MOTOMAZINE.COM – Valentino Rossi akan putuskan masa depannya setelah race Valencia 2020. Race tersebut sekaligus menjadi balapan penutup musim 2020 kelak dimana kontrak Rossi dan Yamaha juga telah habis. Lantas apakah Rossi akan terus membelap setelah musim balap 2020? Doi berujar akan terus membalap setelah 2020 jika….
Yaps, sebuah ungkapan yang musti kita telusuri kelanjutannya. Melihat musim 2019 yang menjadi salah satu musim terburuk, sepertinya Rossi masih akan kesulitan di musim depan.
Namun lagi-lagi semua kemungkinan bisa saja terjadi. Meski masih kesulitan namun di akhir-akhir musim 2019 ini sejatinya Rossi sudah tunjukkan beberapa kemajuan bareng YZR-M1 tunggangannya. Rossi yang sudah berusia 40 tahun terus berusaha melakukan improve baik dari kebugaran tubuhnya hingga teknik membalapnya. yang terbaru doi bahkan belajar melakukan pengereman dengan teknik dua jari.
Teknik mengerem dengan dua jari ini diyakini lebih sedikit memberikan stress pada ban belakang karena motor lebih bisa berhenti dengan cara yang halus. Bahkan di sela-sela wawancara yang dilakukan, The Doctor juga menyebut dengan konfigurasi elektronik terbaru plus ban Michelin yang dipakaikan, bisa jadi mengerem justru lebih efektif dengan rem belakang. Entahlah, sedikit terasa janggal sih menurut saya.
Back to the topic... Apakah Rossi akan terus membalap setelah musim 2020? Saat doi sudah berusia 43 tahun? Lantas bagaimana dengan Novello, kekasih hatinya, yang pasti juga segera ingin dipersunting sebagai pendamping hidup?
Untuk ini Rossi punya jawaban sendiri. Dilansir dari paddockgp, Rossi memberikan clue mengenai masa depannya di ajang balap sepeda motor yang telah membesarkan namanya tersebut.
“Di musim mendatang saya harus menanykan pada diri saya sendiri, apakah lanjut ngegas atau tidak. Semua tergantung di hasilnya. Jika saya lebih cepat dari tahun ini, dan saya bisa berjuang untuk podium, saya akan coba… Intinya saya harus bisa lebih cepat. Dan apapun itu saya akan mencobanya…” tutur pembalap bernomor 46 tersebut.
Ditanya mengenai musim ini Rossi berikan pandangannya:
“Ini musim yang sulit. Saya tak punya kecepatan dan saya merasa tidak nyaman di atas sepeda motor. Saya tak bisa meraih hasil yang saya inginkan. Dan saya rasa apa yang saya peroleh musim ini mengatakan segalanya. Jika kita melanjutkan dengan cara yang sama seperti musim ini, semua akan sama saja dan tidak ada gunanya. Jadi kami butuh yang lebih. Sesuatu yang lebih besar untuk hasil lebih besar pula….” lanjutnya…
Hmmm… Menarik juga nih om menyimak komentar seorang Valentino Rossi. Sebagai penggemar The Doctor semua pasti sudah sangat hafal bahwa Rossi bisa berprestasi ketika ia merasa nyaman di atas motor. Namun saat doi tak menemukan rasa nyamannya, ya itu hasilnya…
Musim ini si doktor lebih terlihat seperti orang galau. Ia mencoba berbagai part baru yang diusung Yamaha. Sebut saja swingarm akrbon dan knalpot double. Tapi hasilnya? Tetap saja tak ada perubahan signifikan. Rossi justru terseok-seok dan makin menderita dengan degradasi ban belakang.
Alhasil, Vale pun kembali ke konfigurasi standar layaknya si teammate, Maverick Vinales. Dan dengan memahami konfigurasi standar tersebut setidaknya Vale bisa sedikit merangsek ke depan.
Di Malaysia misalnya… meski kalah dari Dovi tapi Rossi terus menguntit Ducati. Berkali-kali Rossi salip Dovi di tikungan… tapi lagi-lagi, M1 selalu dibabat Desmo di trek lurus. Dan itulah sebenarnya kelemahan Yamaha selama ini…
So, mari kita tunggu apakah Rossi akan tetap membalap di MotoGP hingga musim 2021 mendatang? Saat sang adik Luca Marini naik ke kelas premier dan sirkuit Mandalika siap menjadi tuan rumah? Hayoo… FBR Indonesia udah pasti berharap banget ini… Semoga berguna… (mmz)
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
1 komentar