Motomazine.com – Salah satu petinggi Aprilia Racing Romano Albesiano akhirnya turut ambil suara terkait jebloknya pabrikan Jepang di MotoGP. Meskipun Fabio Quartararo berhasil merengkuh gela runner up dan ngrecokin Bagnaia hingga seri terkahir Valencia, namun hal itu tak dapat menyebunyikan betapa Yamaha dan Honda tengah terpuruk saat jalani musim balap 2022 kemarin. Untuk itu Romano menyebut pabrikan Jepang lebih konservatif dan kirang LOS mengambil resiko!
Ada banyak faktor yang akhirnya mempengaruhi turunnya performa Yamaha dan Honda. Untuk kasus Honda rasanya sudah jelas. Mereka kehilangan sosok Marc Marquez yang menjadi ujung tombak pengembangan RC213V. Hal ini yang membuat RC213V seperti kehilangan arah, semakin sulit dikendarai dan ya…menghancurkan harapan seorang Pol Espargaro juga Alex Marquez.
Untuk Yamaha? Fabio Quartararo moncer! Tapi tidak dengan rekan setimnya, Franco Morbidelli dan para pembalap RNF Yamaha, seperti Andrea Dovisiozo, Darryn Binder, Cal Crutchlow Garret Gerloff, wes pokoknya semua yang pernah nyentuh YZR-M1 satelit. Bahkan setahun sebelumnya, seorang The Doctor sekalipun juga jeblok banget ketika nunggang motor yang ikut melambungkan nama besarnya.
“Saya rasa setidaknya pabrikan Eropa sudah mampu mencapai level pabrikan Jepang. Tentunya secara mental kita memang berbeda, termasuk pendekatan dan motor-motor produksi masal yang dibuat. Filosofinya berbeda. Kita bisa katakan kalau pabrikan Jepang lebih sedikit mengambil resiko ketimbang pabrikan Eropa. Kita lebih berani memperkenalkan hal-hal baru. Kita lebih bernai mengambil resiko dan secara konstan menekan laju pengembangan. Pabrikan Jepang luar biasa berhati-hati dan menghindari sekecil apapun masalah. Ini bagus untuk pada beberapa area, tapi jelas berdampak lambat terhadap pengembangan. Ini yang dapat saya gambarkan dengan situasi sekarang. Mereka (Jepang) juga lebih sedikit berinvestasi pada beberapa area penting, seperti aerodinamika. Yang mana hal tersebut sangatlah berpengaruh besar dewasa ini,” tutur Albesiano seperti dinukil dari GPOne.
Berbicara mengenai Aprilia, Albesiano berikan sedikit clue mengapa akhirnya Aprilia kehilangan hak konsesi mulai 2023 nanti.
“Level mesin meningkat drastis. Tak hanya itu, kami juga menemukan paket aerodinamika yang bagus, termasuk sasis secara keseluruhan. Kami juga pandai menangani motor saat di trek. Sangat jarang kami ucapkan, akan tetapi dalam enam tahun terakhir kami telah mengalami peningkatan pesat terutama dengan orang-orang yang kami bawa ke lintasan, manajemen ban, serta pengaturan elektronik (startegi).” Tambahnya.
Yaps, tak dapat dipungkiri, Aleix Espargaro terlihat moncer tahun 2022 kemarin. Sayangnya ada beberapa kemalangan kecil yang membuat Pak RT Andora terlempar dari kandidat perebut gelar. Di samping itu, Maverick Vinales yang tergolong orang baru di Aprilia pun mulai menampakkan tajinya.
So, dengan kehadiran Miguel Oliveira dan Raul Fernandez di tahun 2023 ini, bisa jadi Aprilia akan semakin moncer dan berikan banyak kejutan. Apa kabar Honda dan Yamaha? (mmz)
Artikel terkait:
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun