Motomazine.com – Yamaha menjadi salah satu tim yang menghadirkan update untuk para pembalapnya. Mereka sama sekali tak pilih kasih dan berikan update untuk semua pembalap, termasuk dua rookie mereka. Yaps, Yamaha hadirkan swingarm baru untuk melawan kedigdayaan Panigale V4R. Mereka coba melawan topspeed V4R dengan menciptakan traksi ban belakang yang lebih baik lagi. Tentu saja arahnya akan ke makin mantabnya akselerasi. Karena hingga saat ini belum ada update aero untuk R1.
Seperti kita tahu, duet Bautista-Ducati menjadi momok bagi semua pembalap WSBK, terutama dua kandidat perebut gelar Toprak Razgatlioglu dan Jonathan Rea. Bautista seringkali dengan sangat mudah melewati Toprak dan Rea yang sudah ngos-ngosan di lurusan.
Siapa yang bisa mengesmapingkan opwer top end Ducati. Tak hanya di WSBK, di MotoGP sekalipun pasukan merah selalu menjadi jet darat yang pamerkan topspeed ugal-ugalan saat di lurusan.
Dan untuk mengatasi defisit kecepatan ini Yamaha coba mencari celah lain. Dengan mesin? Hayo guyon om! Yamaha is Yamaha, yawes mesinnya akan tetap begitu. Gak akan ada ceritanya bisa nyaingin kecepatan puncak Ducati. Kecuali memang ada update besar-besaran yang dibawa Iwata.
Yamaha membawa swingarm baru untuk R1
Bukan swingarm karbon atau pihak ketiga yang Yamaha coba pamerkan di sini. Blue Team masih tetap pertahankan swingarm aluminium model underbrace yang selama ini mereka pakai. Hanya ada sedikit detail karbon di dekat footstep pengendara. Inilah yang coba mereka tawarkan kepada para pembalapnya. Dan sepertinya mereka suka. Karena selama melakukan uji coba di Jerez kemarin, semua pembalap Yamaha kompak melakukan putaran dengan swingarm tersebut.
“Sepanjang hari saya mengendarai mesin (R1) tahun lalu. Saya bertanya kepada tim apakah mereka masih memiliki lengan ayun itu dan mereka memasangnya untuk saya dalam 40 menit. Cengkeramannya juga jauh lebih baik dari pada motor tahun lalu. Bahkan dengan ban balap SCX lunak saya bisa berkendara 1:38,8 menit, yang merupakan waktu lap yang sangat bagus. Dengan ban kualifikasi, saya torehkan 1:38,2,” tutur Toprak seperti dilansir dari GPOne.
“Kami fokus pada swingarm dan grip (ban) yang baik, engine Brake, dan penyetelan elektronik lainnya,” kata Toprak “Saya bisa melakukan 1:39,0 menit selama lima putaran, saya bahkan tidak mencoba 20 putaran. Setelah crash, saya tidak punya waktu untuk simulasi balap. Saya masih sangat senang karena kami dapat meningkat secara signifikan.”
“Dengan lengan ayun (swingarm) baru kami memiliki grip yang lebih baik dan karenanya akselerasi yang lebih baik. Apakah itu juga membantu meningkatkan umur ban belakang, saya belum bisa mengatakannya karena sangat dingin. Ban berperilaku sangat berbeda dibandingkan di cuaca panas.” tambah pembalap asal Turki tersebut.
Setidaknya Toprak sudah berikan siyal positif. Dia bisa merasakan ada peningkatan siginifikan, dan tentu saja itu bagus untuk jalani musim 2023. Toprak sempat ingin mencoba tembus waktu ke 1 menit 37 detikan, cuman kondisi trek yang terlalu dingin sepertinya menggagalkan niatnya. Juara dunia WSBK tersebut hanya catatkan waktu tercepat di 1:38,269. (mmz)
Artikel terkait:
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Juara Dunia Aldi Satya Mahendra di WSSP300 bareng Yamaha diapresiasi Menpora Dito Ariotedjo dan Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo
- BMW M1000RR akan Dapatkan Revisi Aero, Frame dan Swingarm untuk Toprak
- Aldi Satya Bertekad Pertahankan Podium di WSSP300 Aragon
- Toprak is Back! WSBK Aragon Bakal Lebih Seru!
- Rea Sebut Insiden yang Menimpa Toprak bisa jadi Bencana. Magny Cours tak Layak?
- Kronologi Toprak Jatuh di WSBK Prancis. Ada yang Aneh?
- Setengah Slot Pembalap WSBK 2025 masih Kosong. Nunggu Limpahan MotoGP?
- Nyaris Sempurna, van der Mark Ungkap Rahasia Kecepatan Toprak