Motomazine.com – Menarik membahas persoalan yang selama ini menjadi perbincangan hangat. Apakah silikat juga muncul pada sepeda motor Yamaha? Bagi yang menjawab tidak, maaf, untuk beberapa model terutama skutik, silikat ini umumnya memang ditemukan. Apakah silikat adalah calon korosi? Lebih jauh silakan pemirsa simak penjelasannya berikut ini.
Silikat umumnya semacam noda yang dihasilkan dari pengelasan CED menggunakan CO2. Bisa dikatakan semacam ‘gram’ atau buangan dari hasil pengelasan itu sendiri. Dan nyatanya silikat ini sama sekali tidak berbahaya. Sebab setelah proses pengelasan yang meskipun menimbulkan silikat, sasis akan langsung dicat menggunakan model celup sehingga melapisi dengan aman setiap permukaan ataupun sambungan dari rangka itu sendiri.
Penjelasan ini saya dapatkan dari salah satu divisi teknis Yamaha Madiun, yang menyebut jika silikat wajar muncul di sepeda motor skutik Yamaha. Sebab perlakuannya memang beda dengan motor sport. Kalau motor sport setelah pengecatan celup masih akan ditambah lagi dengan cat spray, sehingga silikat-silikat yang ada benar-benar tertutup. Tujuannya apa? Yaps, tepat! keindahan.
Hal ini juga senada dengan kegiatan bedah rangka yang sempat dihelat oleh PT. Surya Timur Sakti Jatim (Yamaha STSJ). Dari sana juga terlihat beberapa silikat muncul pada bagian-bagian tertentu, terutama sambungan las-lasan.
“Mengenai silikat ini sangat berhubungan dengan proses pengelasan. Semua pengelasan sasis motor Yamaha sekarang sudah menggunakan robot, jadi bukan lagi manual dengan tangan manusia. Sebelum tahun 2019 metode pengelasan sasis menggunakan metode argon. Kelemahannya adalah kadang terdapat pori-pori pada beberapa part hasil las-lasan. Nah, sejak tahun 2019 metode pengelasan sasis motor Yamaha beralih ke model CED dengan menggunakan CO2. Hasil pengelasan CO2 ini lah yang akhirnya menimbulkan silikat. Silikat ini sendiri justru berfungsi menutup pori-pori,” tutur Pak Panca.
“Silikat umumnya hanya muncul pada motor matic. Kenapa? Karena setelah proses cat celup, Yamaha hanya melakukan finishing berupa clear untuk membuat rangka lebih mengkilap dan melindungi cat dari korosi. Berbeda dengan motor sport Yamaha, setelah proses pencelupan, pabrik masih akan melakukan pengecatan lagi (spray), untuk membuat tampilan rangka (yang lebih terekspos) jauh lebih bagus. Makanya jarang ditemukan adanya silikat di sana,” tambah Pak pria berbadan gempal tersebut.
Yamaha menyediakan Rangka secara terpisah
Untuk kasus-kasus tertentu, apabila konsumen harus dengan sangat terpaksa melakukan penggantian rangka motornya, maka Yamaha dengan sangat terbuka akan melayaninya. Yamaha menyiapkan semua sparepart termasuk rangka motor. Syarat untuk melakukan penggantian rangka sepeda motor Yamaha adalah dengan menyertakan nomor rangka lama. Ini wajib!
Area sasis yang ada nomor rangkanya dipotong kurang lebih 10 cm untuk kemudian dikirim ke pabrik untuk melakukan penomoran ulang. Pabrikan tidak bisa serta merta mengeluarkan rangka dengan nomor baru, karena hubungannya dengan legalitas sepeda motor itu sendiri.
Setelah semua persyaratan terpenuhi, termasuk STNK yang masih berlaku, maka proses produksi sasis pun dilakukan. Perkiraan membutuhkan waktu 2 bulan untuk kembali dikirim ke konsumen. Untuk harga bisa dicek di e-catalogue Yamaha. Estimasi harga rangka motor Yamaha antara 1,2 juta sampai 1,8 jutaan rupiah.
So, terjawab sudah. Silikat memang ada pada rangka sepeda motor Yamaha, terutama pada las-lasannya. Silikat ini muncul dari hasil pengelasan menggunakan CO2 sebagai upaya menutup pori-pori yang biasanya muncul pada metode pengelasan argon.
Cara mengecek apakah warna kuning yang muncul pada pertemuan sasis (las-lasan) itu adalah silikat atau karat, tinggal gosok saja pakai tisu, Jiak meninggalkan noda kuning, artinya itu karat. Namun jika tisu hanya kotor karena debu, maka dapat dipastikan itu adalah silikat, yang terbungkus oleh clear paint.
Itulah kenapa Yamaha dengan Pede menghadirkan garansi rangka sepeda motornya hingga 5 tahun. Semoga berguna. (mmz)