Motomazine.com – Francesco Bagnaia, pembalap Lenovo Ducati mengaku masih mencari jawaban atas apa yang telah menimpa dirinya. Yaps, pembalap Italia tersebut baru saja terjatuh di race seri Sachsenring Jerman. Bagnaia yang sedang dalam perburuan gelar juara dunia 2022 melawan Fabio Quartararo harus menelan mimpi buruk karena kini selisih poin keduanya semakin jauh. Pecco begitu akrab disapa terpaut hingga 91 poin dengan Fabio. Nylenenhnya, Bagnaia mengaku bahwa terlemparnya doi dari Desmosedici GP22 tunggangannya adalah hal yang sulit dijeaskan. Pecco terjatuh seperti di kelas Moto2 dalam kondisi hujan.
Dua kali beruntun Bagnaia terjatuh. Di seri Catalunya pembalap bernomor 63 tersebut juga gagal finish akibat terjatuh. Bedanya saat itu Bagnaia terjatuh akibat sapuan Nakagami yang terlempar dari Honda RC213V nya. Sementara di Sachsenring kemarin Bagnaia benar-benar terjatuh sendiri. Low side tapi ban belakang. Mirip-mirip ban yang tetiba kehilangan grip. Yaps, penyakit tikungan 1 sirkuit Sachsenring memang.
“Kita mengasumsikan saya ada di atas motor dan saya terjatuh, jadi itu kesalahan saya. Tetapi dinamikanya sangat berbeda. Sangat aneh menyaksikan pembalap MotoGP era sekarang mengalami spinning ban belakang. Akhir pekan ini saya telah melakukan 70 putaran dan hal itu tak pernah terjadi. Saya tak mengharapkan itu terjadi dan jujur itu mengejutkanku,” tutur Pecco.
“Saya masih sangat marah karena saya tak melakukan apapun. Dalam bukaan gas pertama saya merasakan itu seperti kejadian di Moto2 pada kondisi basah. Data telemetri menunjukkan bahkan saya berakselerasi lebih halus dari biasanya. Mungkin kondisinya sedikit berbeda, namun dengan cara saya mengemudi saya sama sekali tak mengkhawatirkan itu (jatuh). Smeua sudah terjadi namun ini sangat memalukan karena saya membuang kesempatan untuk tetap bertahan di depan.” Lanjutnya.
Yaps, sedikit aneh dan bahkan Pecco sendiri masih mencari jawaban atas jatuhnya dia. Yang pasti doi sangat yakin tak melakukan kesalahan apapun. Dan hal itu ditunjukkan oleh data telemetri. Tapi kalau melihat kejadiannya, sepertinya Pecco memang lebih rebah dari lap-lap sebelumnya. Apalagi di lap kedua doi sudah berusaha mengambil Fabio dan gagal. Bisa jadi ban slick sebelah kanannya masih terkaget dengan usaha Pecco terus menggeber Desmonya mendekati M1 di tikungan-tikungan anti-clockwise sebelumnya.
Saat ini Fabio dan Pecco terpaut 91 poin. Dengan menyisakan 10 balapan lagi, merupakan pekerjaan yang sangat sulit bagi Pecco untuk membendung konsistensi Quartararo. (mmz)
Artikel terkait:
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun