Motomazine.com – Pembalap Mooney VR46 Ducati Luca Marini berikan gambaran race MotoGP Australia hari ini. Pembalap dengan nomor start #10 tersebut berhasil finish di posisi enam dengan jarak yang rapat dengan pimpinan balap. Sebuah prestasi bagus untuk Marini dan terutama rekan setimya, Marco Bezzecchi. Pembalap yang juga adik dari Valentino Rossi ini bahkan berpandangan jika rekan setimnya tersebut bisa saja merengkuh podium.
“Hari ini adalah grand prix yang unik. Sangat jarang terjadi balapan dalam grup seperti ini, dan saya sangat menikmatinya, pertarungan yang bagus,” tutur Luca. “Saya kehilangan banyak waktu karena kontak dengan Alex dan Jack, dan kemudian saya rasa saya terlalu banyak menggunakan ban untuk mengejar ketertinggalan dengan grup depan. Itulah kenapa saya sedikit lebih berjuang daripada orang lain. Saya rasa akan lebih mudah jika saya bisa bertahan dengan grup depan sepanjang balapan. Tapi apapun itu ini balapan yang bagus,” lanjutnya.
Luca Marini memang kehilangan banyak waktu akibat menghindari tabrakan yang terjadi antara Alex Marquez dan Jack Miller. Alex terlalu memaksakan dengan menyalip Marini dan kemudian gagal mengerem sehingga menabrak Miller. Keduanya berakhir di gravel. Sementara Marini harus mengerem keras dan sedikit melebar untuk menghindari kecelakaan tersebut.
Mengenai rekan setimnya yang kini sabet gelar rookie of the year, Marini punya pandangannya sendiri.
“Marco tak lebih agresif dariku. Dia bisa menyalip di lurusan. Kecepatannya selalu bagus karena dia adalah laki-laki yang enteng, tubuhnya kecil. Namun saya memang mengharapkan balapan yang seperti ini. Dia selalu cepat sejak FP1. Saya rasa dia bisa melakukan yang lebih baik dan mengincar podium, tetapi dia tak mau ambil resiko dengan melewati Pecco.” Tambahnya.
Sangat jelas beberapa kali kecepatan Bezzecchi lebih baik daripada Pecco. Kenapa pembalap bernomor 72 tersebut tak melewati Bagnaia? Ya karena mereka satu pabrikan, satu negara, satu akademi (VR46) dan sepupuan. Sangat tidak bijaksana jika Bezzecchi memaksakan menyalip Pecco yang ujung-ujungnya sangat berbahaya dan bisa membuyarkan asa Ducati merengkuh titel juara dunia musim ini. Ingat loh, Ducati sudah puasa gelar jurdun sejak era Stoner (2007). (mmz)
Artikel terkait:
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun