Motomazine.com – MotoGP seri Misano baru saja berakhir kemarin. Pembalap tuan rumah yang sekaligus anak didik VR46 Academy, Francesco Bagnaia keluar sebagai juara. Lebih jauh, Pecco tak hanya juara di negeri sendiri dengan motor dalam negeri, namun pembalap bernomor 63 tersebut juga juara ke empat kalinya secara beruntun. Mau memandang sebelah mata? Hmmmm… tahan itu dalam-dalam Ferguso! Namun terlepas dari moncernya Bagnaia, ada satu lagi nama pembalap yang cukup menyita perhatian. Adalah Enea Bastianini. Semakin ke sini Bestia semakin matang dan kompetitif. Artinya, usaha Fabio untuk memuluskan gelar juara dunianya musim ini jelas semakin berat!
Kemarin di Misano kita sempat dibuat senam jantung dengan aksi yang disuguhkan Bagnaia vs Bastianini. Mereka berdua, sama-sama mengendarai Ducati, sama-sama akan berlabuh di satu tim musim depan, saling bersaing menjadi pemenang dengan jarak yang sangat tipis. Selisih finish keduanya hanya 0,034 detik saja. Bahkan di empat tikungan jelang finish, Bastianini hampir saja menabrak Pecco akibat pengereman yang terlalu dekat.
Lantas kenapa Fabio yang musti ketar-ketir? Siapa yang meragukan performa motor-motor Ducati sekarang ini? Hampir di semua trek mereka (Ducatis) bisa melesat cepat dan menikung dengan rapat. Karakter motor-motor inline mulai bisa mereka kuasai. Nah ini yang perlu Fabio waspadai.
Bukti kalau Ducati semakin rideable adalah, Luca Marini. Di dua balapan terakhir doi sanggup menempati posisi empat. Pun dengan Marco Bezzecchi. Kalau saja kemarin doi tidak terjatuh, mungkin bisa loh dia naik podium. Terlebih sebagai seorang rookie, Bezzecchi sudah mencicipi podium perdananya di Assen. Pembalap bernomor 72 ini sukses merengkuh podium dua.
Nah balik lagi ke Bastianini. Dengan Ducati GP21 Bestia terlihat semakin kuat saja. Kemarin di Misano, dengan dia yang sempat melebar karena hampir menabrak Pecco, laptime nya masih menjadi yang tercepat di lap terakhir. Jika performanya terus seperti ini jelas Fabio akan semakin kesulitan merangsek ke depan.
Akan selalu ada Bagnaia, Bestia, Marini, Bezzecchi dan pembalap Ducati lain yang menjadi tembok pemisah antara Pecco dan Fabio. Jika Bagnaia terus suguhkan penampilan sekonsisten ini, jelas ini warning buat Fabio. Sebab dalam empat balapan terkahir saja, Bagnaia sukses memangkas ketertinggalan poin dari 90 angka menjadi 30 angka saja.
So, dengan enam balapan tersisa, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Gasss!!! (mmz)
Artikel terkait:
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru