motomazine.com – Gosip jadi fakta. Tim Prima Pramac akhirnya resmi tinggalkan Ducati akhir musim 2024. Mulai awal tahun 2025 Prima Pramac tak lagi memakai mesin Ducati Desmosedici, namun berganti ke YZR-M1 Yamaha. Bukan kaleng-kaleng, Lin Jarvis dkk menjanjikan Pramac akan dapat support mesin pabrikan seperti yang Fabio Quartararo dan Alex Rins pakai. Satu hal yang cukup mengagetkan adalah, Paolo Campinotti selaku bos Pramac secara gamblang berani beberkan alasan pindah ke Yamaha, tinggalkan Ducati. Alasan sentimentil. Dan menurut mmz ini wajar sekali!
Melansir dari TMCBlog, Paolo menyebut setidaknya ada 5 sebab mengapa dia dan tim tinggalkan Ducati. Pertama Yamaha tawarkan kerjasama multi tahun, tepatnya 7 tahun. Yaps, dua tahun dengan mesin 1000cc untuk kemudian beralih ke mesin 850cc mulai 2027 nanti. Tak hanya itu, Yamaha juga janjikan prospek di kelas Moto2. Jelas, secara masa depan, ini jauh lebih bagus.
Detail kedua adalah kedatangan Marc Marquez. Awalnya Pramac tak mempermasalahkan kedatangan Marc ke (Gresini) Ducati. mereka menyambut baik kedatangan Marc. Namun pilihan Ducati untuk mendapatkan ‘Cristiano Ronaldo’ jelas bertentangan dengan semangat Pramac. Prima Pramac hadir mensuplai pembalap-pembalap muda untuk Ducati pabrikan. Sebut saja Andrea Iannone, Jack Miller, Danilo Petrucci, Jorge Martin dan bahkan Pecco Bagnaia.
Detail ketiga adalah momentum saat Bastianini melewati Martin di last corner MotoGP seri Mugello. Bukan aksi overtake nya yang membuat Campinoti geram, melainkan euforia luar biasa yang ditunjukkan dalam garasi Ducati. “Saya menahan diri untuk waktu yang lama, karena persahabatan saya yang pribadi dan mendalam dengan Gigi Dall’Igna. Butuh beberapa saat bagi saya untuk mencernanya.
Tapi saya mengambil keputusan ketika saya melihat bahwa Bastianini menyalip Martin, di Mugello, memicu antusiasme yang luar biasa di garasi Ducati. Saya mengerti Davide Tardozzi, tapi ada juga Claudio Domenicali, semuanya… tapi kenapa [mereka melakukannya], Bukankah Martin salah satu pembalap mereka?” tutur Paolo.
Detail keempat Campinoti menganggap idealisme Ducati telah berubah. Dengan mendatangkan Cristiano Ronaldo secara otomatis mereka telah mengesampingkan Pramac sebagai pemasok pembalap muda untuk tim pabrikan. Oleh sebab itu Paolo menganggap Pramac sudah tak dibutuhkan sebagai ‘tim junior’ bagi Ducati.
Detail kelima adalah alasan Jorge Martin. “Pilihan untuk tidak mengambil Martin yang memimpin kejuaraan dunia, yang telah memenangkan beberapa balapan, tentu merupakan pilihan yang tidak kami setujui. dengan. Fakta bahwa mereka mengambil Cristiano Ronaldo, tapi ini membawa konsekuensi.” Tutup Paolo.
Jelas sudah sekarang, mengapa akhirnya Pramac memilih akhiri kerjasama dengan Ducati dan berlabuh ke Yamaha. Apalagi perkembangan Yamaha sudah terlihat. Di Assen tersiar kabar bahwa Quartararo dan Rins memakai mesin inline 4 model baru. Perlahan tapi pasti dua pembalap Yamaha ini mulai merangsek ke depan. FQ20 finish p11 dan AR42 p14 saat sesi practice GP Assen. FYI, ‘Cristiano Ronaldo’ yang dimaksud adalah Marc Marquez. (mmz)
Artikel terkait:
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru
1 komentar