Motomazine.com – Joan Mir, pembalap Suzuki Ecstar mengaku senang dengan device terbaru yang pabrikan Hamamatsu bawa. Mereka menjadi pabrikan yang akhirnya mengaplikasikan hole shot device atau kini lebih ngetrend dengan rear height adjuster. Teknologi mekanis yang sudah Ducati pakai hingga Yamaha pun mengikutinya. Dan kini saat terpasang di GSX-RR, Mir tersenyum bahagia. Kenapa gak dari dulu?
Selama liburan musim panas kemarin Suzuki memang fokus mengembangkan piranti ini. Dan meski jalani debut perdananya di GP Styria namun sepertinya perangkat tersebut bekerja dengan cukup baik. Beberapa kali Mir terlihat memakai hole shot device belakang ini saat berakselerasi jelang trek lurus.
Dan hasilnya, Mir berhasil merebut posisi lima pada sesi Q2 MotoGP Austria. Sebuah indikator keberhasilan karena nyatanya Mir hanya terpaut 0,2 detikan saja dari Bagnaia yang tempati posisi dua.
“Saya sangat senang dengan device ini. Piranti ini benar-benar berikan perbedaan besar saat GSX-RR tak memakainya,” tutur pembalap bernomor 36 tersebut.
Mir yang mencoba langsung hole shot device di bagian belakang GSX-RR ini mengungkap beberapa keuntungan yang dihasilkan,
“Dengan device ini saya bisa berakselerasi dengan lebih baik. Motor lebih minim wheelie sehingga tak perlu energi terlalu besar untuk mengendalikan motor. Kita akan melihat seperti apa efeknya saat balapan.” lanjutnya.
Senada dengan Mir, rekan setimnya Alex Rins juga berikan komentar senada dengan Mir. Sebab Rins lah yang pertama tahu piranti pengatur ketinggian jok belakang tersebut di motor Jack Miller.
“Aku yang pertama kali melihatnya. Aku sempat takjub saat membuntuti Miller. Dalam hati saya berkata apa yang dilakukannya? Apakah dia mematahkan supensi belakangnya?” ungkap Rins bercanda.
Yaps, Ducati memang menjadi pioneer piranti-piranti aneh mulai dari winglet, hole shot device hingga sendok pada swingarm. Hampir semua pabrikan latah menerapkannya. Kecuali Yamaha yang belum memakai sendok swingarm saat dry race.
Dan tentunya akan makin menarik menyaksikan pertarungan balap GP Styria sore ini. Karena sepertinya ini menjadi momen bangkitnya mesin inline-4. Pantes sih Yamaha ngacir. Di tangan Quartararo doang tapi. Mbuhlah wong Rossi pensiun. (mmz)
Artikel terkait:
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
1 komentar