Ngebut saat Hujan? AWAS! Aquaplaning Menanti

Diposting pada

MOTOMAZINE.COM – Cak, berangkat dari postingan FB yang dishare di beberapa grup kemarin, mmz menemukan video yang menggambarkan sebuah SUV kenamaan Toyota, inisialnya Fortuner mengalami selip hebat hingga terpeleset dan menghantam pembatas jalan tol. Kondisi tengah hujan deras dan si sopir melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dan inilah yang saya maksud dengan ngebut saat hujan, aquaplaning menanti.

Apa sih sebenarnya aquaplaning itu? Apakah minuman merk baru atau apa? Kayaknya kok seger…. Wkwkwk…

Jadi gini, menurut Wiki, aquaplaning atau yang disebut juga dengan hydroplaning adalah kondisi dimana terdapat genangan air antara ban kendaraan dengan permukaan aspal. Genangan ini mengakibatkan permukaan ban tak dapat menapak sempurna ke permukaan aspal yang akhirnya menimbulkan selip, ban melayang sehingga kendaraan tak bisa dikontrol.

Sejauh ini jelas kan gambarannya? Nah, aquaplaning sendiri biasanya terjadi saat kendaraan, baik itu mobil maupun sepeda motor, menerjang air di atas permukaan aspal dengan kecepatan tinggi.

Tingginya kecepatan jelas akan mempengaruhi kemampuan grip ban menapak ke aspal. Lebih-lebih lagi mobil. Makin tinggi kecepatan artinya permukaan ban yang menempel ke aspal juga makin berkurang. Untuk mobil,, apalagi yang jenis SUV, kondisi ini makin diperparah dengan gaya angkat yang dihasilkan oleh angin yang masuk ke bawah kolong mobil.

Dengan kondisi seperti ini maka kemungkinan terjadi aquaplaning saat menggeber mobil dalam kondisi hujan sangatlah terbuka. Kalaupun masih selamat anggap saja emang belum waktunya.

Lha piye? Emang bikin geram je… Dan kondisi menakutkan ini saya alami sendiri kemarin. Saat perjalanan pulang dari Surabaya setelah acara Kawasaki, saya naik bus. Ya, saya putuskan gak riding sendiri karena memang kondisi cuaca yang murah hujan seperti ini.

Dan benar saja Cak. Saat pulang, pas naik bus itu, begitu masuk daerah Trosobo hujan mengguyur. Gilanya nih, dengan kondisi bus penuh penumpang, si sopir dengan enaknya saja menggeber laju bus nya. Entah apa yang dia pikirkan. Sebab dari yang saya rasakan, si sopir ini seperti sedang mengemudikan mobilnya dalam kondisi jalanan kering.

Pokoke ki gas, rem, banting. Dan itupun kasar banget Cak. Asemb tenan. Sebagai tukang riding juga sesekali tukang setir, perasaan saya itu udah entah kemana-mana. Satu yang saya takutkan ya aquaplaning ini. Atau mungkin ban yang gak dapat traksi saat ngerem mendadak.

Kondisi ini diperparah lagi dengan hujan yang turunnya gak langsung deras. Bisa sampeyan bayangkan pasti seperti apa licinnya jalanan dalam kondisi seperti itu. Bueghh wes pokoke ki intinya cuman berdoa minta keselamatan.

Bahaya Ngebut di saat Hujan

Belajar dari pengalaman itu, setidaknya mmz mau sharing sama sampeyan semua. Marilah lebih bijak dalam berkendara di saat kondisi hujan. Gak usahlah overspeed, pamer kecepatan dan kelihaian. Karena bahaya yang mengancam saat hujan jelas lebih banyak.

Pertama pandangan yang makin terbatas. Kedua jalanan licin yang membatasi kemampuan pengereman dan grip ban. Dan ketiga genangan air di atas permukaan aspal yang menimbulkan potensi aquaplaning.

Jadi dari potensi-potensi bahaya di atas hendaklah kita selalu ingat ancaman yang menanti saat memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi di kala hujan. Sebab saya sendiri pernah mengalami insiden dalam kondisi tersebut.

Jadi ceritanya begini… Dulu, ketika baru lulus kuliah saya bekerja di kampus sebagai asdos. Jam bubar kampus tuh sampai malam karena ada mahasiswa yang masuk sore. Nah kejadiannya pas lagi pulang kampus Cak. Di malam yang gelap gulita, tetiba hujan mengguyur begitu saja. Saya yang saat itu tengah riding Jupiter Z burhan dalam kecepatan sedang sontak menepi untuk memakai jas hujan. FYI, di dalam tas ada seabreg daftar nilai dan absen dosen yang sangat menjadikan bodoh kalau sampai basah kena air hujan.

Nah, saat hendak menepi itulah kejadian yang tak saya harapkan terjadi. Di kondisi remang akibat lampu bohlam motor yang tak mampu menembus hujan secara sempurna, ternyata ada air mengalir dari tengah jalan ke pinggir. Yap, tepat sekali, jalannya model agak menggunung di tengah. Dan apesnya lagi, di situ rupanya saya melakukan pengereman untuk menurunkan kecepatan. Bisa ditebak kan apa yang terjadi? Jelas gedubrak.

So, lagi-lagi bukan pilihan yang bijak jika ngebut di kondisi hujan. Sebenarnya ada lagi cerita yang saya alami ketika momotoran dalam kondisi hujan seperti ini. Tapi lain kali saja ceritanya.

Sekarang fokusnya adalah mari sadar diri untuk tak mengebut saat berkendara di bawah guyuran hujan. Asli, itu sangat membahayakan. Dan sebagai penumpang, saya juga ngeri kalau dibawa lari kenceng dalam kondisi hujan. Sejago-jagonya si sopir sekalipun. Karena jalanan umum adalah milik bersama, jadi banyak potensi pengguna jalan lain yang bisa celaka akibat kecerobohan kita.

Sekali lagi, dari apa yang saya alami sendiri, ngebut di saat hujan adalah tindakan bodoh. Pembalap MotoGP saja pada gak mau balapan kalau hujannya sudah over deras hingga menimbulkan genangan di permukaan sirkuit, yang sejatinya memang penyebab terjadinya aquaplaning. Semoga berguna… (mmz)

Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

2 komentar

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini