Motomazine.com – Luigi ‘Gigi’ Dall’igna manajer tim balap Ducati tak mampu menyembunyikan ketertarikannya pada bakat seorang rookie, Jorge Martin. Jorge Martin memang sukes menarik perhatian banyak pihak. Doi yang tampil impresif dengan meraih pole position sekaligus juara seri di Austria pasca come back dari cidera membuat Martin langsung diperhitungkan. Apalagi saat jalani GP Styria 2 yang mana Martin berhasil podium tiga dalam kondisi yang benar-benar tricky. Untuk seorang rookie jelas itu hal yang luar biasa.
“Dia seseorang yang melakukan pekerjaan luar biasa. Dia adalah pembalap yang sangat kami inginkan bahkan sejak awal. Sejujurnya kami percaya penuh kepadanya lebih dari yang biasanya kami berikan kepada seorang rookie. Kami sangat senang memilikinya dalam tim,” tutur Dall’igna.
“Sangat mengesankan karena sepanjang waktu dia selalu mendorong dirinya menuju batas yang ia mampu. Di Portimao dia memang sengaja lebih tenang, karena dia tahu itu adalah balapan ketiganya di MotoGP, dan dalam kondisi cedera. Dia tahu bahwa tak semua putaran harus dijalani dengan seratus persen. Dan sekarang dia fantastis,” lanjut pria Italia tersebut.
Gigi Dall’igna: “kami menginginkan yang terbaik di dalam tim”
Setelah mendapat luka akibat kecelakaan di Portugal yang membuat Martin harus banyak mendapat jahitan pada bahunya, pembalap bernomor 89 tersebut mendadak mampu cetak dua pole position, menang dan posisi tiga di Austria yang digelar beruntun. Kenyatannya, dengan kondisi seperti itu (Austria 2), sangat sulit menjaga semua berjalan baik.
“Sangat tidak mudah mengatur situasi dalam kondisi seperti itu. Dan dia melakukan itu. Kita tak hanya bicara bakat, ini lebih penting.” Ditanya apakah ada kemungkinan Martin diboyong ke tim factory musim depan, Gigi berikan jawaban diplomatisnya. “Dia mendapat support penuh dari pabrikan. Mungkin iya, tapi itu tergantung dia dan pembalap lainnya (Pecco-Miller). Kami selalu menginginkan yang terbaik di tim pabrikan.” tutur Luigi.
Wah, lampu kuning nih untuk Miller dan bagnaia. Kalau mereka tak bisa tampil mengesankan dan merebut hati Dall’igna, bisa saja posisi mereka di tim pabrikan terancam oleh si 89, Jorge Martin.
Terlepas dari itu Jorge Martin sendiri juga mengungkap bahwa Ducati seakan diciptakan untuk dirinya. “Bagiku Ducati adalah motor yang tak perlu usaha luar biasa untuk beradaptasi. Motor itu serasa diciptakan untukku. Sejak pertama saya menemukan kenyamanan. Kadang saya bisa melakukan gerakan-gerakan agresif ketika dibutuhkan dalam race. Saya bisa mengatur fisik dan ban dengan bagus. Saya masih bisa memikirkan banyak lagi tentang motor ini. Ducati mungkin bukan motor terbaik untuk seorang rookie, tapi jelas ini motor terbaik buatku,” tutur pembalap asal Spanyol tersebut.
Hmmm… Menarik sih pernyataan Martin yang mengatakan bahwa doi merasa nyaman dengan Ducati dan dapat melakukan banyak hal dengan Desmosedici. Tapi perlu dicatat, itu Desmosedici GP21. Dia dapat motor pabrikan dengan support total sama seperti bagnaia dan Miller juga Zarco. Mungkin akan sedikit berbeda cerita kalau doi nunggang GP19 milik Marini atau Bastianini. Gimana Ngab? Apakah benar begitu? (mmz)
Artikel terkait:
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun