Yuk Biasakan Pakai Riding Position yang Benar sebagai Kunci Cari Aman

Diposting pada

Motomazine.com – Riding position atau posisi berkendara menjadi salah satu kunci seorang rider tak hanya betah, namun juga selamat saat berkendara. Posisi berkendara masing-masing tipe sepeda motor tentu berbeda. Untuk motor sport fairing, non fairing, skutik dan cub aka motor bebek punya masing-masing posisi berkendara. Nah buat sampean semua nih, yuk biasakan pakai riding position yang benar sebagai kunci #Cari_Aman.

1.Riding Position Motor Sport

Seperti yang sudah mmz tuliskan di atas, motor sport punya dua varian umum yang berbeda. Sebut saja motor fairing dan non fairing. Untuk motor fairing karena terilhami oleh gaya balap, maka sampean dipaksa untuk lebih menunduk.

Tak hanya karena posisi kemudi/stang yang dibuat lebih rendah, bahkan ada yang underyoke, posisi berkendara seperti ini punya tujuan supaya rider tak terlalu kena hamparan angin. Ya, aerodinamika sebuah motor sport fairing sangatlah penting mencegah pengendara jumpalitan akibat terpaan angin yang kencang. Sebab sudah selumrahnya jika motor fairing itu cepet, kenceng dan ngebut.

mmz saat test ride Honda CBR250RR di Surabaya. Motor sport berfairing tawarkan riding position yang lebih racy

Alasan lain tentu saja akibat hadirnya dorongan gaya sentrifugal dari belakang yang membuat pengendara terdorong ke depan. Dengan posisi kakai menggantung ke belakang (footstep yang lebih mundur dan tinggi) juga berpengaruh terhadap makin mudahnya biker mengontrol motornya, saat cornering misalnya. Sebab motor-motor fairing kebanyakan memang race track oriented. Dan itulah salah satu sebab juga kenapa motor fairing tak pernah pakai standar tengah layaknya motor sport non fairing.

Untuk motor sport non fairing, dengan makin canggihnya teknologi yang disematkan juga memaksa pabrikan tawarkan ergonomi berkendara racy. Footstep depan biasanya dibuat lebih mundur dan menggantung meskipun posisi stang masih lebih tinggi dari motor fairing.

Ambil contoh saja Honda CB150R yang posisi berkendaranya jauh lebih sporty ketimbang Honda GL-Pro, GL-Max atau seri GL yang lain. Paling GL-200 aka Tiger 2000 yang sudah punya riding position lebih racy.

mmz saat ikuti safety riding course di LC MPM Distributor. Motor sport non fairing punya riding position yang lebih tegak dibanding sport fairing

 

2.    Riding Position Motor Skutik

Skutik atau skuter matik merupakan motor yang cukup menyita perhatian biker tanah air. Tak hanya lady biker, biker cowok pun sekarang sudah tergoda dengan skutik. Terlebih lagi pabrikan kini makin pinter dengan hadirkan skutik-skutik yang maskulin. Sebut saja Honda Forza, PCX, atau bahkan banyak loh cowok masa kini yang pakai Scoopy.

mmz (kiri) saat test perdana Honda Genio. Skutik tawarkan riding position yang lebih tegak dan rileks

Nah, untuk motor-motor skutik, riding positionnya juga berbeda. Kita diibaratkan duduk di kursi. Yaps, posisi segitiga berkendara antara bokong, lengan dan kaki benar-benar membentuk posisi seperti duduk di kursi. Badan cenderung tegak dan lengan tak terlalu menahan berat gaya sentrifugal si motor. Motor skutik biasanya berbodi landai, tidak seperti motor sport fairing yang lebih nungging.

Tujuannya tentu saja untuk mengejar sisi comfort si motor. Bukan rahasia lagi jika skutik menjadi pilihan mitra berkomuter dikarenakan motor ini simpel, mudah dikendarai (tanpa gigi perseneling), dan biasanya mengusung compartment box yang cukup luas. Bayangkan saja Honda Forza yang sanggup menampung 2 helm di bagasinya.

3.   Motor bebek /cub

Motor ini menjadi model yang cukup trending di tahun 90-an hingga 2000-an awal. Namun semakin ke sini populasinya semakin jarang terlihat. Bener banget, lambat laun sepeda motor bebek makin tergerus oleh skuter matic. Paling tinggal Revo koperasi dan Supra X saja yang masih bertahan.. Selebihnya tepar. Hahaha…

mmz saat mengendarai Honda Supra GTR dengan riding position tegak

Untuk sepeda motor bebek kita ditawarkan dengan riding position yang juga tegak namun sedikit lebih condong ke depan daripada motor skutik. Posisi kaki biker juga sedikit lebih menekuk menyesuaikan dengan footstep depan. Dengan posisi seperti ini maka biker dimudahkan untuk melakukan pengoperasian perseneling (kopling semi otomatis) serta rem belakang yang posisinya juga masih di kaki sebelah kanan.

Pentingnya Riding Position yang benar

Posisi berkendara atau riding position yang benar ternyata punya pengaruh besar terhadap keselamatan si biker itu sendiri. Dengan posisi berkendara yang benar kita akan lebih nyaman dan betah berada di atas motor. Ujung-ujungnya, fokus dan konsentrasi selalu terjaga. Ini penting, mengingat melakukan perjalanan dengan kendaraan bermotor kita harus selalu waspada dan punya danger prediction yang bagus. 

Lantas seperti apa sih posisi berkendara yang benar itu? 

Selain menyesuaikan dengan tipe sepeda motor apa yang sampean kendarai, posisi berkendara yang benar juga mencakup beberapa hal, antara lain cara tangan menggenggam stang dan posisi mata.

Saat mengendarai sepeda motor mata pengendara harus selalu memandang jauh ke depan guna melakukan scanning menyeluruh terhadap kondisi lalu lintas di depan. Posisi tangan juga menggenggam selongsong stang dengan benar. Tidak disarankan salah satu jari menempel ke tuas rem. Hal ini sangat berbahaya saat tetiba pengendara harus melakukan panic braking. Alih-alih sigap menarik tuas rem, yang ada sampean malah makin brutal dalam melakukan pengereman, dan efeknya, ban bisa terkunci (motor non-ABS).

Untuk lengan, siku, bahu dan lutut harus selalu dalam kondisi rileks dan berfungsi semacam suspensi. Perilaku ini akan sangat berguna saat sampean berkendara motor off-road, nrabas dan berkendara di atas jalur berpasir. Bromo misalnya. Untuk kondisi-kondisi di atas sampean disarankan berdiri dan mengapit tangki dengan paha serta merileks-kan bagian belakang sepeda motor. Kalau sampean sudah terbiasa gampang saja kok ngelakuinnya.

Motomazine saat trabasan bareng MPM di Bromo

Last, dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan riding position mengambil peranan yang sangat penting terhadap keselamatan berkendara. Kepala, mata, bahu, lengan dan kaki harus berperan secara benar melakukan tugas masing-masing. 

Dengan begitu maka berkendara jadi lebih nyaman. Implikasinya kita akan lebih mudah berkendara dengan baik dan makin maksimal dalam terapkan #Cari_Aman saat berkendara sepeda motor. (mmz)

Artikel terkait:

  

Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini