Motomazine.com – Sebuah fakta mengejutkan dirilis oleh mantan manajer tim balap Suzuki, Davide Brivio. Italiano yang kini berlabuh ke balap Formula 1 itu beberkan sebuah kabar mengejutkan tentang pemegang 9 kali juara dunia MotoGP, Valentino Rossi. Belum banyak yang tahu, ternyata Rossi pernah tolak Suzuki. Weleh?
Jadi ceritanya berawal dari wawancara yang Brivio lakukan bareng GPone. Pasca keluar dari dunia MotoGP sepertinya Brivio lebih blak-blakan berkomentar. Termasuk mengomentari Suzuki dan mantan orang terdekatnya, Valentino Rossi.
Seperti kita tahu, akhir musim 2011 Suzuki mantap tinggalkan MotoGP. Namun begitu pada tahun 2013 mereka mengkonfirmasikan akan kembali membalap di kancah balap roda dua terbesar dunia ini paling tidak setahun atau dua tahun setelah pengumuman yang mereka share.
Dan ketika hendak kembali itulah ternyata banyak fakta yang akhirnya terungkap. Salah satunya Rossi yang menolak ‘lamaran’ dari Suzuki.
“Saya telah tinggakan Yamaha dan bekerja untuk Valentino. Kemudian Sahara mengontakku lewat Facebook.” kata Brivio. “Hal yang sangat aneh sebab saya punya profil Facebook namun tak pernah saya gunakan. Sekalinya saya buka ternyata ada pesan yang masuk. Itu adalah Sahara yang bertanya kepadaku perihal masa depan Valentino (Rossi). Mereka juga mengatakan bahwa hendak kembali ke MotoGP pada tahun 2014 dan jika Rossi mau maka Suzuki tersedia untuknya. Saya mengatakan ini kepadanya (Rossi), tapi dia mengatakan tidak tertarik dan ingin kembali ke Yamaha.”
Kalau kita simak tahun 2013 adalah awal Rossi kembali ke pelukan Yamaha. Saat itu Rossi masih terseok-seok akibat kehadiran Marquez yang langsung moncer rengkuh juara dunia. Pun dengan 2014, M1 yang baru saja nyantol dengan Movistar belum mampu berbicara banyak di tangan Rossi.
“Saya memberikan jawaban kepada Sahara dan kemudian ia menawariku untuk bergabung dengan tim project mereka di Italia. Saya katakan Ya kepadanya.” Tambah Brivio lagi.
“Kita memilih Aleix Espargaro karena dia adalah pembalap yang cepat dan mampu membangun Suzuki bersama. Sebagai pembalap kedua kami memilih Vinales karena ia sangat cepat, terutama di Losail. Ia menjadi pembalap tercepat selama 10 lap saat masih membesut Moto2. Setelah itu ia menangi race Austin. Ia adalah pembalap spesial. Kami juga telah bernegosiasi dengan Dovisiozo, tapi di detik-detik akhir ia memutuskan tetap bertahan dengan Ducati.”
Dua tahun berselang dan Rins datang
“Dua tahun kemudian kami mencari pengganti Vinales. Pada tahun 2014 kami memulai program dengan pembalap muda dan mengontrak Zarco sejak dia di Moto2. Akhirnya kami memilih Rins dan ini menjadi tahun yang kritis sebab Zarco tampil cepat bersama Tech 3 sementara Alex terluka,” terang Davide melanjutkan.
Keputusan Juara, saat Brivio lebih memilih Mir daripada Lorenzo
Sebuah fakta kembali terkuak. Nama pembalap juara Jorge Lorenzo ternyata pernah menjadi bidikan Suzuki.
“Kami kembali memikirkan talenta muda setelah Vinales dan Rins. Kami mulai memikirkan Joan Mir karena dia menangi kelas Moto3 dengan merengkuh 10 kali juara seri. Tapi di saat yang bersamaan Lorenzo juga datang. Kami harus memilih antara Joan dan Jorge. Namun terlalu banyak pertimbangan terhadap pembalap dan filosofi yang ingin kami tegakkan. Semakin saya mempelajari Mir, semakin banyak hal spesial pada dirinya. Saat itu dia mengatakan tengah bernegosiasi dengan Honda juga, tetapi lebih memilih datang kepada kami, dan mengatakan iya untuk Suzuki. Dan di situlah saya terbelalak, ini dia!” Brivio menegaskan.
Yaps, dengan penuturan blak-blakan Brivio ini seperti membukakan sebuah fakta baru kepada kita. Kenapa Rossi terlihat ngotot mati-matian mengejar titel juara dunia musim 2015 saat Suzuki datang, termasuk kenapa Lorenzo gabung ke Honda (2019) dan mengapa Mir datang.
Dan setelah Suzuki buktikan hadir sebagai motor juara lewat GSX-RR si mesin ‘paling sederhana’ dan Joan Mir yang sebelumnya sama sekali tak dijagokan, akankah ganti Rossi dan Lorenzo yang terbelalak? (mmz).
Artikel terkait:
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
Rossi pasti nyesel ini