Motomazine.com – Penentuan juara dunia MotoGP musim 2022 akan berlangsung di sitkuit Ricardo Tormo de Valencia. Sirkuit yang selalu menyimpan banyak kenangan, baik manis maupun pahit. baru tahun 2021 silam kita disuguhkan kenangan penanda pensiunnya seorang Valentino Rossi dari ajang MotoGP. Dan akhir pekan nanti, kita akan kembali menjadi saksi siapa perebut gelar juara dunia musim 2022. Apakah Fabio Quartararo, ataukan Francesco Bagnaia. Untuk ini managing director Monster Energy Yamaha Lin Jarvis mulai buka suara. Dia mengingatkan bagaimana momen yang menimpa Valentino Rossi di Valencia 2006 silam.
Kalau sampean ingat tahun 2006 silam Valentino Rossi sedang dalam perburuan gelar juara dunia vs Nicky Hayden. Jelang Valencia Vale dan Nicky terpaut 8 poin saja. Valentino Rossi sangat Pede karena memulai balapan dari pole position. Meski begitu saat balapan berlangsung, asa Rossi melaju kencang ternyata pupus.
Pasca bendera start berkibar Vale melorot ke posisi tujuh akibat salah start. Hingga lap ke lima Vale masih berada di posisinya dan belum bisa merangsek ke depan. Alih-alih ingin segera mengejar ketertinggalan, pembalap berjuluk The Doctor ini malah terjatuh akibat kehilangan grip ban depan.
Rossi memang kembali membalap, tapi finish posisi 13 membuatnya kehilangan gelar atas mendiang Hayden yang finish posisi tiga. Keduanya terpaut 5 poin saja!
Kisah inilah yang membuat Jarvis yakin bahwa perebutan gelar juara dunia belumlah usai. Dengan selisih 23 poin atas Bagnaia, Fabio bisa saja mencuri gelar.
“Kita masih dalam permainan. Kalian tak pernah tahu, tapi kita harus memenangkan balapan, walaupun itu sama sekali tidaklah mudah. Dalam permainan ini segalanya bisa terjadi. Saya ingat kenyataannya tahun 2006 di Valencia. Kami datang dengan Rossi dan gelar juara dunia, tapi Vale jatuh dan Nicky memenangkan gelar. Saya tahun trek ini cukup sulit, jadi semua bisa terjadi. Trek ini tidak mudah bagi kami, tapi melihat performa fabio yang start dari posisi 12 di Sepang, kemudian finish posisi tiga dengan kondisi cedera jari tangan, itu sesuatu yang sangat mengesankan. Hal itu akan memberi rasa percaya diri lebih pada Fabio. Mari lihat apa yang terjadi di Valencia,” tutur Lin Jarvis.
Hmmm.. Menarik melihat rasa percaya diri yang ditunjukkan bos Yamaha ini. Tapi mengejar ketertinggalan atas 23 poin bukanlah hal yang mudah. Dengan Pecco membuntuti Fabio saja, pembalap Perancis itu tidak akan menang. Apalagi kalau Fabio finish di belakang Pecco. Kecuali Pecco DNF dan Fabio yang menang! Need a miracle sih kayaknya! (mmz)
Artikel terkait:
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru