak-emak loh ya
Berkendara sepeda motor dengan membonceng anak di depan bisa menimbulkan bahaya antara lain karena selain mengganggu pandangan rider, kebiasaan anak yang senang memegang stang kemudi tentu juga membuat handling motor ikut terganggu.
Baca juga:
- Jepang Targetkan Mobil Terbang bisa Milik Umum pada 2025
- Akhirnya bisa Tidur Nyenyak, Cermin di Tikungan ternyata bukan Kaca
- Penasaran, Sebenarnya Truk Pertamina Angkut Satu Jenis BBM atau beberapa Jenis Sekali Jalan?
- Niat Nyuri BBM Bus Pariwisata, yang disedot malah WC
- Karena Jalur Ponorogo-Trenggalek Longsor, Saya Mendapat Pengalaman Baru
- Impresi Pertama Ketemu Kang Iwanbanaran. Humble dengan Logat Ketimuran yang Kenthel!
- Waria Joged-joged Keke Challenge ditilang Polisi. Kagak Nahan Bang…
- Sempat Ditawarkan 100 Juta Suzuki Skywave ini Laku Rp 50 Juta. Opo Ra Kenthir Jal Cak?
- Ada Berita Pemutihan SIM Semua Golongan Mulai Tanggal 2 April. Asli apa Hoax?
- Kerja dilandasi Passion, ya Juru Parkir ini Contohnya
Dampak lain dari membonceng anak di depan adalah terpaan angin yang harus diterima anak. Apalagi kalau orang tuanya/pemboncengnya terlalu acuh dan cenderung ngebut ngebawa motornya. Bahaya terkantuk stang pun juga terbuka apabila sang pengendara harus melakukan pengereman mendadak.
Lantas, jika sikon mengharuskan kita membonceng anak di depan, apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan kemungkinan bahaya yang bisa mendera si anak?
Dilansir dari Viva.co.id yang dikutip dari akun Welovehonda, berikut hal-hal yang harus diperhatikan jika anda terpaksa harus membonceng anak saat berkendara sepeda motor:
- Pergunakan safety gear pada anak, seperti helm, jaket, sepatu dan bisa juga sarung tangan.
- Usahakan membawa anak jangan lebih dari satu
- Posisikan anak di belakang pengendara (untuk anak yang sudah bisa berpegangan dan memeluk orang tuanya).
- Gunakan sabuk bonceng untuk anak-anak yang sudah banyak dijual di pasaran.
- Pastikan kaki anak sampai di footstep dan bisa memijak footstep belakang.
Kalaupun anak anda masih terlalu kecil untuk mampu memeluk pinggang orang tua atau menapakkan kaki ke footstep, dan dengan terpaksa anda harus memboncengnya di depan, anda pun bisa memanfaatkan sabuk bonceng. Selain sabuk bonceng sekarang juga sudah banyak tersedia kursi boncenger untuk anak yang bisa diletakkan di depan.
Wahyu Minarto selaku Co-Founder sekaligus praktisi keselamatan Safe Kids Indonesia mengatakan bahwa kita harus memaksimalkan penjagaan total terhadap anak saat naik sepeda motor. Akan lebih afdol lagi jika diusahakan berkendara menggunakan mobil.
“kami menekankan campaign ini bukan meminta semua keluarga memiliki mobil. Buukan itu, tujuan kami mengedukasi risiko dan apa saja bahaya yang didapat kalau kita tidak memperhatikan bahaya dari tiap berkendara,” tuturnya seperti dikutip oleh HaiBunda, dalam sesi talkshow di Pekan Menggendong Sedunia 2017 yang digelar di Club Kembang, Jaksel, Minggu (8/10)
Oh ya, satu lagi bro sis…usahakan lewat jalan di wilayah perkampungan, atau dengan kata lain sebisa mungkin hindari jalan raya. Sebab dengan melakukannya maka resiko juga berkurang karena jumlah kendaraan yang tak terlalu banyak saat anda berkendara di jalanan perkampungan… Semoga berguna… (mmz)
===============
Lebih dekat dengan Motomazine di:
- e-mail: motomazineblog@gmail.com
- facebook: motomazine.com
- twitter: motomazine
- IG: @motomazineblog
- Youtube channel: Motomazine
- WA: 085233819298
- BB: D8DCFC9A
Yang lebih baik ya anak balita dirumah aja, bahaya bro
Project Neo Sports Café Honda keren nih!
https://motorrio.com/2017/10/10/project-neo-sports-cafe-honda-bakal-nongol-06-november-2017-di-eicma/
iya pak… tapi kalau harus diajak?sekolah misalnya?