MOTOMAZINE.COM – Pengamat MotoGP Carlo Pernat kembali ungkapkan kritikan pedas pada kubu tim biru. Secara blak-blakan Pernat menyebut kini Yamaha kehilangan arah dan sedang tak ada solusi. Hmmm… Separah itukah masalah yang melanda Valentino Rossi, Maverick Vinales, Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo?
Entahlah, setidaknya karena terus bersentuhan langsung dengan ground MotoGP dan tim-tim yang berlaga di dalamnya, tentu Pernat sangat hafal apa yang sebenarnya terjadi. Baik itu di dalam ataupun di luar paddock.
Komentar pedas Pernat ini meluncur pasca performa jeblok tim Yamaha di Mugello. Valentino Rossi yang digadang-gadang mampu tampil bagus justru dirundung masalah berkepanjangan sejak sesi FP1 dimulai. Tak pernah tembus 10 besar, Valentino bahkan terlempar dari M1 tunggangannya saat masuk dengan kecepatan tinggi di tikungan Arabbiata.
Begitupun dengan rekan senegara Valentino Rossi, si Morbidelli. Pembalap bernomor 21 pembesut YZR-M1 tim Petronas ini juga terlempar dari tunggangannya. Praktis harapan tinggal terpaut pada Vinales dan Quartararo. Tapi lagi-lagi, dua pembalap beda tim dan negara ini sama-sama tampil kurang memuaskan. Padahal Quartararo sempat sodok posisi 2 di sesi Q2.
- Diperkirakan 2028 Moto3 Pakai Mesin Produksi Massal
- MotoGP: Pak RT Yakin Honda Berebut Jurdun di 2027
- Bagnaia: “Saya Tak Bisa Rasakan Batas Ducati”
- Cuaca Kacau, Johann Zarco Menangi Home Race MotoGP Le Mans
- Gigi Tawarkan Tes MotoGP 850cc untuk Bulega?
- Jika Hijrah ke MotoGP Better Toprak Gabung Yamaha
- Zarco Beberkan Masalah yang Mendera Honda di Jerez
- Kemungkinan yang Terjadi di WSBK jika Toprak Pergi
- Aoki: Bakat Alien Marc Marquez bisa ‘Sesatkan’ Ducati
- Masa Depan Toprak Masih Misteri, MotoGP, WSBK, Yamaha, Honda atau BMW
Rossi dan Yamaha harus Berjuang
“Ducati sangat kompetitif, sementara Yamaha harus berjuang. Ada dua kemungkinan di sana. Pertama, Valentino telah kehilangan masa jayanya (walaupun saya rasa tidak), atau kedua karena adanya masalah di dalam tubuh Yamaha sendiri. Mereka seperti tak tahu harus kemana,” tutur Pernat.
“Banyak yang berharap Quartararo bisa menggapai podium. Tapi faktanya ia tak mampu. Motornya tidak kompetitif. Dari sudut pandang saya, mereka tak punya solusi dan keputusan apa yang harus diambil. Bahkan oleh Rossi sekalipun,” tambahnya.

Hmmm…miris memang. Saat race Mugello kemarin kita bisa melihat bagaimana perjuangan seorang Valentino Rossi untuk mampu merangsek ke depan. Start dari posisi 18 The Doctor berusaha maju. Namun akibat insiden senggolan dengan Mir, Vale harus rela melebar dan keluar dari trek.
Posisinya jadi jauh melorot ke posisi terakhir. Dan dari situlah bencana bermula… Vale yang memang menyandang sebagai “Sunday Rider” berusaha menggeber motor Yamaha nya sekencang mungkin hingga sebabkan doi alami low-side dan terjungkal. Kalau sampeyan perhatikan Rossi coba sebisa mungkin menggantung rpm gasnya, masuk dengan cepat dan dengan kemiringan yang hendak samai Marquez, 65 derajat. Dan hasilnya, M1 belum siap untuk itu.
Last, dua minggu ke depan gelaran balap MotoGP akan sambangi sirkuit Catalunya Spanyol. Sirkuit yang sebenarnya juga menjadi favorit Valentino Rossi. Akan tetapi melihat masalah yang tengah mendera Yamaha, dan sedang on fire nya Marquez dan skuad Ducati, sepertinya mimpi Rossi untuk sekedar menggapai podium akan berjalan lebih berat lagi. Semoga berguna… (mmz)