Motomazine.com – Buntut pokemon atau stegosaurus atau apalah itu yang nempel pada buritan Desmosedici GP 21 dan GP22 sontak viral. Selain bentuknya yang dinilai merusak kecantikan motor, orang-orang juga kepo dengan fungsi dari fairing tambahan pada buntut Ducati Desmo ini. Ya, sebagai orang awam dan pengamat ‘dadakan’ yang menilai sesuatu dari akal yang mereka punya saja, pasti akan saling adu opini. Lucunya, hingga saat ini Opa Gigi sama sekaliĀ belum buka suara terkait buntut Pokemon ini. Namun yang pasti, berita terbaru menyebut bahwa buntut pokemon pada Ducati ini lolos regulasi. Lah kok bisa?
Adalah Danny Aldridge, direktur teknis MotoGP bagian per-aerodinamika-an yang mengungkap langsung perihal legalitas buntut terbaru Ducati ini.
Doi menyebut jika bagian buritan adalah area ‘bebas-bersyarat’ yang tak masuk dalam hitungan regulasi secara ketat. Artinya selama pabrikan tidak membuat buntut yang terlalu gede atau tinggi, dalam artian masih masuk batas yang ditentukan, hal itu diperbolehkan. Asli opa Gigi cerdas banget dalam hal bermain aerodinamika.
Dan Ducati sepertinya benar-benar memaksimalkan waktu yang masih tersisa. Karena kabarnya mulai 2027 nanti semua winglet harus dilepas (S&K berlaku). Jadi selama aturan itu belum fix, ya sudah mari berkreasi sebebas mungkin.
“Sederhananya daerah jok (seat) tidak dikendalikan seperti daerah fairing atau spatbor. Ia tidak termasuk dalam paket aerodinamika. Artinya pabrikan tidak mengikuti regulasi yang dikendalikan. Sehingga tidak ada pengaturan update ataupun variasi. Bisa kita katakan ini bebas,” tutur Danny seperti dilansir dari TMCBlog.
“Limitasi yang kita miliki adalah lebar dan ketinggian dari jok. Dengan parameter ini pabrikan bisa melakukan apa saja yang mereka mau. Untuk fairing seperti anda tahu ada dua kali update yang diperbolehkan. Lagi-lagi dengan daerah jok, mereka bisa mengupdate 5,6 atau 7 kali terserah mereka,” lanjutnya.
FYI pengaturan daerah jok hanya mencakup panjang 250mm dari ujung ke ujung, dengan lebar maksimal 450 mm dan ketinggian tak lebih dari 150 mm. Jadi selama aturan ini gak dilanggar, yowes pabrikan aman.
“Mereka (Ducati dan Aprilia) masih memenuhi regulasi. Kami juga memperhatikan dari segi keselamatan dari sudut (sayap) dimana tidak boleh kurang dari sudut radius yang sudah ditentukan dan juga soal fleksibilitas dari wing, dimana mereka juga bukan wing yang bisa digerakkan (bukan aero aktif),” tutupnya.
So, jelas kan sekarang. Toh kalaupun nantinya semua pasukan Ducati memakai buntut pokemon ini, ya memang karena mereka tidak melanggar regulasi. Satu lagi, kenapa Aldridge menyebut mereka? Karena beberapa saat lalu Aprilia juga sempat bermain-main dengan area buntut RS-GP. Dimana mereka memasangkan spoiler dan membuat ‘talang udara’. Semoga berguna. (mmz)
Artikel terkait:
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
Pioneer lagi…
https://zonamotor.net/2022/08/06/honda-adv160-launching-di-papua-segini-harganya/
Pioneer tp nganeh2 pak