MOTOMAZINE.COM – Jelang MotoGP musim 2019, FIM dan Dorna elaku penyelenggara balap sepeda motor terakbar sedunia ini baru saja merilis aturan baru. Isinya tentang poin plus bagi pembalap yang terbang dan drifitng. Weleh? Dagelan macam apalagi ini? Nih komisi keselamatan maunya semua pembalap makin safety. Tapi kok begini?
Entahlah bagaimana maunya tuh penyelenggara. Yang jelas dua tantangan ini diciptakan utuk membuat tontonan MotoGP makin menarik. Walaupun sebenarnya asli ini bahaya banget.
Bisa sampeyan bayangkan saat pembalap memacu motornya dengan kecepatan tinggi, mauk ke “bumpy track” yang telah disiapkan, dan… terbang.. Hadeh..
Dalam balap motor adegan terbang ini sebenarnya bukan hal asing lagi. Pasalnya di gelaran balap Isle of Man TT atau World Road Racing Championship, adegan terbang seperti ini sering muncul akibat pembalap menggeber tunggangannya sekencang mungkin terus nglewatin kontur jalan raya yang bumpy.
Lha sekarang aturan ini akan diberlakukan di MotoGP. Padahal pembalap dan tim sedang berlomba-lomba untuk membuat roda depan tetap di aspal dan tak terangkat saat akselerasi. Lah ini malah suruh terbang.
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru
- Honda Dukung MotoGP Mandalika dengan Terjunkan Motor Listriknya
- MotoGP: Yamaha Kembangkan Mesin V4, Progress Sudah Berjalan Cepat?
Oke, mungkin pembalap tak akan melakukan itu. Namun reward yang diberikan Dorna, poin atas terbang yang dilakukan ini pasti membuat pembalap tergiur.
Poin saat Motor Terbang
Poin yang didapat saat pembalap melakukan gerakan terbang dengan motor prototype nya adalah sepersepuluh detik untuk satu meter terbang. Artinya, jika pembalap melakukan terbang terus menerus, katakan 25 lap, dan ia masuk dalam kriteria penilaian, artinya melakukan lompatan total 25 meter maka di akhir balap laptime totalnya akan dipotong sebanyak 2,5 detik.
Lhuuk? Bisa menang dong? Hmmm… Tidak semudah itu Ferguso. Kenapa? Sebab trek bumpy untuk melompat ini dibikin di samping finish line dekat dengan dinding. Halah dagelan macam apa lagi ini…
Emang ada pembalap yang mau terus-terusan keluar dan melompat saat hendak finish? Saya pikir mereka akan memutar otak 1000 kali untuk melakukannya.
Poin Drifting
Poin drifting sekarang. Berbeda dengan poin terbang, poin drifting ini dikalkulasikan setiap pembalap melakukan drift. Data berapa lama drifting yang dilakukan diambil dari data telemetri motor.
Hasilnya, nanti di akhir musim, pembalap dengan gerakan drifting terbanyak/terlama akan mendapat reward sebagai master of drifting pada FIM Drifting Championship dan dihadiahi Toyota Sprinter Thunder MotoGP. Hayo loh, apa gak kepengen tuh?
Btw, aturan MotoGP 2019 tentang motor yang terbang dan drfiting ini diharapkan mampu menyuguhkan tontonan yang lebih menarik lagi. Buat para pembalap yang sudah ngacir di depan, mungkin mereka bisa lah terbang-terbang sebentar buat memangkas catatan waktu.
Tapi buat pembalap yang masih konsen meningkatkan performa motornya, yo yakin mereka bakal bomat dengan aturan terbaru MotoGP 2019 dari FIM ini. Apalagi Yamaha yang masih pusing dengan masalah ban belakang. Jangankan ngedrift, Lha wong ngebalap secara halus saja ban belakang sudah habis sendiri. Hmmm… Semoga berguna..Sumber ridertuanews (mmz)
dagelan apalagi ini ferguso??
enathlah alfredo. Mungkin mereka sudah jengah
Saya juga bingung menjelaskannya santoso