Motomazine.com – Masbro, makin bertambah banyaknya jumlah puasa Ramadhan, itu artinya lebaran Idul Fitri juga sudah makin dekat. Artinya juga, seperti tradisi yang selalu berlangsung tiap tahunnya, para pekerja yang berada di kota-kota besar sebagian pasti melakukan kegiatan mudik. Yap, kegiatan pulang kampung halaman ini sudah menjadi tradisi sebagai sarana berlebaran bareng keluarga di rumah.
Nah, makin maraknya sarana transportasi dewasa ini membuat para pemudik memanfaatkan berbagai sarana untuk perjalanan pulangnya. Termasuk juga sepeda motor, karena alasan irit, bisa istirahat di sembarang tempat dan yang pasti lebih efisien karena bisa langsung menuju ke rumah.
Namun tahukah anda masbro, ternyata sepeda motor sebenarnya tak disarankan untuk dipakai mudik/bepergian jauh. Beda dengan touring loh ya… yang namanya mudik kan biasanya lebih mbrayut, semua-mua maunya dibawa, termasuk anak istri yang membuat motor overload. Dan inilah yang sebenarnya tidak dianjurkan.
Baca juga:
- Muncul Bunyi Aneh di Rem Belakang CB150R. Jangan Panik, Berikut Solusinya
- Tips Berkendara ala #Cari Aman dengan Skutik Ban Lebar Honda
- Gak Cuma Brebet, Yamaha STSJ Ungkap Ciri Busi bermasalah
- Wajib Tahu! Yamaha STSJ Bagikan Tips Rawat Remote Keyless dengan Benar dan Aman
- Jajan lagi, berikut Biaya Ganti Pro Link New Honda CB150R
- Motor Jarang dipakai tak Perlu Service? Begini Faktanya!
- Yamaha STSJ Spill Dampak Buruk Ruang Bakar yang Kotor
- Tips Tinggalkan Motor saat Mudik ala Yamaha STSJ
- Tips Bekendara Gaya tapi tetap Aman
- Tips Riding saat Puasa ala Yamaha STSJ. Nomor 3 Jangan Terlewat
Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Pol Royke Lumowa pun menyebut jika sepeda motor hendaknya dipakai bepergian dalam jarak dekat saja.
“Ya, motor bisa 8 jutaan itu saja sebenarnya sudah kita press, kita imbau mudik jangan naik motor lah. Motor itu kan safety nya kurang, jadi seharusnya dipakai untuk jarak-jarak pendek saja. Maka dari itu pemerintah memberikan alternatuf berupa mudik bareng dengan bus,termasuk sepeda motornya yang diangkut truck ekspedisi,” tutur Irjen Pol Royke seperti dilansir Detik.
Yup, itulah Cak. Berbagai alternatif untuk mengurangi pemudik motor sudah dilakukan pemerintah. Tinggal bagaimana para pemudik saja, apakah mereka memilih naik bus yang sudah disediakan pemerintah, atau masih nekat momotoran.
Yang pasti, karena alasan irit dan efisien inilah yang sepertinya membuat pemudik sulit untuk memakai motor sebagai sarana mudiknya. Tapi kalau benar-benar mudik mengendarai sepeda motor, hendaklah tubuh dan kendaraan dalam kondisi fit, jangan memaksakan membawa barang yang berlebihan. Dan jika membawa anak kecil, pastikan memakaikannya helm, jaket, sarung tangan dan sepatu. Serta awasi sebaik mungkin. Jangan sampai anak tergencet di tengah ayah dan ibu.
So… selamat mudik, selamat di jalan, selamat sampai tujuan, selamat berlebaran dan semoga berguna… Saya juga mau mudik tipis-tipis ki Cak…😁 (mmz)
Lebih dekat dengan Motomazine di:
- e-mail: motomazineblog@gmail.com
- facebook: motomazine.com
- twitter: motomazine
- IG: @motomazineblog
- Youtube channel: Motomazine
- WA: 085233819298
- BB: D8DCFC9A
Karena memang konsumen Indonesia dan pabriknya pada mendorong matinya motor touring. Motor pada didesain nggak cocok untuk touring.
Kalau di luar negeri sih ada kategori namanya the best touring motorcycle.
itu pun motor dengan cc gedhe. Di Indonesia adakan Versys 250, atau bahkan Inazuma 250 yang enak banget dipake touring
tapi mahal… di luar kemampuan rata2 penduduk sini, termasuk aku hiks hiks..
rideralam.com/2018/06/08/wow-galang-hendra-tercepat-di-brno/
Saya juga pak..ikut ngac*ng, eh
*= as your perception
Okelah pak, as my perception
opo pak persepsine?
ngacung lagh pak….
oohh…
Mesti dikirane