Motomazine.com – Salam safety riding bro sis.. 5th Anniversary Jatimotoblog yang digelar di bumi Magetan, kota seribu kulit (17-18/12) lalu memang memberikan kesan mendalam. Tak hanya bagi MMz, namun sepertinya semua blogger yang hadir juga merasakan hal serupa.
Adalah Mbah Muhsin juragan bonsaibiker.com yang telah dengan “lila dan legawa” meluangkan waktu, tempat dan kesempatan bagi manteman blogger dan komentator yang hendak meramaikan ulang tahun Jatimotoblog ke lima ini. Asal diketahui, saat itu Mbah Bons harus rela mengcancel tiga undangan resmi pabrikan. Memilih pulkam dan bertemu dengan dulur-dulur Jatimotoblog (suwun mbah).
Adapun teman dan sedulur blogger Jatimotoblog saat itu yang hadir adalah Kang Heri/Ndas (setia1heri.com), Mbah Wiro (nyobamoto.com), Kang Fauzi (motomaxone.com), Kang Madev (mariodevan.com), Kang Andy (aselimalang.com), Kang Marnu (warungbiker.com), Kang Priyo (otobalancing.net), kang Gesang (potretbikers.com), Kang Sugi (sugimasihada.com), Kang Anang (anangcozz.com) dan saya sendiri motomazine.com.
Ada sedikit cerita berbeda pada perayaan hari jadi Jatimotoblog ke lima tahun ini. Para blogger dan komentator yang hadir biasanya berangkat secara independen dari rumah dan domisili masing-masing untuk menuju tempat diselenggarakannya HBD. Namun khusus kemarin, kami bersebelas bisa kompakan dan berangkat bersama-sama menggunakan kendaraan yang sama juga. Hal ini tak lain dikarenakan pada hari Sabtunya (17/12), kami mendapat undangan dari MPM Honda Jatim untuk menghadiri acara launching sekaligus test ride All New Honda CBR250RR yang digelar di Pakuwon City dan Sutos. Nah, pasca menghadiri undangan itulah kami bersebelas lantas diberangkatkan dan difasilitasi oleh MPM Honda Jatim (terima kasih MPM), untuk berangkat bersama-sama menuju kediaman Mbah Muhsin di Ngariboyo Magetan. Kendaraan dan akomodasi semuanya ditanggung oleh pihak MPM dengan diwakilkan pada Mas Novan yang juga ikut serta meluncur ke Magetan bersamaan dengan teman-teman Jatimotoblog.
Perjalanan panjang sejauh kurang lebih 200-an kilometer ditempuh. Berangkat dari Sutos pada pukul 16.25, kendaraan berjenis elf long chassis yang kami gunakan perlahan bergerak menyusuri ramai dan padatnya jalanan kota Surabaya jelang malam Minggu. Keluar dari kemacetan kota Surabaya-Mojokerto perjalanan terus saja dilanjutkan hingga akhirnya sekitar pukul 00.29 malam kami sampai juga di kediaman Mbah Muhsin. Setelah sebelumnya sempat berhenti di Nganjuk untuk melepas lelah dan makan malam dengan menu mie juga nasi goreng.
Lanjut.. Menapakkan kaki di lereng gunung Lawu di sana sudah berdiri sang tuan rumah, yang dengan ciri dan senyum khasnya menyambut kami para rombongan yang entah saat itu sudah seperti apa kusutnya. Setelah menurunkan barang bawaan masing-masing juga membersihkan diri baik sekedar cuci muka atau mandi (bagi yang berani ), acara pun terus berlanjut ke sesi ramah tamah.
Candaan ringan, saling bertanya kabar, sedikit mengulas warung masing-masing dan mengungkap berbagai ranah otomotif mulai membuka obrolan kami malam itu. Hawa dingin khas pegunungan dipadu sunyinya alam dan diiringi suara jangkrik menambah kesan syahdu malam itu. Namun, obrolan ringan itu sontak berubah tatkala Pak Sis (kakak laki-laki Mbah Bons) pulang ke rumah dari sebuah acara. Beliau yang memang terlihat sepuh, tak hanya dalam artian sebenarnya menyempatkan ikut nimbrung. Sepiring nasi rawon dan entah berapa gelas kopi memaksa kami untuk tetap terjaga dan larut dalam hangatnya perbincangan. Dimulai dari perkenalan, hingga akhirnya obrolan pun merembet ke cerita-cerita mistis seputar “perhantuan” dan bahkan beberapa kali menyinggung ke segala bentuk pemujaan dan pesugihan. Intinya semua bersifat sharing, menambah wawasan agar kita tetap berpegang teguh pada jalan lurus dan perintah Tuhan.
Jelang pukul 3 pagi, obrolan pun mulai meringan. Semakin sunyi dan sepi. Yup, kami sudah tak tahan lagi. Satu persatu beranjak dari kursi dan menuju ke bantal yang telah disediakan oleh tuan rumah. Dalam hitungan menit semua pun terlelap dalam tidur masing-masing…
Pagi menjelang… Hawa segar penuh oksigen pun menarik kami untuk bangun dan merasakan nikmatnya alam Ilahi ini. Setelah selesai mandi dan sarapan dengan menu pecel, kami pun bersiap-siap menuju ke round down acara selanjutnya. Bakti sosial dan berkunjung ke tempat wisata lokal.
Namun belum sempat kami meninggalkan kediaman Mbah Muhsin, hadir dokter Alfian dengan Ninja putihnya yang juga ingin ikut meramaikan acara. Bakti sosial sendiri kami lakukan di Masjid Al-Faqih, barat kediaman Mbah Muhsin. Masjid yang sedang direnovasi itu kami jadikan tempat bakti sosial dengan memberikan sedikit dari teman-teman dan pihak sponsor.
Bertolak dari masjid, perjalanan kami lanjutkan ke tujuan selanjutnya, yakni ke waduk Gonggang. Waduk baru di desa Janggan kecamatan Poncol ini merupakan ikon wisata baru di Magetan. Jalanan khas pegunungan penuh tanjakan dan tikungan mengiringi. Namun kesemuanya terbayar saat kami tiba di lokasi. Bendungan dengan suasana asri dan segar serasa mengobati lelah dan tegang yang kami rasakan selama perjalanan.
Puas berfoto ria perjalanan pun dilanjutkan ke destinasi kedua. Menuruni gunung, tujuan kita arahkan ke jalur Madiun. Yup, di daerah Nguntoronadi berdiri Candi Simbatan, dimana konon berdiri patung Dewi Sri. Namun sesampainya di lokasi beberapa dari kami pun tertegun. Harapan akan megahnya candi tak kami temui di sana. Justru sebuah kolam penuh dengan ikan mas lah yang dijumpai. Usut punya usut, ternyata candi dan patung Dewi Sri tenggelam di dalam kolam. Ya, letaknya memang sekitar 3-4 meter di bawah permukaan tanah. Menurut pak Surono sang juru candi, hanya dalam setahun sekali lah, yakni pada hari Jumat Pahing tiap bulan Sura (Muharram), area tersebut akan dikeringkan sehingga kita bisa menyaksikan patung Dewi Sri.
Puas menyaksikan pemandangan sekitar, acara utama pun digelar. Yup, prosesi potong tumpeng menandakan peringatan hari ulang tahun kelima Jatimotoblog dilakukan. Kang Heri selaku ketua (Ndas dalam bahasa kami), memotong tumpeng untuk selanjutnya diberikan kepada Mbah Wiro, sesepuh Jatimotoblog. Sontak kami pun larut dalam suasana suka cita menikmati santap siang nasi tumpeng lengkap dengan berbagai lauk yang sebelumnya kami bawa dari kediaman Mbah Bonsai. Dalam kesempatan itu pula disetujui kesepakatan diantaranya yakni ketua (Ndas) baru akan dipilih ulang pada tahun depan, juga kopdar resmi tiap caturwulan diralat menjadi tiap 6 bulan sekali. Hal ini mengingat semakin padat dan sibuknya masing-masing anggota hingga dikhawatirkan agenda kopdar caturwulanan tak bisa berjalan maksimal.
Usai makan, rangkaian acara siang itu pun selesai. Sebelum meninggalkan lokasi, kami berterima kasih kepada pak Surono, sang juru candi dengan menyisihkan makanan berupa tumpeng yang tadi kami bawa. Catat… ini bukan sisa, namun kami sengaja menyisihkan sebelumnya
Itulah bro sis.. rangkaian acara 5th Anniversary Jatimotoblog di Magetan. Suasana, keluarga dan pengalaman baru yang didapatkan terasa begitu terkesan, terutama bagi MMz pribadi. Mengenal Mbah Bons dan keluarga secara langsung sungguh menjadikan sebuah pengalaman tersendiri bagi saya. Terima kasih kepada pihak MPM Honda selaku pihak pendukung, Mbah Muhsin dan keluarga yang sudah sudi direpotkan, serta teman-teman yang ikut meramaikan hari jadi ke lima Jatimotoblog ini… Jaya selalu, rukun dan sukses untuk semua mantemans..
Oh ya.. Siang itu dengan sangat terpaksa MMz harus mothol di Madiun, turun dan berpisah dengan teman-teman. Bertolak menuju Ponorogo. Menyisakan tempat longgar bagi mantemans yang meluncur kembali ke Surabaya… (MMz)
Berikut foto-foto 5th Anniversary Jatimotoblog di Magetan
@sumber gambar: semua gadget dan kamera dulur Jatimotoblog yang hadir
==============
Punya pertanyaan atau ingin berbagi informasi? Kirim saja ke:
• motomazineblog@gmail.com
Panjang ceritanya kang…sepanjang elp, eeh, elf
Itu saja sudah disunat kang.. Dibaca kan? Wkwk
Ijin ralat, gunung Lawu lek
Lawu karo Merbabu ki opo bedo lek? Meh tak tulis Lawu jane
Merbabu ki Boyolali om
Oh iyo jebule . haha.. Suwun nggeh pak sudah dibenerin tuh