MOTOMAZINE.COM – Pengamat MotoGP Carlo Pernat kembali ungkapkan kritikan pedas pada kubu tim biru. Secara blak-blakan Pernat menyebut kini Yamaha kehilangan arah dan sedang tak ada solusi. Hmmm… Separah itukah masalah yang melanda Valentino Rossi, Maverick Vinales, Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo?
Entahlah, setidaknya karena terus bersentuhan langsung dengan ground MotoGP dan tim-tim yang berlaga di dalamnya, tentu Pernat sangat hafal apa yang sebenarnya terjadi. Baik itu di dalam ataupun di luar paddock.
Komentar pedas Pernat ini meluncur pasca performa jeblok tim Yamaha di Mugello. Valentino Rossi yang digadang-gadang mampu tampil bagus justru dirundung masalah berkepanjangan sejak sesi FP1 dimulai. Tak pernah tembus 10 besar, Valentino bahkan terlempar dari M1 tunggangannya saat masuk dengan kecepatan tinggi di tikungan Arabbiata.
Begitupun dengan rekan senegara Valentino Rossi, si Morbidelli. Pembalap bernomor 21 pembesut YZR-M1 tim Petronas ini juga terlempar dari tunggangannya. Praktis harapan tinggal terpaut pada Vinales dan Quartararo. Tapi lagi-lagi, dua pembalap beda tim dan negara ini sama-sama tampil kurang memuaskan. Padahal Quartararo sempat sodok posisi 2 di sesi Q2.
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
Rossi dan Yamaha harus Berjuang
“Ducati sangat kompetitif, sementara Yamaha harus berjuang. Ada dua kemungkinan di sana. Pertama, Valentino telah kehilangan masa jayanya (walaupun saya rasa tidak), atau kedua karena adanya masalah di dalam tubuh Yamaha sendiri. Mereka seperti tak tahu harus kemana,” tutur Pernat.
“Banyak yang berharap Quartararo bisa menggapai podium. Tapi faktanya ia tak mampu. Motornya tidak kompetitif. Dari sudut pandang saya, mereka tak punya solusi dan keputusan apa yang harus diambil. Bahkan oleh Rossi sekalipun,” tambahnya.
Hmmm…miris memang. Saat race Mugello kemarin kita bisa melihat bagaimana perjuangan seorang Valentino Rossi untuk mampu merangsek ke depan. Start dari posisi 18 The Doctor berusaha maju. Namun akibat insiden senggolan dengan Mir, Vale harus rela melebar dan keluar dari trek.
Posisinya jadi jauh melorot ke posisi terakhir. Dan dari situlah bencana bermula… Vale yang memang menyandang sebagai “Sunday Rider” berusaha menggeber motor Yamaha nya sekencang mungkin hingga sebabkan doi alami low-side dan terjungkal. Kalau sampeyan perhatikan Rossi coba sebisa mungkin menggantung rpm gasnya, masuk dengan cepat dan dengan kemiringan yang hendak samai Marquez, 65 derajat. Dan hasilnya, M1 belum siap untuk itu.
Last, dua minggu ke depan gelaran balap MotoGP akan sambangi sirkuit Catalunya Spanyol. Sirkuit yang sebenarnya juga menjadi favorit Valentino Rossi. Akan tetapi melihat masalah yang tengah mendera Yamaha, dan sedang on fire nya Marquez dan skuad Ducati, sepertinya mimpi Rossi untuk sekedar menggapai podium akan berjalan lebih berat lagi. Semoga berguna… (mmz)