Motomazine.com – Lagi, balap MotoGP yang berlangsung di sirkuit Motegi Jepang hadirkan banyak drama menarik. Yang pertama Aleix Espargaro yang membuang motornya, terus Fabio yang tetap tersenyum (sedikit) lega, dan Bagnaia yang tepuk tangan mainan pasir.
Sejak sesi warma up jalannya MotoGP seri Motegi sudah hadirkan drama. Aleix Espargaro mendadak masuk lagi ke pitlane pasca putaran warm up. Ditengarai gangguan mekanis pada gearbox Aprilia RSGP membuat doi terpaksa berganti motor. Motor dilepas begitu saja sampai ambruk. Motor seharha milyaran, dilepas begitu saja dan ambruk. Entahlah…
Selanjutnya, Bagnaia yang start dari posisi 12 terlihat kesulitan untuk memperbaiki tingkatnya. Setelah 12 lap berjalan, penantang terdekat gelar juara dunia milik si Fabio ini baru bisa merangsek ke posisi 10. Itupun di belakang Enea Bastianini.
Pecco yang mulai menemukan ritme berusaha merangsek dan menyalip Bestia, dan sukses. Sesaat kemudian doi berusaha mengejar Fabio untuk merebut posisinya di last lap. Nahas, Pecco justru terjerembab dan keluar lintasan. Jatuh, bangun, terus tepuk tangan. Entah apa maksud dari murid pak Rossi ini.
Marc Marquez yang comeback pasca cedera mampu finish posisi empat. Baguslah, daripada pembalap Honda lainnya. Lupakan Nakagami, doi lagi cedera pergelangan tangan kanan akibat ulah Marc di Aragon. Eh, insiden balap sih. Daripada mimin dihujat.
Aleix Espargaro tak mampu berbicara banyak. Yang justru luar biasa tentu saja penampilan Jack Miller. Pembalap Ducati rekan setim Pecco, yang tahun depan didepak, eh, salah lagi gak ya, malah tampil super moncer.
Miller melenggang sendirian memimpin jalannya balapan hingga gap 5 detikan dari Binder di posisi dua. Selebrasi minum dari sepatu pun tersaji di podium.
Dan akibat banyak drama ini, Fabio bisa sedikit bernafas lega. Pasalnya jarak poinnya dengan Pecco kini meningkat tipis jadi 18 poin. Sedangkan Aleix Espargaro masih menguntit di tempat ketiga dengan jarak poin 25 angka.
So, kita tunggu saja akan seperti apa jalannya sisa balap MotoGP musim 2022 ini. Oh ya, makin ke sini justru Luca Marini lah yang semakin konsisten. Lagi-lagi, Maro menjadi pembalap terbaik padepokan pakde Rossi dan finish posisi enam. (mmz)
