Motomazine.com – Pembalap Aruba.it Ducati Michele Ruben Rinaldi gagal persembahkan podium untuk timnya di race 2 WSBK Misano, Italia. Memakai livery spesial kuning, Rinaldi berhasil podium 3 di race 1 dan Superpole race. Namun asanya untuk persembahkan podium di race 2 hancur berantakan karena pembalap asli Italia tersebut menabrak bagian belakang Yamaha R1 Toprak Razgatlioglu. Sangat disayangkan memang, dan terlihat betapa Rinaldi sangat menyesal pasca terjatuh. Panigale V4R tunggangannya tak mampu lagi diajak melanjutkan lomba.
Performa Rinaldi pada race 2 sebenarnya terbilang apik. Pembalap bernomor 21 tersebut mampu melesat meninggalkan Toprak untuk tempati posisi 2. Posisi 1 sudah ada Alvaro Bautista, rekan setimnya yang melaju sendirian, benar-benar tak terjamah oleh pembalap-pembalap lainnya. Terbukti, musim ini Alvaro benar-benar di atas angin.
“Terlepas dari jatuh di race 2, ini adalah akhir pekan yang positif untukku. Saya menikmati balapan dan performa saya juga terbilang bagus.” Buka Rinaldi seperti dikutip dari GPOne. “Saya sedikit lambat dibanding kemarin karena saya merasa kurang percaya diri dengan bagian depan, jadi saya tak mau mengambil resiko terlalu besar. Saya hanya mengendarai 95% dan mencoba menjaga ritme sebaik mungkin. Toprak selalu menempelku, tetapi saya mencoba fokus dan menyelesaikan balapan dengan finish terbaik,” tambah Rinaldi.
Sebenarnya Rinaldi sempat membuat jarak yang cukup lebar dengan Toprak, namun memasuki lap 15 semua berantakan. Pembalap Turki tersebut datang, menyalip Rinaldi dan akhirnya insiden terjadi.
“Saat Toprak menyalipku saya langsung melihat ke papan dan sadar punya jarak yang aman dengan Bassani, jadi paling buruk saya masih bisa selesai di posisi tiga. Tak masalah bagiku. Tapi masalahnya kemudian saya mengerem di belakang orang untuk pertama kalinya. Saya mengerem seperti lap-lap sebelumnya dan saya tersedot slipstream darinya (Toprak). Saya tak berharap melaju terlalu cepat dan Toprak mengerem sekeras itu. Jika saya masuk maka saya akan mendorongnya jatuh. Jadi saya putuskan untuk melebar. Sayang, roda depanku menyentuh bagian belakang motornya dan saya terjatuh. Jelas itu salahku. Saya tak memperhitungkan titik pengereman karena slip stream. Jika saya mengerem beberapa meter lebih awal, bisa saja saya masuk podium. Tapi itulah faktanya. Jelas saya kecewa, tapi yang terpenting saya baik-baik saja.” tutup Rinaldi.
Bijaksana… Sebuah ungkapan penyesalan namun tak menyalahkan siapa pun itu. Malah Rinaldi mengakui bahwa itu adalah kesalahannya sendiri. Akibat tidak memperhitungkan jarak pengereman karena motornya tersedot slipstream dari motor Toprak. Begitulah seharusnya seorang pembalap, selalu menganalisis kenapa error bisa terjadi, bahkan karnena kesalahannya sendiri. Race 2 WSBK Misano dimenangi oleh Alvaro Bautista, Toprak Razgatlioglu di posisi dua dan Axel Bassani posisi tiga. (mmz)
Artikel terkait:
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Juara Dunia Aldi Satya Mahendra di WSSP300 bareng Yamaha diapresiasi Menpora Dito Ariotedjo dan Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo
- BMW M1000RR akan Dapatkan Revisi Aero, Frame dan Swingarm untuk Toprak
- Aldi Satya Bertekad Pertahankan Podium di WSSP300 Aragon
- Toprak is Back! WSBK Aragon Bakal Lebih Seru!
- Rea Sebut Insiden yang Menimpa Toprak bisa jadi Bencana. Magny Cours tak Layak?
- Kronologi Toprak Jatuh di WSBK Prancis. Ada yang Aneh?
- Setengah Slot Pembalap WSBK 2025 masih Kosong. Nunggu Limpahan MotoGP?
- Nyaris Sempurna, van der Mark Ungkap Rahasia Kecepatan Toprak