MOTOMAZINE.COM – Nasib kurang beruntung rupanya masih menaungi The Doctor. Berharap mampu tampil apik setelah terjangkit virus, kini Rossi malah kembali dulang 0 poin. Yaps, Yamaha YZR-M1 tunggangannya, yang sangat dirindukan setelah 2 minggu isolasi di rumah ternyata ngambek. Mogok Sam. Tetapi bukannya marah, Rossi malah ngakak, ketawa geli dengan apa yang menimpa dirinya.
Valentino Rossi yang sempat nge-prank Gerloff kini giliran Rossi yang kena prank M1 kesayangannya. Sebelumnya Garret Gerloff sudah ditunjuk Yamaha untuk menggantikan Rossi di Valencia dan sempat tampil dalam sesi Free Ptractice 1 dan 2. Namun Hari Sabtu, hasil tes Rossi dinyatakan negatif dan doi boleh membalap lagi terhitung mulai sesi free practice 3.
Semua berjalan lancar. Walau harus memulai balap dari barisan belakang namun Rossi menyimpan asa penuh mendulang poin dan bersenang-senang dengan motornya. Rossi terlihat cukup tenang memacu motornya. Namun masuki lap 4 Rossi tersalip Bradl. Dan ini aneh.
Tak ayal, keanehan sebenarnya muncul. Saat masuki paruh lap 5 Yamaha M1 Rossi mogok. Membuat Rossi harus menyudahi usahanya mendulang poin. Rossi dipaksa kembali lagi ke paddock dan membawa 0 poin lagi. Apakah Rossi marah? No, dari wawancara yang dilakukan Speedweek dengan The Doctor, pembalap berusia 41 tahun ini malah tertawa ngakak.
“Ketika motor berhenti aku sama sekali tidak marah. Aku hanya tertawa,” tutur Vale dengan senyum penuh tanya tentang kesialan yang menimpanya. “Mesinnya tidak berhenti tetapi ada masalah pada elektronik. Tapi itu memaksa saya harus berhenti. Saya harus berkata ini masalah yang bahkan tak pernah dialami Yamaha selama 12 tahun ini,” lanjut The Doctor.
Setelah masalah karantina sebenarnya Rossi hanya ingin balapan dan bersenang-senang. “Ini memalukan. Saya hanya ingin menikmati balapan. Saya membalap dengan sangat tenang, finish dan mempersiapkan untuk balapan selanjutnya. Tapi percuma,” selorohnya.
“Saya rasa dan selalu berpikir mesin adalah masalah terbesar kami. Kami sangat lemah di trek lurus. Ditambah lagi dengan durabilitas mesin. Sangat tersiksa dengan alokasi 5 mesin dalam satu musim. Kami kehilangan kekuatan dan ketahanan dalam waktu yang bersamaan. Saya mengerti karakter mesin Yamaha adalah kekuatan kami. Akan tetapi sekarang pabrikan lain juga sangat halus saat akselerasi. Jika kamu memadukan keduanya (power dan kehalusan saat akselerasi) itulah poin sesungguhnya,” tambah Vale.
Jika sampean amati semakin ke sini pabrikan-pabrikan lain juga mulai nyolong karakter mesin Yamaha. Sumbangsih Rossi dan mantan-mantan orang Yamaha sepertinya berhasil membuat pabrikan lain fokus pada kehalusan mesin. Saat mesin dengan power mumpuni mampu ditaklukkan dengan hasilkan akselerasi yang smooth saat keluar tikungan, dan kemampuan menusuk saat memasuki tikungan, itulah kesempurnaan.
Dan mulai musim ini sepertinya Yamaha harus kembali mendengarkan masukan mbah Rossi. Come On Yamaha. M1 adalah mesin yang paling bisa diajak menari di tikungan. Paling nurut diajak rebah saat melibas high speed corner. Dan itu nihil musim ini. Selain Rossi yang DNF, ada tiga Yamaha yang finish posisi 11, 13 dan 14 di Valencia 1. Semoga berguna (mmz).
Baca juga:
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru