MOTOMAZINE.COM – Pembalap Ducati Jack Miller menjadi salah satu pembalap yang mengalami kejadian aneh di Qatar. Pembalap Alma Pramac ini terpaksa harus melepas jok di Desmosedici GP19 tunggangannya. Dan ketika ditanya perihal tersebut, inilah jawaban Miller, kenapa ia sampai membuang jok di tengah balapan gurun pasir Qatar tersebut.
Jack Miller sebenarnya punya potensi bagus untuk finish di depan. Sejak latihan bebas pemuda Australia ini punya kecepatan yang bagus dengan GP19 tunggangannya.
Pun di kualifikasi. Pembalap bernomor 43 tersebut berhasil merangsek ke posisi empat di belakang Vinales, Dovisiozo, dan Marc Marquez.
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
Jack Miller memulai balap dengan cukup bagus. Dari posisi empat Miller langsung menyodok ke posisi dua di belakang Dovisiozo. Semua normal. Miller bisa melaju kencang. Namun begitu masuk lap kedua, masalah mulai timbul.
“Jok sudah dilem di tempat duduk motor, dan bagian itu sedang dicat, tapi catnya tidak menempel dengan baik. Lem merobek jok dan motor,” ungkapnya.
“Saya sedang melaju kencang dari tiga tikungan kanan (12, 13, 14). Yang pertama, baik-baik saja. Tapi yang kedua, saya hampir jatuh karena jok rusak. Lalu saya merasa jok kembali menempel. Saya kira tidak apa-apa, ternyata lepas lagi.
“Kemudian saya berhasil melewati tikungan kiri berikutnya. Ketika saya melihat ke bawah, jok lepas. Jadi saya mengambilnya dan membuangnya.” tutur Miller.
Namun setelah jok dicopot, bukannya tambah bagus Miller malah makin menderita. Ia mengatakan jika subframe yang ia duduki terasa seperti es. Dan itu sangat mengganggu kenyamanan juga pergerakannya.
“Begitu cat dan joknya sudah robek, rasanya seperti es. Saya merasa tidak nyaman. Saya mencoba sebaik mungkin, berusaha tetap dalam rombongan pembalap.
“Masuk tikungan, saya semakin tidak nyaman duduk di atas motor. Saya tidak bisa menggerakan bahu. Saya harus duduk di tengah dan banyak menikung.
“Karena melakukan itu, saya merusak pinggir ban depan. Saya mulai mengalami understeer (sulit menikung), banyak getaran, karena saya miring sebanyak 60 derajat di tikungan yang biasanya 47 derajat.
“Saya jadi hanya berkendara, mulai mengalami banyak momen. Saya memutuskan masuk pit karena itu opsi teraman, kalau tidak saya bisa kecelakaan.” tambahnya.
Last, dengan posisi tanpa jok Jack Miller sudah berusaha terus membalap dan mencoba mempertahankan posisinya. Namun sayang, doi harus putuskan masuk ke pit demi alasan kemanan.
Padahal saat itu Miller sudah melakoni 22 lap dan berada di posisi 13. Tapi sisi positifnya adalah Jack Miller merasa punya kecepatan yang bagus, dan itu menjadi modal baginya hadapi seri balap selanjutnya.
Di Qatar kemarin tak hanya Miller yang gagal finish. Rekan setimnya, Francesco Bagnaia pun juga DNF. Jadi tim Alma Pramac benar-benar zonk. Yawes gak popo Cak, besok coba lagi! Semoga berguna… (mmz)
Seri berikutnya ganti nama jadi Jok Miller, mana tau masalah joknya bisa lenyap.
bisa bisa… ide cemerlang om