Motomazine.com – Rentetan kisah yang terjadi antara Yamaha dan Maverick Vinales berujung Panjang. Pasca pembalap Spanyol tersebut umumkan perpisahan dengan Yamaha lepas musim 2021 nanti, drama antara doi dan Garputala terus mengular. Sebut saja ayah Maverick, Angel Vinales yang juga menghentikan kerjasama dengan Yamaha di kelas WSSP300, termasuk kejadian aneh sehingga Vinales mendapatkan skorsing dari Yamaha dengan tidak diturunkan di GP Styria puutaran 2 ini. Nah, kejadian inilah yang akhirnya menghadirkan banyak sekali spekulasi termasuk motor Vinales yang disabotase. Weleh, dugaan macam apa ini?
Spekulasi ini sendiri muncul setelah Maverick menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya. Yamaha menduga Maverick dengan sengaja ingin ‘menghancurkan’ mesin M1 dengan melakukan blayer-blayer hingga gas menyentuh limiter. Videonya banyak bertebaran di situs MotoGP.
Menurut mmz pribadi hal yang Vinales lakukan belumlah terlalu berbahaya terhadap mesin. Mesin MotoGP adalah mesin prototype yang dikembangkan dengan durabilitas lebih bagus. Meskpiun dalam satu musim mereka harus habiskan 7 mesin, namun rasanya terlalu ekstrim jika tiba-tiba Yamaha menskors Maverick.
Motor Berubah saat Start Kedua
“Putaran pertama saya luar biasa. Ketika kami kembali ke pit, mekanik mengganti ban dan kopling. Motor jadi tak bisa saya kenali.Saya menarik kopling saat warm up dan tiba-tiba motor mati. Sesuatu terjadi si luar kendali saya,” tutur Vinales seperti dilansir Speedweek.
Yaps, pasca masuk ke pitlane akibat crash yan terjadi antara Pedrosa dan Savadori, Vinales mendadak seperti pembalap bingung. Saat melakukan sighting lap kedua pasca red flag dan menuju ke garis start, mendadak mesin M1 mati. Hal ini memaksa maverick harus mendorong motornya masuk kembali ke pit lane dan melakukan start dari sana.
Tak berhenti sampai di situ, saat lakoni balapan muncul juga hal-hal aneh yang membuat The Top Gun harus menyudahi balapannya dan kembali ke paddock.
“Kita punya sedikit masalah. Muncul pesan saya harus kembali ke box. Saya tak tahu kenapa, saya berpikir karena kehilangan oli, tetapi tidak.” Lanjut Vinales.
“Setelah start kedua, mesin tak terasa seperti saat kualifikasi . Setiap saat saya berakselerasi, saya mendengar suara-suara aneh. Itu menjadi semakin buruk dan buruk, jadi saya rasa sebuah keputusan yang benar untuk menyerah.” Keluh pembalap berusia 26 tahun tersebut.
Jika sampean menyaksikan MotoGP Styria putaran pertama, Vinales memang melesat bak peluru di awal-awal lap. Dia bahkan berhasil asapi Quartararo. Mungkin hal ini yang membuat Yamaha kawatir. Karena saat ini Fabio lah yang berjuang meraih poin untuk amankan posisi pertamanya dan lebih dekat dengan gelar juara dunia.
Namun apa mungkin olahraga sekaliber MotoGP melakukan hal sepicik itu? Dengan melakukan sabotase misalnya? Kalau team-order sih memang hal yang lumrah. Namun setahu saya pembalap-pembalap Yamaha adalah rider yang paling susah untuk team-order.
Kalau menurut pemirsa bagaimana? Sebab ini adalah hal yang sangat aneh. Sebab kabarnya saat Maverick menanyakan kejanggalan yang terjadi pada motornya, pihak Blue team hanya menjawab sedang melakukan kroscek data. Dan jika tindakan Vinales ini dianggap berbahaya, seharsunya Yamaha memebrikan teguran terlebih dahulu, bukan lansung melakukan skorsing.
Skorsing di kelas Moto2 pernah terjadi kepada Romano Fenatti. Kelakuannya saat itu memang sangat berbahaya. Doi menarik tuas rem depan kompetitornya saat motor mereka melaju. Dan jelas itu sangat mengancam nyawa. Jadi skrosing wajar dilakukan untuk memberikan efek jera. Sedangkan Vinales? (mmz)
Artikel terkait:
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
2 komentar