MOTOMAZINE.COM – MotoGP musim 2019 telah habiskan paruh musim pertama. Artinya pembalap baru akan membalap lagi pada bulan Agustus mendatang di sirkuit Brno sebagai pembuka paruh kedua musim. Nah yang jadi bahasan kita kali ini adalah si raja Sachsenring dibandingkan dengan legenda MotoGP. Yaps, The King of the Ring vs The Slower (Old) Man. Sedikit satir memang, tapi itulah fakta yang tersaji di balap Jerman semalam.
Banyak penikmat MotoGP yang menggantungkan asa pada performa Valentino Rossi. Meski sempat tiga kali gagal mendulang poin, namun menjelang GP Jerman sepertinya Rossi menemukan sesuatu di motornya. Termasuk Quartararo yang terus menampilkan pace apik, serta Vinales yang baru saja merasakan kemenangan di Assen.
Kenapa gak bahas Marquez? Apa yang mau diperbicangkan coba. Pembalap bernomor 93 ini sudah seperti di atas angin kalau membalap di Jerman. Sejak masuk ke MotoGP 2013 silam Marquez sama sekali tak terkalahkan. Wajar jika akhirnya julukan The King of (Sachsen)Ring disematkan kepadanya. Ada juga yang menjuluki The SachsenKing.
Dan lagi-lagi, di Sachsenring semalam Marquez sukses menjejak garis finish tanpa perlawanan berarti. Vinales yang mencoba nyodok di awal-awal lap akhirnya mengendur juga. Begitupun Quartararo yang digadang-gadang mampu berikan perlawanan terhadap pembalap HRC tersebut, justru tergelincir saat coba melewati Petrucci. Alex Rins yang semula bertahan akhirnya tumbang juga.
Begitupun duo Ducati. aneh, mereka seperti kehilangan arah hingga tak mampu sajikan performa terbaik demi merecoki Marc Marquez. Duo pembalap pabrikan Ducati justru berjibaku di barisan tengah dengan pembalap Alma Pramac Jack Miller, pembalap Suzuki Joan Mir, dan sebentar dengan Valentino Rossi.
Pak Tua yang melambat
Seperti yang sudah mmz tuliskan di judul, bukannya makin cepat, Rossi justru melambat. Bukan perbandingannya dengan laptime Marquez, tapi dengan pace balapnya sendiri tahun lalu. Rossi lebih lambat hingga 20 detik. Miris kan? Dan anehnya lagi, Vale bahkan tak tahu kenapa bisa begini. Nah loh…
“Hari ini saya menyelesaikan balapan. Tapi balapan kali ini sangatlah sulit. Saya tak cukup cepat sedari awal.” tutur pembalap bernomor 46 tersebut.
“Kami kembali menderita di 4 balapan terakhir, dan kami harus mencari jawabannya. Di musim lalu 4 balapan terakhir adalah balapan yang bagus buatku. Saya selalu podium dan bahkan lakoni balapan yang bagus.
Tahun ini di 4 balapan terakhir saya tak bisa tampil kompetitif, saya tak tahu kenapa dan maka dari itu kami harus mencari jawabannya. Hari ini saya 20 detik lebih lambat dibanding catatan waktuku tahun lalu. Kami harus mencari jawabannya. Kami harus kembali menemukan motorku,” tambahnya.
Yaps, aneh memang. Rossi seperti menjadi pembalap Yamaha paling menderita dibanding 3 pembalap Yamaha lainnya. Di race kemarin Rossi memang finish di depan Morbidelli, tapi tetap saja, rekan setimnya mampu tampil lebih apik dan merebut posisi dua.
Tak tanggung-tanggung, Vinales juga masih harus meladeni perlawanan gencar pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow. Dan bisa kita lihat, motor Honda bekerja sangat bagus di Jerman.
So, mungkinkah hipotesis yang diungkapkan Pernat kemarin memang benar adanya? Rossi butuh revolusi tim besar-besaran? atau bahkan kembali mengganti crew chiefnya? Sebab sepeninggal opa Burgess dan digantikan opa Galbusera sekalipun Rossi seperti malah semakin menderita. Entahlah, hanya orang-orang dalam paddock sendiri yang tahu. Semoga berguna… (mmz)
Hasil MotoGP Jerman
GERMAN MOTOGP – RACE RESULTS | ||||
POS | RIDER | NAT | TEAM | TIME/DIFF |
1 | Marc Marquez | SPA | Repsol Honda (RC213V) | 41m 8.276s |
2 | Maverick Viñales | SPA | Monster Yamaha (YZR-M1) | +4.587s |
3 | Cal Crutchlow | GBR | LCR Honda (RC213V) | +7.741s |
4 | Danilo Petrucci | ITA | Mission Winnow Ducati (GP19) | +16.577s |
5 | Andrea Dovizioso | ITA | Mission Winnow Ducati (GP19) | +16.669s |
6 | Jack Miller | AUS | Pramac Ducati (GP19) | +16.836s |
7 | Joan Mir | SPA | Suzuki Ecstar (GSX-RR)* | +17.156s |
8 | Valentino Rossi | ITA | Monster Yamaha (YZR-M1) | +19.110s |
9 | Franco Morbidelli | ITA | Petronas Yamaha (YZR-M1) | +20.634s |
10 | Stefan Bradl | GER | Repsol Honda (RC213V) | +22.708s |
11 | Tito Rabat | SPA | Reale Avintia Ducati (GP18) | +26.345s |
12 | Pol Espargaro | SPA | Red Bull KTM Factory (RC16) | +26.574s |
13 | Andrea Iannone | ITA | Factory Aprilia Gresini (RS-GP) | +32.753s |
14 | Takaaki Nakagami | JPN | LCR Honda (RC213V) | +32.925s |
15 | Karel Abraham | CZE | Reale Avintia Ducati (GP18) | +37.934s |
16 | Hafizh Syahrin | MAL | Red Bull KTM Tech3 (RC16) | +41.615s |
17 | Francesco Bagnaia | ITA | Pramac Ducati (GP18)* | +56.189s |
18 | Miguel Oliveira | POR | Red Bull KTM Tech3 (RC16)* | +57.377s |
Aleix Espargaro | SPA | Factory Aprilia Gresini (RS-GP) | DNF | |
Alex Rins | SPA | Suzuki Ecstar (GSX-RR) | DNF | |
Johann Zarco | FRA | Red Bull KTM Factory (RC16) | DNF | |
Fabio Quartararo | FRA | Petronas Yamaha (YZR-M1)* | DNF |
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru