Motomazine.com – Insiden yang menimpa pembalap Lenovo Ducati Francesco Bagnaia ternyata tak membuat bos besar tim merah itu meradang. Luigi ‘Gigi’ Dall’igna jutru memberikan dukungan mental agar pembalapnya itu kembali ke arah yang benar. Dan memang seperti itulah seharusnya seorang bos. Mampu menjadi pemimpin dan sekaligus orang pertama yang selalu dewasa dan bijaksana apabila terjadi hal yang tak sesuai dengan harapan. Dengan tegas Gigi bahkan mengatakan insiden terjatuhnya Pecco di Motegi kemarin adalah murni ketidakberuntungan seorang pembalap.
Performa Pecco di Jepang memang jauh dari kata sempurna. Sejak sesi FP1 doi sudah terlihat kurnag mampu memaksimalkan kinerja Desmosedici GP22 tunggangannya. Berbeda dengan rekan setimnya, Jack Miller yang justru terlihat begitu santai dan kuat menaklukkan tikungan demi tikungan sirkuit negara Sakura tersebut.
Terlebih lagi kondisi cuaca yang tak menentu membuat Pecco tak bisa tampil gemilang. Pun saat race yang digelar dalam kondisi kering. Bagnaia yang start dari posisi 12 tak segera beranjak ke depan dan menyerang barisan depan. Bahkan pembalap bernomor 63 tersebut sempat disalip calon rekan setimnya, Enea Bastianini sebelum akhirnya mampu merebut kembali posisinya.
Namun Ducati Desmosedici GP22 yang semakin menemukan ritmenya justru membuat Pecco terjerembab. Bagnaia terlempar dari motornya akibat low-side saat mengejar Fabio untuk posisi delapan. Beruntung bagi Fabio, sebab Pecco tak sempat mengajak dirinya mainan gravel dan tepuk tangan bersama-sama.
Nah, usaha yang dilakukan Pecco ini ternyata punya nilai plus tersendiri bagi Gigi. Tak seperti Ciabatti yang menyayangkan hilang delapan angka daripada dua angka, Dall’igna masih bisa berpikir lebih jernih.
“Kesalahan Pecco? Saya pikir itu hanya mencoba, ketika Anda berada di sana dan Anda melihat hasil yang lebih baik yang bisa Anda dapatkan di ujung jari Anda, Anda jelas mencoba untuk melakukannya. Jika saya berada di tempat Pecco, kemungkinan besar, saya akan mencoba juga,” tutur Gigi. Orang yang telah berjasa merubah Ducati jadi lebih jinak itu juga menambahkan, “Miller? Dia pantas mendapatkan kemenangan ini, dia mengendarai balapan yang luar biasa, saya sangat senang untuknya karena itu tidak mudah dan dia telah mengejar hasil ini untuk waktu yang lama.”
So sudah jelas jika Bagnaia memang anak emas Dall’igna, terlebih lagi opa Tardozzi. (mmz)
Artikel terkait:
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru