Motomazine.com -Masbro, pembalap Alma Pramac Ducati Francesco Bagnaia akui mulai temukan ritme dalam tunggangi Ducati Desmosedici GP18. Mantan pembalap Moto2 yang kini naik kelas ke MotoGP ini punya langkah bagus yakni padukan gaya Lorenzo dan Dovisiozo saat nunggang Ducati. Emangnya seperti apa sih gaya mereka berdua.
Disinggung mengenai rombakan yang ia dan tim lakukan, Bagnaia sebut dirinya dan tim telah mengubah sedikit distribusi berat. Yoi masbro, distribusi berat bagi masing-masing pembalap memang berbeda dan bisa disetting sesuai keinginan dan penyesuain terhadap postur atau berat badan si pembalap.
“Kami membuat langkah luar biasa hari ini pada setting.” tutur Bagnaia. “Ini sangat positif dan akhirnya saya sangat senang karena arah yang kita ambil sudah benar. Dan itu berpengaruh lebih baik terhadap segalanya. Setting terakhir yang saya coba adalah hal bagus untuk memulai tes musim 2019 nanti,” lanjutnya.
Setting yang didapat Bagnaia sendiri didapat dari orang penting Ducati yakni Christian Gabarrini. Dia adalah crew chief Jorge Lorenzo saat paduka masih membalap bareng Ducati.
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
“Apapun yang saya tanyakan ke Gabarrini, dia menjawab semuanya ke saya. Dia memberikan apa yang saya inginkan, dan memang inilah idaman para pembalap. Di saat ini saya sangat senang,” ujar pemilik nomor 63 ini.
Dengan bantuan Gabarrini terbukti Bagnaia mampu tampil cukup meyakinkan. Pembalap asuhan Valentino Rossi ini bahkan menjadi pembalap tercepat ke sembilan di hari Kamis, hari ketiga tes Jerez. Mungkin posisi sembilan bukanlah posisi yang excited, tapi selisih laptime 0,388 detik dari Nakagami di posisi pertama lah yang harus diperhatikan.
Meski begitu saat ditanya targetnya musim depan, Pecco, begitu ia akrab disapa menyebut jika ingin menjadi pembalap rookie terbaik duul. Mengalahkan Fabio Quartararo (Yamaha) Joan Mir (Suzuki) dan Oliveira (KTM).
“Tujuanku musim depan adalah tentu saja tiba di depan. Dan sangat penting bagiku finish di depan rookie yang lain. Dan di sini aku senang karena menjadi rookie terbaik. Selain itu saya juga ingin mengumpulkan pengalaman dulu sebanyak mungkin.”
“Langkah selanjutnya adalah tes di Malaysia Februari nanti. Itu adalah salah satu trek sulit. Tapi tetap menjadi hal penting bagi kami untuk bekerja,” tuturnya melanjutkan.
Ditanya kesimpulan yang didapat setelah menjalani tes di Valencia dan Jerez, serta kenapa ia terlihat cukup nyaman mengendarai Ducati dengan tenang Bagnaia menjawab,
“Saya memadukan antara Lorenzo dan Dovisiozo. Untuk speed corner tentu saja Lorenzo dan di exit corner lebih ke Dovisiozo.” ujar juara dunia Moto2 2018 ini.
Hmmm… Menarik masbro. Harus diakui, Jorge Lorenzo memang begitu mulus dan cepat di speed corner, begitupun Dovisiozo yang seringkali menang adu betot perang akselerasi dengan Marquez. Dengan memadukan kedua gaya tersebut maka Bagnaia yakin bisa mengendarai Desmosedici GP18 dengan lebih baik. Dan nyata, terbukti adanya. Bagnaia mampu tampil cepat di Jerez. Semoga berguna… (mmz)
Silahkan berbagi dengan motomazine di:
- e-mail: motomazineblog@gmail.com
- facebook: motomazine.com
- twitter: motomazine
- IG: @motomazineblog
- Youtube channel: Motomazine