Haruskah Tahun Baru diisi dengan Liburan? Wajib Gitu?

Diposting pada

MOTOMAZINE.COM – sebelumnya mmz mau ngucapin selamat tahun baru 2020 bagi sampeyan yang merayakannya. Saya sih begini saja, fokus nulis mencoba menuang secercah pemikiran di atas kanvas LCD PC sebagai ungkapan hati betapa menulis sudah menyandu dalam diri saya. Halah. Kembali ke bahasan. Tahun baru hasruskah diisi dengan liburan? Wajib gitu?

Buat mmz sendiri liburan bisa dilakukan kapan saja, kalau sempat. Entahlah Om, sekarang ini saya merasa waktu saya dengan keluarga banyak sekali berkurangnya. Tiap weekend ada saja acaranya. Kebanyakan sih kerjaan ya. Jadi ya musti dikerjakan.

Nah, bagi sebagian orang momen tahun baru acapkali dijadikan waktu liburan dan setengahnya menjadi rutinitas wajib yang musti dilakukan. Entah, berasa ada yang kurang gitu jika tahun baru tak diisi dengan liburan. Tapi itu buat sebagian orang.

Buat orang-orang yak tak begitu suka keramaian, seperti saya contohnya, momen tahun baru justru dijadikan wahana untuk menambah quality time bareng keluarga di rumah. Wes pokoknya di rumah. Jarang banget saya keluar, liburan atau pergi kemana gitu pas tanggal 1 Januari.

Ya itu tadi… Selain emang gak suka dengan keramaian yang over ramai, menurut saya terlalu banyak hal yang harus dipertaruhkan saat kita melakukan perjalanan di tahun baru.

Sudah jelas tertebak. Pasti semua pengen ke tempat wisata. Dan seperti kita tahu, obyek-obyek wisata di Indonesia yang suguhkan pemandangan bagus biasanya didominasi dengan akses yang sulit. Entah pegununag, pantai, telaga atau taman wisata, biasanya membutuhkan effort lebih bagi kendaraan akibat jalanan yang rata-rata menanjak terjal.

Nah di sinilah kesabaran dipertaruhkan. Baik kesabaran kita sebagai driver yang membawa segenap anggota keluarga, maupun kesabaran si kendaraan sendiri. Jika kita melakukan perjalanan dengan kondisi super crowded seperti ini, kita harus mempersiapkan segalanya untuk menjaga semua tetap terkondisikan secara sempurna.

Dimulai dengan mengecek kondisi kendaraan yang digunakan, baik mobil maupun sepeda motor. Pastikan kendaraan berada dalam kondisi prima sehingga mencegah hal-hal yang tak diinginkan selama perjalanan.

Yang kedua kondisi si pengendara sendiri. Sebagai sopir yang nyetir di padatnya lalu lintas liburan seperti ini, kita butuh yang Namanya kesabaran ekstra agar tak tersulut emosi. Bayangkan saja… Sampeyan nyetir dengan grasa-grusu di tengah riuhnya macet. Bisa-bisa sandal swallow melayang ke pelapuk mata…wkwkwk…

Belum lagi kalau salah jalan, salah rute atau tujuan… Loh jangan salah… Dengan kondisi macet yang tidak karuan seperti sekarang ini, sangat berpeluang untuk kita mengambil jalan yang salah. Maunya kemana, eh dibawanya kemana… Apalagi berpegang pada aplikasi GPS yang terkadang membawa kita ke jalanan pintas menghindari kemacetan. Bukannya jalan mulus, eh pinggiran kebun bambu yang disarankan…

Itu baru di jalan menuju lokasi wisata. Belum lagi nanti di lokasi wisatanya sendiri. Niat hati ingin merefresh otak dan menenangkan pikiran, eh… Mau berfoto bareng saja musti rebutan. Kan? Gak enak banget kan?

Nah, oleh sebab itulah saya akhirnya memilih termasuk ke orang-orang yang tak suka dengan keramaian. Memilih menghabiskan waktu dengan keluarga guna memberikan quality time kepada buah hati. Kalaupun pengen liburan biasanya saya memilih waktu sebelum hari h tahun baru atau setelahnya. Karena biasanya jalanan sudah lumayan tenang dan lokasi wisata yang dituju pun tak seriuh saat tanggal 1 nya.

Pengalaman yang dulu-dulu nih Om, saya selalu dibuat  geregetan acapkali sepulang dari berlibur tahun baru. Sudah berangkatanya macet-macetan, di lokasi wisata juga tak bisa leluasa, eh pulangnya masih harus berkutat dengan riuh ramainya lalu lintas. Belum lagi kalau ditinggal tidur semua penumpang..wkwkwk.. Berasa seperti driver bus AKAP.

So, pilihan kembali ke kita lagi sih… Memilih untuk stay di rumah, liburan tipis-tipis, atau memaksakan diri untuk blakrak mencari suasana berbeda di luaran sana bareng ratusan ribu orang yang ingin merasakan hal yang sama juga dengan anda.

Monggo… Opsi ada di tangan anda sendiri. Pesan saya adalah, jika tetap memilih liburan di tahun baru, pastikan kondisi kendaraan yang hendak sampeyan pakai benar-benar layak jalan. Mulai dari mesin, lampu-lampu, spion, STNK dan SIM. Yang paling utama menurut saya jutsru pada ban. Jangan memaksakan diri kalau ban kendaraan anda sudah aus, usang atau tipis.

Alih-alih mencarai kesenangan dan kepuasan liburan tahun baru, yang ada justru sampeyan direpotkan apabila tetiba ban kendaraan bocor di tengah jalan. Belum lagi kalau ban mobil, dan kita gak bisa melakukan penggantian sendiri. Asli dagelan Om… Hehehe..

Jadi, mau kemana liburan tahun baru 2020 ini…?  (mmz)

Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

4 komentar

  1. Saya pengen liburan om, suntuk g kmana2..
    Kata psikiater yg saya kenal liburan dpat cegah stres dan depresi, serta meningkatkn kreativitas brarti wajib om..

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini