Motomazine.com – Marc Marquez sempat membuat banyak pengamat terheran-heran. Bagaimana tidak, pembalap Repsol Honda tersebut mengitari sirkuit Sepang dalam rangkaian tes resmi musim dingin MotoGP dengan penampilan yang sama sekali berbeda. Jika pabrikan lain snagat getol menguji berbagai kombinasi aero yang nempel dengan fairing, Marquez justru keluar dengan RC213V tanpa paket aero sama sekali. Benar-benar sepeda motor yang kita lihat di tahun 2013 dan yang lampau. Aneh? Pasti.. Akan tetapi Honda pasti punya tujuan tertentu untuk ini.
Usut punya usut ternyata Marquez melakukan putaran dengan sepeda motor tanpa sayap ini atas perintah tim. Tanpa banyak bertanya, pembalap dengan nomor 93 tersebut mengaku asal nge-gas saja tanpa banyak kekepoan yang justru akan memusingkannya. Entahlah, antara Marc terlalu konsen dengan kesehatannya yang semakin membaik, atau malah dia mulai hilang rasa dengan RC213V?
Dari wawancara yang dinukil dari paddock-GP, Marquez mengatakan apa yang dilakukannya tersebut berhubungan dengan masuknya manager tim yang baru, Ken Kawauchi. Pria jebolan Suzuki Ecstar ini rupanya punya formula khusus untuk mempelajari tabiat aslii RC213V. Caranya? Ya musti ditelanjangi!
Dan benar saja.. Hadirlah Honda RC213V tanpa embel-embel paket aerowing sama sekali. Dan berikut impresi Marquez atas tunggangannya tersebut!
“Saya lebih suka dengan kondisi tubuh saya ketimbang dengan motornya. Secara fisik saya merasa sangat baik dan itulah poin paling pentingnya. Sekarang saya bisa menentukan kapan harus tampil cepat dan kapan harus melambat. Sesuatu yang imposibel saya lakukan dua tahun silam. Namun meski saya dapat berkendara dengan baik, kami masih jauh untuk posisi lima besar,” buka pembalap berjuluk baby alien tersebut.
“Saya pikir tak akan ada yang melihatku namun aku melaju dengan Honda tanpa sayap. Ken Kawauchi direktur teknis kami ingin mengetahui segalanya tentang konsep motor Honda dan kesukaran yang dirasakan pembalap saat tes. Saya orang yang paling berpengalaman dengan Honda, sehingga mereka memilih saya karena pengalaman yang saya punya dengan motor ini. Saya tak tahu kenapa (harus melaju dengan motor tanpa sayap), namun saya percaya mereka pasti mempunyai alasan untuk itu. Mereka memintaku melakukan sesuatu, dan saya melakukannya. Kemudian saya memberikan umpan balik tanpa berusaha mencampurinya.” tambah Marc.
Yaps, Ken Kawauchi sepertinya ingin benar-benar memahami seperti apa kinerja Honda RC213V tanpa embel-embel sayap. Perilaku motor asli tentu sangat berbeda dengan motor yang penuh dengan winglet, air diffuser, duct wash dan apalah itu. Jadi dengan mengetahui perilaku asli motor tanpa sayap, Kawauchi akan tahu di mana titik kuat dan lemah di motor. Good job! (mmz)
Artikel terkait:
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru