Pawang Hujan yang Mendadak Viral di Mandalika. Pro Kontra Bermunculan!

Diposting pada

Motomazine.com – Ada yang unik saat gelaran MotoGP Mandalika kemarin. Kehadiran sosok perempuan di tengah guyuran hujan sontak menjadi perbincangan di sana-sini. Yaps, perempuan yang banyak orang menyebutnya pawang hujan ini langsung viral. Pro kontra pun bermunculan!

INDONESIA!!! Itulah gema-gema suara yang bersautan muncul di tribun penonton. Tapi lebih jauh dari itu, sosok pawang yang berusaha meredakan hujan, eh bukan meredakan sih, lebih tepatnya meminta hujan reda auto menjadi sorotan.

Wanita yang kemudian diketahui bernama Rara ini turun ke lintasan, berjalan menyusuri pit di depan para pembalap. Terlihat wanita tersebut membawa semacam wadah dari tembaga, beberapa dupa (cmiiw) dan pengetuk cawan.

Dia berteriak dan melakukan ritual dengan memutar-mutar pengetuk ke cawan, menengadahkannya ke langit dan terus mengulanginya.

Motomazine yang hadir langsung di lokasi menjadi saksi betapa deras hujan sore kemarin. Dan syaiknya, setelah si pawang hujan ini turun, hujannya reda loh.

Entah apakah memang sudah waktunya reda, atau ada daya magis di dalamnya. Yang pasti hujan reda dan race bisa dilangsungkan dalam 20 putaran.

Quartararo yang menirukan gerakan si pawang hujan Mandalika

Pro dan Kontra

Kehadiran pawang hujan yang tersorot jelas di kamera MotoGP Mandalika ini mendadak viral. Banyak yang kontra namun ada juga yang pro atau menganggap hal tersebut biasa saja.

Menurut motomazine sendiri hal ini sangatlah lazim ada di Indonesia. Negara kita punya banyak budaya dan keragaman. Berbagai agama dan keyakinan. Jadi menurut motomazine itu adalah hal biasa yang kita temukan di Indonesia.

Menganggap itu syirik? Musrik? Atau apalah, itu tergantung ke keyakinan masing-masing. Intinya kita saling menghormati keberagaman saja. Gak usahlah men-‘judge’ kalau kita paling benar dan suci. Warga Indonesia bukan pembuli pawang hujan saja, melainkan banyak lagi yang percaya dengan kepercayaan yang dianutnya.

Akan lebih indah jika kita saling menghargai perbedaan. Karena Indonesia saja punya semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dan persatuan adalah segalanya. Toh nyatanya hujannya reda. Atas ijin Tuhan? Pasti. Tapi setidaknya kita dibolehkan meminta untuk itu. Kalau Tuhan saja mengabulkan, kenapa kita yang hanya manusia biasa justru mengoloknya.

Dan yang penting MotoGP Mandalika tetsp berlangsung, meskipun delay hampir satu jam. Dan hasilnya Oliveira keluar sebagai juara di depan Quartararo dan Johann Zarco. (mmz)

Artikel terkait:

 

Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini