MOTOMAZINE.COM – Pembalap Monster Energy Yamaha Valentino Rossi mendapat rentetan momen kurang mengenakkan selama jalani 3 seri balap MotoGP musim 2020 ini. Alih-alih tampil kompetitif, Rossi malah seperti kehilangan daya saing. Hattrick jatuh dalam 3 balapang yang digelar, hal tersebut termasuk bad luck apa memang sudah waktunya Rossi untuk meredup?
Sebagai penikmat MotoGP pemirsa pasti bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada pembalap tergaek di grid ini. Gagal mendulang poin dalam 3 balapan berturut-turut sekaligus menjadi rekor terburuk selama Rossi berkarir dalam balap motor terakbar sejagad raya ini.
Bahkan tahun 2011 dan 2012 silam sekalipun, saat Rossi membela Ducati dengan Desmosedici yang masih badak, Rossi masih sering mendulang poin walaupun hanya finish posisi enam, atau tujuh.
Baca juga : Vinales Juara MotoGP Misano, VR46 Academy Gagal Pesta
Kalau kita kilas balik ke 3 seri yang sudah berlangsung ini sejatinya Rossi punya bekal lebih untuk tampil bagus. Mulai saja dari Misano 2. Rossi yang sudah sangat hafal dengan lintasan Misano harus terjungkal dan tak mampu selesaikan balap.
Lagi, Catalunya. Rossi yang pernah gegerkan dunia permotoGP-an dengan melakukan aksi salip fenomenal terhadap Lorenzo di tikungan terakhir pun seakan menguap begitu saja. Rossi kembali alami nasib buruk dan rela menggravel di sirkuit kebanggan warga Barcelona ini.
Dan yang terbaru adalah Le Mans. Berkali-kali Rossi catatlkan hasil bagus di sirkuit ini. Namun sayangnya, nasib Rossi kali ini bisa dibilang lebih buruk dari yang seharusnya terjadi.
Bahkan Rossi harus terjatuh di tikungan pertama sirkuit Le Mans. Ban belakang YZR M1 nya yang terpasangkan ban basah mengalami selip sehingga membuat The Doctor terjatuh. Nasib baik, kaki pembalap bernomor 46 ini tidak terlindas oleh GSX-RR milik Joan Mir.
Sungguh aneh, Rossi jatuh atas kesalahannya sendiri. Kalau mau dikatakan nasib buruk sih memang nasib buruk. Akan tetapi akan lebih pas disebut nasib buruk kalau Rossi jatuh akibat kesalahan pembalap lain. Tersenggol, tertabrak atau apalah sejenisnya. Tapi kali ini beda, Rossi jatuh atas salahnya sendiri.
Mulai dari terlalu bernafsunya doi saat mengejar Quartararo di Misano, tak sengaja menarik tuas rem depan sehingga motornya low-side di Catalunya, dan kali ini entah mengapa Rossi tiba-tiba jatuh begitu saja saat motornya hendak berbelok ke kiri. Jangan-jangan The Doctor tak sengaja menginjak rem belakang, atau bukaan throttle-nya yang terlalu semangat. Entahlah…
Rossi mulai Meredup
Jika Rossi benar-benar meredup, tentu saja kabar ini akan membuat Dato Razlan Razali mengernyitkan dahi. Bagaimana tidak, pengusaha asal Malaysia itu sudah menerima Rossi sebagai pembalap tim Petronas musim depan. Sementara performa Rossi musim ini hancur-hancuran. Jangankan titel juara dunia, menapaki juara seri saja sepertinya akan susah buat The Doctor.
Pembalap-pembalap muda yang doi lawan sekarang sangat berbeda dengan jaman Rossi muda. Semua pembalap muda saat ini terlihat punya skill yang sangat bagus, berpadu dengan piranti elektronik yang memudahkan para pembalap muda ini untuk beradaptasi terhadap motor.
Sebab boleh dibilang MotoGP era modern ini memang menuntut pembalap yang harus nurut, mengerti dan menaklukkan motornya. Bukan sebaliknya. Dan Rossi adalah tipe pembalap yang maunya motorlah yang harus menuruti apa keinginannya.
Hmmmm… Cukup repot memang. Kita sebagai penikmat MotoGP hanya dapat menduga dan mengira. Kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam paddock masing-masing pembalap. Situasi, kondisi atau bahkan konflik batin yang tentu saja harus seminimal mungkin keluar dari ranah paddock.
Namun melihat yang Rossi alami ini, sepertinya tak berlebihan jika kita akhirnya harus legowo. Valentino Rossi tidak muda lagi. Doi sudah berusia 41 tahun. Jadi reflek ototnya tentu sangat berbeda apabila dibandingkan dengan pembalap-pembalap berusia 20-an atau 30-an.
Baca juga : Rossi Kontrak Setahun bareng Petronas, Berikut Kru yang dibawa
Dan selayaknya bintang, dalam hal apapun itu, pasti ada masa terang dan redupnya. Jadi, apakah ini memang saatnya bintang itu redup dari seorang Valentino Rossi. Atau memang Rossi masih sembunyikan potensi sebenarnya agar bisa menggebrak saat tampil bareng Petronas Yamaha nanti? Atau memang inilah kondisi Rossi sebenarnya. Terlepas dari YZR-M1 yang sedang alami banyak masalah musim ini. So, kalau menurut pemirsa bagaimana? Apakah ini bad luck nya Rossi, atau memang The Doctor era is over? Semoga berguna (mmz).
bagi banyak orang: saatnya mengumandangkan azan maghrib untuk Rossi
kembali ke peraduan?