Motomazine.com – Pembalap Petronas Yamaha SRT Valentino Rossi kembali mendapatkan hasil buruk saat lakoni balap di GP Silverstone, Inggris. Pembalap bernomor 46 yang sempat tampil cukup apik sejak sesi free practice tersebut melorot dan terus mundur. Alih-alih pertahankan posisi 10 besar, untuk atasi gempuran para rookie saja Vale sudah tak mampu. Lantas apa penyebab Rossi begitu terpuruk? Apakah masalah yang sama? Yaps, selalu saja begitu, klise!
Valentino Rossi memulai balapan dari posisi delapan. Posisi terbaiknya setelah GP Qatar. Saat balapan bermula Rossi pun tampil cukup meyakinkan dengan menguntit di posisi enam. Semula doi berada di posisi delapan. Namun dengan crash-nya Marc Marquez dan Jorge Martin, Rossi sukses amankan posisi enam. Apakah itu cukup? Unfortunatelly NO!
Rossi keluhkan alami degradasi ban belakang yang parah. M1 nya terus mundur teratur. Ibarat kata, sampean pakai sendal yang alasnya sudah halus banget, terus musti berjalan di lantai kamar mandi yang basah. Nekat lari? Yo ‘kejengkang’ om.
Rossi mengaku Kecewa dan Sedih
“Aku kecewa dan sedih. Sayang sekali aku sangat sedih. Aku ingin sekali mencoba mendapatkan hasil bagus di sini, karena kau suka treknya, situasi dan ada banyak penggemar di sini. Tapi terutama aku nyaman dengan motornya. Banyak titik teknis yang cepat di sini. Selama akhir pekan aku tampil bagus dan saya sangat ingin amankan posisi sepuluh besar,” ujar Vale.
Rossi memang cukup kompetitif, tetapi sedari awal doi sudah mengingatkan bahwa dalam race MotoGP semua bisa terjadi.
“Ternyata sedikit lebih sulit bagi kami dengan ban medium. Kecepatankau lebih baik dengan ban keras seperti kemarin. Tapi masalahnya hari ini sangat dingin, sehingga kami harus memilih ban dengan cepat. Sayang kompon keras tidak bisa kami gunakan karena suhu di sini terlalu rendah. Aku sudah menduga akan ada masalah, tapi tidak menyangka akan seburuk ini,” lanjut The Doctor.
“Aku memulai balapan dengan baik. Beberapa lap pertama saya berada di posisi tujuh dan sembilan dan itu adalah posisi yang aku harapkan. Namun setelah enam lap berjalan, ban belakang mengalami penuruan yang luar biasa. Ban sebelah kanan tidak mempunyai grip sama sekali. Seperti ban yang terbakar habis karetnya. Dari sana aku mulai kehilangan satu detik, dua bahkan tiga detik tipa putaran lapnya. Aku mencoba bertahan sampai finish. Aku benar-benar lambat. Tak banyak yang bisa aku lakukan dengan kondisi seperti ini,” keluh pemakai nomor 46 tersebut.
Setidaknya Valentino bukanlah satu-satunya pembalap yang terkendala dengan ban. Juara dunia musim 2020 Joan Mir dan Francesco Bagnaia juga alami masalah yang sama. Joan Mir yang sempat menyodok untuk perebutkan posisi tiga terus melorot hingga hanya mampu finish posisi sembilan. Sementara Bagnaia yang start dari posisi dua dan menguntit terus di awal-awal lap malah lebih parah degradasinya. Salah satu murid VR46 Academy tersebut hanya finish posisi 14.
Mengecewakan memang. Tapi inilah balapan. Inilah pemilihan ban. Semua bisa saja terjadi. Rossi yang berharap tampil kommpetitif hampir finish posisi terakhir, jika saja tak ada debutan Jake Dixon di timnya. Sabar Vale, semoga Misano jadi milikmu. (mmz)
Artikel terkait:
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru
- Honda Dukung MotoGP Mandalika dengan Terjunkan Motor Listriknya
- MotoGP: Yamaha Kembangkan Mesin V4, Progress Sudah Berjalan Cepat?
- Misano Test: Marini Suka Paket Aero Terbaru Honda. Tapi Kok?
- Mengsedih, Repsol Resmi Tak Perpanjang Kontrak dengan Honda
- Gigi Full Senyum, Marc Juara Back to Back di Misano GP