Motomazine.com – Jalannya balap MotoGP Assen kemarin berlangsung dramatis. Bani kuning berpesta karena dua anak didik VR46 rengkuh podium. Bagnaia juara sedangkan si rookie, Bezzecchi merebut podium dua. Namun terlepas dari euforia murid VR46 ada satu nama yang punya performa luar biasa. Pak RT Aleix Espargaro bilang seandainya tidak kesenggol Fabio, bisa saja dia menang. Nah bani andai-andai hayo sini kumpul.
Tidak dapat dipungkiri, performa Aleix Espargaro dengan Aprilia RS-GP tunggangannya memang luar biasa. Pembalap bernomor 41 tersebut bahkan berhasil menyalip Binder dan Miller di chicane terakhir, dan itu patut diacungi jempol. Kombinasi motor yang mantab masuk tikungan, lincah di chicane dan akselerasi jempolan menjadi kunci.
Merasa dirinya sangat kompetitif di Assen Aleix Espargaro bilang begini,
“Argentina lebih baik. Saya mengumpulkan 25 poin di sana. Sayangnya mereka tak berikan poin untuk ini (menyalip 2 pembalap di chicane). Saya tak mampu catatkan yang tercepat di empat balapan terakhir, namun saya juga tak mampu memaksimalkan di sesi kualifikasi. Akan tetapi saat balapan saya rasa saya yang terbaik. Hari ini saya tidak menang karena Fabio jatuh, dia segera minta maaf kepadaku. Tanpa insiden itu saya rasa kemenangan menjadi milikku,” tutur Aleix.
Ditanya rahasia Aleix terlihat begitu mudah menyalip pembalap lain, pak RT Andora menjawab dengan PeDe.
“Di satu sisi saya kesulitan menata pikiran untuk tak kehilangan apapun. Saya tak ingin arogan tetapi hari ini kecepatan lebih baik dari semua orang dan membuat perbedaan. Itu berarti kamu telah melakukan sesuatu yang terbaik. Di satu sisi juga, di chicane terakhir, saya mengerem lebih lambat, dan di sektor tercepat tak ada yang menyamai kecepatanku,” bangganya.
Hmmm… Pak RT memang begitu… Wajar, saat ini Aprilia RS-GP bekerja dengan sangat baik di tangannya. Bahkan Maverick Vinales, rekan setimnya juga berhasil merengkuh podium tiga di Assen. Podium perdananya bersama Aprilia. Dan berkat finish ke empat dari posisi 15, Aleix Espargaro tetap kokoh di posisi dua klasemen dengan beda 21 angka saja dari Quartararo. (mmz)
Artikel terkait:
- Bagnaia Lebih Suka Ducati Desmo GP23, tapi…
- Meregalli Sentil Morbidelli Tampil lebih Cepat
- Format Sprint Race dan Sistem Poinnya
- Tes Portimao Hari 1: Aprilia makin ‘Drembel’ dengan Sayap!
- VR46 Bisa saja Pindah ke Yamaha, Asal…
- MotoGP, Massimo Rivola: “Akan ada ECU Baru dan Saya tidak Menyukainya”
- Jarvis masih Inginkan Team VR46 gabung Yamaha di 2024?
- Quartararo dan Morbidelli masih saling Diam terkait Tes Sepang!
- Tak Tanggung-tanggung, “One Heart” dan “Satu Hati” ikut Sponsori 3 Ajang Balap Dunia!
- Andalkan Dua Motor di Grid, apa yang diharapkan dari Livery YZR-M1 2023