Rossi Sangat Ketakutan. Zarco Kelewatan?

Diposting pada

MOTOMAZINE.COM – Pasca MotoGP Austria pembalap Monster Energy Yamaha Valentino Rossi mengatakan kalau dirinya benar-benar ketakutan. Ya, dua motor berkecapatan tinggi terbang di depannya, hampir menyambar dirinya dengan jarak beberapa inch saja. Bisa dibayangkan betapa malaikat maut sudah melirik pembalap bernomor 46 ini. Beruntung, dewi fortuna masih memihak Vale saat itu. Namun dengan komentar yang dilayangkannya, mungkinkah Rossi berniat pensiun?

Kalau sampeyan menyaksikan jalannya MotoGP Austria kemarin memang banyak drama menakutkan terjadi. Sedari event Moto2 dihelat, semua orang dibuat kaget, dan bahkan ketakutan dengan insiden yang menimpa pembalap Malaysia, Hafizh Syahrin. 

Baca juga : MotoGP Austria : Nyaris Nabrak 2 Motor Terbang Rossi Luput dari Maut

Doi yang sedang melaju kencang tak menyadari bahwa di depannya tergeletak motor Bastianini yang sebelumnya terjatuh sendiri akibat tergelincir.

Pembalap bernomor 55 tersebut menghantam telak motor Bastianini hingga membuat motor pembalap Ital Trans tersebut terbelah menjadi dua. Parahnya Syahrin langsung tergeletak di pinggir lintasan dan terlihat kesakitan. Doi harus ditandu, dilarikan ke mobil clinic untuk selanjutnya mendapatkan pemeriksaan intensif.Balapan dihentikan dengan Red Flag. Beruntung Syahrin selamat.

https://twitter.com/MotoGP/status/1295073096064479232?s=20

Nah, kejadian tak kalah menakutkan kembali terjadi saat MotoGP digelar. Morbidelli yang bersentuhan dengan Zarco jelang turn 3 membuat motor keduanya melaju bebas dan menghadang beberapa pembalap di depannya, termasuk Vinales dan Rossi. Dan dari kejadian itu Rossi lah yang paling menrima dampaknya.

Pembalap berusia 41 tahun tersebut nyaris saja terhantam motor Morbidelli dan juga Zarco yang melintas bebas di depan matanya. Terlihat betapa The Doctor sangat shock saat kembali ke paddock karena Red Flag kembali berkibar. 

Rossi sangat Ketakutan

“(Kejadian) Itu sangat-sangat menakutkan. Betul-betul membuatku takut. Kami sebagai pembalap harus banyak berdoa, semua orang harus berdoa kepadanya karena dialah yang putuskan (Tuhan). Tapi, f ** k, aku merasa sangat ketakutan. Aku luar biasa takut. Karena kejadian kemarin sangatlah berbahaya.” buka Rossi.

https://twitter.com/MotoGP/status/1294973637813047298?s=20

Setelah Red Flag balapan kembali dihelat. Dan sebagai orang yang hampir kehilangan kesempatan, tentu batin Rossi sangatlah berkecamuk. Akan sangat tidak lucu kalau The Doctor akhirnya putuskan tak lagi turun balapan. Namun apakah seperti itu mental peraih 9 kali gelar juara dunia? 

“Aku tak punya pilihan. Karena aku tidak ingin mengatakan ‘ciao’ kepada semua orang dan pulang. Aku coba untuk tidak memikirkannya, tetapi sangat sulit, bahkan hingga sekarangpun tidak mudah. ​​Aku sudah berbicara dengan pacarku, dan dia shock! Tapi aku belum berbicara dengan ibuku dan Graziano. Sekarang aku akan menelepon mereka terutama Graziano.” lanjut Vale.

Vinales sampai menutupi kepalanya (lepas stang) karena banyak sekali part motor beterbangan di sekitarnya

Ditanya mengenai insiden yang libatkan muridnya vs Zarco, yang juga sempat menuai kontroversi pasca insidennya dengan Pol di Brno, Rossi puya pendapat lebih kalem. 

“Kita perlu menghormati pembalap lain karena kami tidak bisa melupakan olahraga ini memang sangat berbahaya. Terutama di trek yang memiliki lintasan lurus panjang dimana motor bisa melaju hingga 300 km / jam. Apa yang aku katakan juga berlaku untuk kelas kecil,”

“mereka memiliki gaya menutup pintu di depan orang lain saat mengerem. Dalam bahasa Italia kami menyebutnya sebagai  ‘frenare in faccia’ , atau ‘rem di wajah musuhmu’. Soal Zarco menurutku memang dia sangat melebar dan mengerem di depan Franco. Tujuannya mungkin agar Franco tidak menyalipnya saat pengereman.”

Motor Morbidelli terbang persis beberapa inci saja di depan Rossi

“Tapi dia terlalu dekat, padahal ketika pembalap melaju pada kecepatan 300 km/jam motor memiliki dorongan slipstream yang sangat besar sehingga Franco tidak punya kesempatan untuk mengerem (dan menghindari kontak). Pada akhirnya akan ada banyak risiko, kita banyak risiko, terutama apa yang terjadi padaku dan Maverick. Ini berpotensi bencana. Aku sudah berbicara dengan Zarco langsung. Aku mengatakan ini juga kepadanya. Dia mengatakan bahwa dia tidak melakukannya dengan sengaja. Agresif itu bagus, tetapi mengerem di depan pembalap lain, terutama pada 300 km/jam merupakan potensi bencana“, tambah The Doctor.

Kalau diperhatikan Zarco memang melakukan pengereman tepat di depan Franco. Dan mungkin itu adalah bukan titik pengereman yang sebenarnya seperti istilah yang dikatakan Rossi (frenare in faccia). Terlebih Zarco juga melakukan gerakan mengeblok dengan bergeser ke kanan menutup sepenuhnya racing line milik Franco. 

Dengan kecepatan setinggi itu, ditambah slipstreaming antar keduanya, jelas tak banyak yang bisa dilakukan Franco. Yang pasti setelah kejadian itu sepertinya Rossi akan mengadakan selamatan di rumahnya. Karena terhantam motor seberat 157 kg langsung ke tubuh dengan kecepatan itu adalah potensi maut. Amit-amit. Airbag? piranti itu akan mengembang saat pembalap menghempas, terhempas, atau terjadi geralan ‘tak normal’. Barulah sensor ABS bekerja. 

Baca juga : Kontrak Terstruktur, akankah jadi Awal Bagus Rossi-Petronas?

Intinya yang terpenting dari semua kejadian mengerikan di Austria kemarin adalah semua pembalap yang terlibat selamat, tanpa alami cidera sama sekali. Ngeri asli! (mmz)   

Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

3 komentar

  1. tambah satu lagi rekor Rossi yang sulit dipecahkan: membalap melawan dua motor plus satu rider yang terbang.

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini