MOTOMAZINE.COM – Musim liburan telah tiba. Banyak keluarga yang menghabiskan masa-masa “bebas tugasnya” untuk meluncur ke tempat-tempat wisata, melepas lelah dari penatnya pekerjaan. Namun di balik itu, bagi pengemudi mobil khususnya, kita musti lebih waspada, apalagi saat berkendara di jalanan terjal. Bisa jadi penuh dengan tikungan, turunan, dan kelokan. Lebih-lebih saat memainkan rem dan kopling di tanjakan.
Artikel ini mmz tulis dari pengalaman yang saya dapatkan kemarin. Yaps, saat hadiri liputan gathering karyawan MPM Ponorogo, sepanjang jalan saya selalu menemukan mobil-mobil dengan bau aneh namun khas.
Yaps, jalur Poncol-Sarangan-Tawangmangu adalah jalur sempurna untuk menghajar semua jenis kendaraan terutama mobil.
Emang apa sih yang tercium? Bukan kentut atau bau kotoran kuda kang, tapi bau kampas kopling atau juga kampas rem yang terbakar. Sangit-sangit, sengak gimana gitu. Sampeyan pasti sudah lebih hafal lah kayak gimana baunya. Dan anehnya bau-bauan ini tercium justru dari mobil-mobil keluaran terbaru.
- Muncul Bunyi Aneh di Rem Belakang CB150R. Jangan Panik, Berikut Solusinya
- Tips Berkendara ala #Cari Aman dengan Skutik Ban Lebar Honda
- Gak Cuma Brebet, Yamaha STSJ Ungkap Ciri Busi bermasalah
- Wajib Tahu! Yamaha STSJ Bagikan Tips Rawat Remote Keyless dengan Benar dan Aman
- Jajan lagi, berikut Biaya Ganti Pro Link New Honda CB150R
- Motor Jarang dipakai tak Perlu Service? Begini Faktanya!
- Yamaha STSJ Spill Dampak Buruk Ruang Bakar yang Kotor
- Tips Tinggalkan Motor saat Mudik ala Yamaha STSJ
- Tips Bekendara Gaya tapi tetap Aman
- Tips Riding saat Puasa ala Yamaha STSJ. Nomor 3 Jangan Terlewat
Bener, seperti yang mmz tuliskan di atas, jalur Tawangmangu memang penuh dengan tanjakan dan turunan ekstrim. Otomatis jalur-jalur seperti ini akan menghajar kinerja kampas rem dan kampas kopling.
Buat yang belum terbiasa nyetir di turunan tajam kebanyakan mereka gak mau nurunin gigi dan lebih memilih mengandalkan rem. Asli, ini sangat berbahaya. Kalau sampai rem overheat dan ngeplos, beughh…. wes jangan diteruskan gimana akibatnya.
So, buat yang niat liburan, yang ingin seneng-seneng bareng keluarga tercinta. Sebaiknya pertebal dulu skill menyetir kita. Sebab rata-rata jalur menuju tempat wisata ya begini modelnya. Dipenuhin tikungan, tanjakan dan turunan curam.
Gak usah lah over PeDe pamer kecepatan. Mending pelan-pelan, berkendara senormal mungkin buat meminimalisir kesalahan. Ingat, tujuan kita bersenang-senang. Melepas penat dalam kegembiraan. Bukan ngenes akibat kesalahan.
Kalau sampeyan semua, om dan tante, masbro dan mbaksis, pada mau ngisi liburan kemana nih? Sudah dipersiapkan betul kan kendaraannya? Semoga berguna… (mmz)
Ngono toooh
nggeh mas… lha pripun..hahaha
Kalo tanjakan hati gimana pak…
https://otobalancing.net/2018/12/26/seleksi-survei-konsumen-suzuki-terlalu-ketat-konsumen-memilih-brand-lain-dan-di-acc/
wah berat ini…musti butuuh pengorbanan rasa yang kadang tak selalu enteng buat digenggam pak