MOTOMAZINE.COM – Pembalap Monster Energy Yamaha Maverick Vinales harus membayar mahal kesalahannya memilih kaliper rem depan YZR-M1 tunggangannya. Pembalap bernomor 12 itu memilih untuk memakai kaliper rem model 2019 daripada model heavy duty yang sudah diperkenalkan Brembo musim ini. Dan hasilnya, Vinales harus melemparkan diri dari motornya di turn 1 lap 9 MotoGP Styria. Kalau tidak, entah apa yang terjadi, motornya saja sampai terbakar dan tak lagi berbentuk.
Maverick Vinales memulai start MotoGP Styria dari posisi 6. Posisi start yang tak terlalu buruk sebab Maverick masih menempati row kedua. Namun begitu bendera hijau berkibar semua berubah drastis.
Pembalap Spanyol yang sebelumnya tampil cukup apik tersebut tetiba melorot dan tak mampu pertahankan race pace-nya. Malah sempat terlihat Maverick sempat lambaikan tangan menandakan terjadi masalah di motornya.
Baca juga : Mengejutkan! Dokter Gigi Juara MotoGP Styria. Motor Vinales Terbakar
Namun beberapa lap kemudian Maverick tetap melaju seakan tidak terjadi apa-apa hingga bencana itu datang. Vinales benar-benar kehilangan rem depan saat masuki tikungan 1, dari kecepatan 300 kpj. Bayangkan jika doi tidak melepaskan diri dari Yamahanya, ambyar pasti.
Usut punya usut, pihak Brembo akhirnya buka suara juga terkait masalah pada M1 Vinales. Menurut mereka Vinales dan tim memilih memakai kaliper Brembo model 2019. Padahal semua pembalap memilih memakai disc brake ukuran 340 mm yang bisa mencapai derajat maksimal hingga 800 derajat celcius.
Dalam kalender MotoGP ada empat sirkuit yang emmbutuhkan pengereman ekstrim. Mereka adalah Twin Ring Motegi, Sepang, Catalunya dan Austria. Ya si Red Bull Ring ini.
Namun pihak Brembo sendiri akhirnya menyimpulkan bahwa Austria lah yang paling meguras kinerja rem depan. Ditambah dengan teknologi aero di motor plus ban belakang Michelin terbaru yang membuat pembalap bisa mengerem dengan lebih maksimal lagi.
“Setelah dua akhir pekan terakhir, Saya dapat katakan Red Bull Ring sekarang menjadi sirkuit terburuk untuk sektor pengereman, bahkan sudah melebihi Motegi,” kata Andrea Pellegrini, engineer untuk MotoGP dari Brembo yang memasok rem untuk semua pembalap di grid.
Mengingat hal tersebut Brembo pun menyarankan semua pembalap untuk memilih kaliper rem model 2020 atau 2019 heavy duty. Hampir semua pembalap di grid depan memilih memakai caliper 2019 heavy duty dan model terbaru 2020.
Termasuk pembalap Yamaha Valentino Rossi, Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo. di MotoGP Austria mereka memakai model 2019 namun kali ini sudah switching ke model terbaru 2020.
Tapi entah mengapa tidak dengan Vinales. Usut punya usut pembalap pengembang di Yamaha ini memilih caliper model 2019 (STD) karena lebih suka dengan feelingnya. Dan selama jalani sesi latihan bebas nyatanya tak ada masalah sama sekali.
“Kami menyarankan kepada team agar mereka menjaga suhu kaliper di bawah 200 derajat, karena jika tidak fluida pada rem menjadi terlalu panas, maka Anda memiliki lebih banyak jarak travel pada tuas rem, sehingga Anda tidak dapat menghasilkan tekanan yang cukup untuk pengereman yang baik. Jika team menggunakan kaliper 2020 kami dan menggunakan solusi saluran udara pendinginan yang baik, suhunya harus sekitar 150 hingga 160 derajat.” Terang Pallegrini.
Motor Pelan tapi Rem lebih Berat
Sedikit aneh memang. Bagaimana bisa motor dengan topspeed lebih rendah justru harus mengerem dengan lebih berat/keras. Hal ini ternyata berkaitan dengan meraih ‘tebusan’ waktu.
Yaps, motor-motor dengan topspeed lebih tinggi ternyata malah lebih untung di Styria ini. Para pembalap pembesut Ducati, KTM, Aprilia atau Honda justru bisa memanage rem depan mereka. Mereka bisa mengerem dengan lebih lembut karena mereka bisa menebus waktu yang terbuang selama pengereman di trek lurus.
Tetapi squad Yamaha? Dengan topspeed yang lebih rendah mereka harus mengerem sekeras dan sedekat mungkin dengan tikungan. Dan itupun rasanya tak mampu cukup membayar. Rossi sebagai pembalap terbaik di Styria hanya mampu finish posisi 9. Miris.
Baca juga : Rekap Klasemen Pembalap MotoGP Pasca Styria 2020
So, terbayang kan perasaan tim garputala pasti campur aduk saat meninggalkan Spielberg ini. Tapi bagaimana lagi, Vinales contohnya, harus membayar mahal atas kesalahan yang ia lakukan. Memilih caliper rem standar model 2019. Mungkin doi berpikir corong air duct yang menangkap angin untuk dialirkan ke caliper bekerja optimal. Tapi nyatanya tidak. (mmz)
1 komentar