Motomazine.com – Masbro, pernytaaan cukup mencengangkan akhirnya keluar dari seorang Maverick Vinales. Tak mampu tampil maksimal di sepanjang musim 2018 berlangsung, pria Spanyol ini mulai bandingkan kinerja Yamaha dan Suzuki yang pernah ia bela sebelum berlabuh ke pabrikan garputala ini.
Saat jalani balap seri Motegi Jepang lalu, hasil bagus selama sesi latihan bebas nyatanya tak mampu membawa Vinales juara atau podium sekalipun. Dengan Yamaha M1 tunggangannya doi hanya mampu finish di posisi enam, dua peringkat di belakang rekan setimnya, Valentino Rossi.
Nah, jelang seri Australia ini sepertinya Vinales mendapatkan sedikit angin segar. Yap, mampu tampil tercepat di sesi free practice 1 dan menduduki posisi 3 di sesi FP2 seakan makin menguatkan apa yang pernah dikatakannya. memangnya apa sih masbro yang pernah diungkap oleh seorang Vinales?
Yap, seperti mmz sebutkan di atas, secara jelas Vinales menyebut Yamaha seperti kebingungan arah saat mengembangkan motor. Tak seperti halnya di Suzuki dahulu, dimana apa yang Vinales minta, pihak Suzuki selalu berusahan untuk mewujudkannya. “Komunikasi di Suzuki sangat berbeda dibandingkan dengan di Yamaha. Tapi itu karena Suzuki bekerja untuk saya.” tutur Vinales seperti dilansir dari Motorsport.
“Saya mengatakan sesuatu kepada mereka (Suzuki) dan mereka benar-benar melakukan apa yang saya minta, dan karena itulh mereka membangun motor untuk saya. Di Yamaha, ini sulit, karena ada dua pembalap kuat dan mampu memenangi kejuaraan. Jadi, mereka memiliki dua opini. Saya tidak tahu yang mereka lakukan, saya tidak tahu jalan mana yang mereka ikuti. Saya mencoba banyak berkomunikasi dengan mereka karena saya mencoba membawa mereka ke level saya.” lanjutnya.
Merujuk pada pernyataan Vinales tersebut sepertinya Yamaha memang sedang berada di ambang kebingungan masbro. wajar, mereka punya Vinales dan Rossi yang sama-sama kuat dan punya kans besar menangi balapan. Apalagi ada nama seorang Rossi. Orang yang tahu benar dengan seluk beluk YZR-M1 sejak 2004 silam. Jadi ya kembali lagi, bingung, siapa yang mau diturutin.
“Saya meminta pada hari itu, tetapi Yamaha lebih suka mengambil cara lain. Saya lebih suka mengacu pada spesifikasi set-up mesin dan rem mirip Johann Zarco, tapi selalu cara lain yang diambil,” tambah pembalap bernomor 25 ini. Hmmm… Lagi-lagi kangbro, efek ngopeni dua macan di kandang yang sama. Semoga berguna… (mmz)
baca juga:
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru
Lebih dekat dengan motomazine di:
- e-mail: motomazineblog@gmail.com
- FB fanspage: motomazine.com
- IG: @motomazineblog
- Twitter: motomazine
- Youtube Channel: motomazine