MOTOMAZINE.COM – Bukan ban ghoib, melainkan Graining. Sebuah istilah teknis yang dinamai untuk gejala aneh yang mendera Rossi dan tunggangannya, Yamaha M1. Sebuah gejala pengikisan ban berlebih yang seharusnya tak terjadi. Dan nyata, itu hanya menimpa pada Rossi saja. Bukan pada pembalap yang lain.
Menurut kamus bahasa Inggris, Graining dalam dunia motor adalah sebuah kejadian degradasi pada ban yang disebabkan oleh temperatur dingin, yang bisa menggerus ban dan menyebabkan berkurangnya grip pada ban.
Dan benar saja, hal ini juga yang menjadi dasar pendapat seorang direktur Michelin, Piero Taramasso menanggapi apa yang menimpa Rossi di Qatar.
“Perubahan bentuk ban itu disebut graining. Itu karena Rossi salah set-up. Normalnya pada beberapa lap awal, graining itu bersih, namun kejadian pada Rosis tidak demikian. Graining justru tidak bisa bersih,” terangnya.
Michelin pada akhirnya berani menyebut Rossi salah set-up karena memang hanya Rossi lah yang menderita pengelupasan ban berlebih. Semua pembalap (selain Rossi) tidak mengalami graining.
Graining paling parah yang dialami Rossi terjadi saat sesi free practice 2. Begitupun saat sesi Q1 (kualifikasi pertama). Rossi yang sampai mencoba aerowing ala-ala Vinales pun tak bisa berbuat apa-apa.
Ban depannya masih alami gejala mirip di FP2. Hingga Rossi pun jeblok dan hanya mampu mengawali balap dari posisi 14.
Namun begitu balapan hari Minggu berlangsung, semua berubah. Sempat kesulitan di awal-awal lap, Rossi justru semakin menekan dan mampu menusuk hingga ke posisi lima.
Semakin lama prforma ban depannya semakin apik, hingga terlihat Rossi makin pede menggeber M1 miliknya. Hanya saja kurangnya traksi ban belakang masih menjadi momok bagi Vale.
Last, jika tak segera diatasi, musim 2019 ini Rossi punya sedikit PR lagi, terutama pada ban depan yakni graining. Namun berkaca pada pengertian di atas, dimana graining hanya terjadi akibat temperatur dingin, kemungkinan setelah ini Rossi tak akan mengalaminya lagi.
Praktis, PR Yamaha hanya tinggal menyalurkan tenaga dari crankshaft crossplane mesin inline-4 ke ban belakang secara optimal. Semoga berguna… (mmz)
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun