Motomazine.com– Pembalap Repsol Honda Marc Marquez berikan sedikit gambaran jalannya race Chang OR Thailand. Balap MotoGP yang berlangsung dalam kondisi hujan tersebut rupanya berikan banyak pelajaran untuk seorang Marquez. Bagaimana ia coba lebih respect ke pembalap lain. Setidaknya itu yang ia katakan untuk menyelamatkan nasib seorang Pecco. Lah kok bisa?
Marc Marquez menjadi kandidat kuat pemenang MotoGP Thailand. Ini karena saat jalani sesi free practice 3 yang digelar dalam kondisi hujan, Marquez berhasil menjadi pembalap tercepat. Terlebih dengan kondisi hujan membuat kinerja lengan si baby alien tak seberat jika race berlangsung dalam kondisi kering.
Marc Marquez yang sedari awal-awal lap membuntuti Pecco Bagnaia menuturkan jikalau doi harus menahan ambisi agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan. Apalagi menyangkut seorang Pecco Bagnaia, murid VR46 dan juga kandidat perebut juara dunia musim 2022.
“Itu adalah balapan yang solid, sedikit seperti di Motegi,” tutur Marc. “Saya memulai dengan perlahan, saya menemukan ritme saya sedikit demi sedikit dan saya memanaskan ban dengan baik. Apalagi saya sudah punya pengalaman buruk di masa lalu dengan ban belakang medium ini dengan jatuh tanpa pemahaman.” Doi juga menambahkan: “Dari sudut pandang saya, saya harus melakukan balapan seperti ini sekarang, bahkan jika saya bisa mengambil lebih banyak risiko di lima lap pertama. Jadi saya menemukan ritme saya dan saya bisa menyusul ke depan dengan lebih cepat.”
Mengenai Pecco Bagnaia… “Selalu menjadi masalah saat berada di belakang pembalap Ducati. Untuk menyalip, Anda harus jauh, jauh lebih cepat. Karena mereka mengerem sangat keras, menghentikan motor dengan baik dan, di atas segalanya, memiliki akselerasi yang hebat. Saya mengejar Pecco tetapi tidak dapat menemukan tempat untuk melewatinya. Karena saya hanya sedikit lebih cepat, tetapi tidak cukup cepat.”
“Saya mencoba tikungan terakhir untuk melihat apakah ada sesuatu yang terjadi, tetapi ketika saya melihatnya sangat dekat dengan batas, saya membiarkan rem tetap terpakai. Karena jika saya jatuh, saya bisa membawa Pecco, yang bermain untuk kejuaraan. Intinya jika anda memiliki kecepatan dan akselerasi yang baik, itu lebih mudah.” Tutup pembalap bernomor motor 93 tersebut dilansir dari Paddcok-GP.
Bisa jadi Marquez sudah lebih dewasa untuk tak membahayakan pembalap lain yang sedang bermain untuk kejuaraan. Atau bisa juga insiden Aragon kemarin telah berikan banyak pembelajaran untuk si baby alien…. (mmz)
Artikel terkait:
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun