Motomazine.com – Dalam kesempatan wawancara sebelum race MotoGP Australia, manager team Yamaha Maio Meregalli berikan sedikit spill langkah pabrikan garputala ke depan. Meregalli berikan clue mengenai mesin, termasuk kemungkinan Fabio Quartararo yang bisa saja cabut dari Blue Team. Wait, ini gimana ceritanya? Kok MotoGP mendadak isinya plot twist semua?
Melansir dari GPOne, Yamaha mengungkap apa yang sebenarnya mereka alami. Secara jujur Meregalli menyebut bahwa mereka bisa saja tak cukup dana untuk membayar gaji Quartararo. Inilah yang akhirnya mencuatkan opini, gosip dan selentingan perihal hengkangnya pembalap bernomor 20 tersebut.
“Kami datang ke Phillip Island, track yang sangat kurang cengkeraman. Kami tahu itu, dan bisa saja kami kesulitan. Akhirnya inilah Yamaha kami, dan bagaimanapun itu kita harus tetap mengendarainya,” buka Maio. “Sayangnya saat latihan bebas mulai, keraguan itu masih tetap terbayang. Dahulu Phillip Island adalah trek yang cocok dengan Yamaha, tetapi sekarang sejarah itu tak lagi berlaku.”
Yaps, jika sampena menyimak jalannya sesi practice pagi tadi, Fabio Quartararo terlihat sedikit struggling dengan YZR-M1 tunggangannya. Posisi di akhir sesi menjawab keraguan Meregalli dan tim, Quartararo selesai posisi 17 sementara rekan setimnya, Morbidelli ada di posisi 22. Ya, posisi terbuncit.
Reporter GPOne melanjutkan pertanyaan terkait kebijakan apa yang akan Yamaha ambil untuk musim 2024. Terkait mesin dan piranti aerodinamika tentunya.
“Apa yang sudah kami coba di Misano adalah secuil kolaborasi yang sudah dilakukan Jepang dan Marmorini. Mesin 2024, meskipun mirip, namun akan berbeda dan merupakan hasil pemikiran bersama,” lanjut Meregalli. “Apa yang bisa saya katakan adalah, kami akan tetap lanjut dengan konsep mesin inline-4. Menurut kami mesin inline-4 tetap berikan hal-hal yang lebih baik dibanding mesin V4 dalam beberapa hal. Panjangnya knalpot sebagai contoh, akan masih sama, begitupun sistem pernapasannya. Mesin V4 memang berikan keuntungan dengan desain motor yang lebih ramping, lebih memaksimalkan aerodinamika. Tapi apapun itu, kami masih yakin dengan mesin inline-4.”
“Saya lebih khawatir dengan apa yang akan terjadi di 2025. Dalam kasus ini kami harus meyakinkannya dengan performa motor yang lebih baik, tak hanya pada masalah keuangan. Saat ini saya tak melihat Fabio dalam kondisi yang ingin memutus kontrak, tapi di 2024 tak cukup banyak uang untuk tetap memaksanya bersama kami.” Tutup Meregalli.
Memang berat menjalankan tim dengan hanya dua pembalap saja. Efeknya tim miskin data. Hal ini jualah yang sepertinya akan Yamaha kejar. Memaksimalkan performa YZR-M1 agar 2024 nanti mereka bisa perform lagi, yang muaranya ambisi Lin Jarvis untuk menarik VR46 menjadi satelit Yamaha 2025 bisa membuahkan hasil. (mmz)
Artikel terkait:
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun