motomazine.com – Entah apa yag merasukiku… Entahlah, tetiba saya pengen banget ganti handle rem+kopling si Sabri –sebutan CB150R tunggangan mmz–. Tujuannya biar terlihat kece, tidak tampil standar dan beda dari yang lain. Sayangnya saya memilih handle rem dan kopling after market yang harganya murahan. Sekitar Rp 90 ribu kalau gak salah. Niat hati sih pengen ganti ke Accossato atau Brembo, tetapi modifnya masih belum speroper itu.
Tanpa banyak cingcong si Sabri langsung mmz bawa ke toko variasi langganan. Di sana handle rem dan kopling standar langsung dilepas, diganti dengan merk aftermarket –yang tidak bisa saya sebutkan merk-nya–. Daripada menimbulkan perselisihan dan mmz disiomay, ya mending skip saja untuk namanya.
Secara look handle rem dan kopling aftermarket ini sangat kece. Sayang saya tidak memfotonya. Akan saya foto ketika nanti sudah merasakannya, begitu guman saya.
Proses bongkar pasang selesai, motor langsung saya gas bawa pulang. Pertama wajar kalau butuh penyesuaian. Tarikan tuas kopling terasa agak keras dan “tajam”. Wajar, desainnya memang agak mengotak, tak seperti handle asli yang lebih silinder. Untuk yang ini saya masih bisa maklum, sambil menghibur diri, “kamu baru beli, ya masa gak seneng.”
Namun pandangan dan rasa legowo itu mendadak hancur ketika saya menggunakan rem depan. Dhusnan! Feeling pengereman depan jadi keras, dalam dan membuat rasa saya amburadul. FYI, saya tipe rider yang suka ngerem depan sejadi-jadinya. Iya… Sudah sekali ganti konis kok. Tetapi hendak merubah rasanya sulit.
Kilometer demi kilometer saya kuat-kuatin batin ini untuk tidak menggerutu. Ironisnya, tidak bisa kangmas! Feeling pada rem depan benar-benar amburadul, termasuk pada roda depan. Ini jelas bahaya kalau diteruskan. Alhasil tiga hari kemudian, itu handle rem+ kopling aftermarket langsung saya lepas dan saya ganti ke handle aslinya.
Bedanya kali ini handle rem aslinya saya cat ulang di bengkel cat punya temen. Ada cerita lucu dalam melakukan pengecatan ini. Jadi saya minta handel rem+koplingnya dicat warna hitam (ori), tetapi si doi lupa. Ketika melakukan clearing, bahan clearnya adalah bekas semprotan motor sebelumnya, putih lembayung 😆
Akhirnya ya handle bawaan tampil lebih cetar. Kalau di posisi minim cahaya warnanya hitam, tapi begitu di bawa ke bawah terik matahari, berubah jadi agak biru keungu-unguan. Yasudahlah gak masalah. Intinya feeling ngerem dan kopling sudah kembali seperti sedia kala.
Dari kejadian ini dapat pemirsa jadikan pengalaman, jikalau mengganti part aftermarket “murahan” hanya akan membuang-buang cuan belaka. Oke tampilan terkerek kece, tetapi feeling berkendara jadi amburadul gak karuan. Cintailah “barang” ori! (mmz)
Artikel terkait:
- Tetap Terkoneksi dan Update di Jalan dengan Roadsync Duo pada Honda CUV e:
- Resmi Rilis di Jatim, berikut Harga Honda ICON e: dan CUV e: 2025
- Untung Gila, 500 Bikers ini Ketemuan Langsung sama Marini dan Mir Hanya Karena Punya PCX
- Naik Kelas ASB1000, inilah Line Up Pebalap Astra Honda Racing Team 2025
- Instruktur Safety Riding Astra Honda Amankan Podium di Kompetisi Asia-Oceania, Bangkok
- Berikut 7 Tips Menjaga Smart Key Motor Honda Awet dan Tahan Lama
- Honda WSBK Kedapatan Ganti Suspensi ke Ohlins
- New Experience with New Honda Scoopy: Paduan Gaya dan Kenyamanan Berkendara
- Instruktur Safety Riding Honda Indonesia Siap Berlaga dan Cetak Prestasi di Kompetisi Internasional
- Banyuwangi Screaming bareng Gildcoustic di Meriahnya Launching New Honda PCX160
Keliatannya empuk dan keset
keras dan cethak2 pak
pasti yang ala-ala hyung ituh
buener pak..feeling ngerem hancur berantakan