Motomazine.com – Pembalap Lenovo Ducati Francesco Bagnaia tak ketinggalan ambil bicara terkait komentar yang dilayangkan Stoner dan juga Jorge Lorenzo. Di Goodwood for the festival of speed beberapa waktu kemarin Stoner menyebut jika MotoGP saat ini seperti omong kosong. Terlalu banyak aero dan kontrol elektronik yang menggerus bakat alami seornag pembalap dalam mengendalikan laju motor. Untuk yang satu ini, pemimpin klasemen pembalap asal Italia, Pecco Bagnaia punya pandangannya sendiri. Menurutnya, dengan atau tanpa aero, pembalap tetap membuat perbedaan.
“Saat tes pertamaku di GP Qatar saya meminta Ducati yang tanpa sayap, dan itu lebih mudah dikendarai. Tetapi sekarang kamu harus mendorong motor sampai ke batasnya untuk mendapatkan potensi maksimal motor. Dahulu pembalaplah yang mengontrol penuh mesin, Lebih mudah membelokkan motor tanpa sayap. Ketika berakselerasi kamu perlu memainkan rem belakang dan lebih banyak bermain dengan gas. Sekarang dengan semua peralatan itu, kamu bisa mendorong motor sampai ke batas maksimal untuk mendapat keuntungan,” tutur pembalap yang juga menjadi salah satu murid di VR46 Academy.
Dari sudut pandangnya Bagnaia juga berkomentar perihal sulitnya MotoGP menyalip motor di depannya. “Bertentangan dengan bannyak pendapat, faktanya kita bisa menyalip bahkan dengan piranti aero. Jika kamu melaju lebih cepat dari pembalap di depanmu, kamu bisa menyalipnya. Ketika berhubungan dengan keamanan, aero malah membantu. Perkembangan aerodinamika berarti bahwa kita harus tetap berkembang, jadi kita harus tetap mengembangkan itu dan menggunakannya,” tambah Pecco.
Dan perihal pengaruh pembalap terhadap motor, Pecco melanjutkan komentarnya, “Saya tak peduli jika kita berkendara dengan atau tanpa sayap, karena saya bisa cepat dengan keduanya. Hanya kecil perbedaan. Dengan aero atau tidak, tetaplah pembalap yang membuat perbedaan. Saya lebih suka power besar namun tetap menjadi pengontol mesin. Saya tak akan pernah menyentuh elektronik di mana saya tak membutuhkan perannya. Itu yang saya suka terutama dari pembalap-pembalap masa lalu.”
Terkait komentar Jorge Lorenzo yang mengkhwatirkan topspeed MotoGP era sekarang, yang mungkin bisa tembus 400 km/jam, ternyata hal tersebut sama sekali tak berpengaruh bagi rekan senegara Marco Bezzecchi ini. “Selama ini tak pernah terlalu cepat bagiku, aku justru ingin sedikit lebih cepat lagi. Olahraga kami adalah pusat dari olahraga balap motor di dunia, jadi kami harus melangkah lebih jauh dan cepat. Saya tak menemukan alasan kenapa harus melambat. Normal jika lebih cepat di lurusan dan tikungan,” tutup Bagnaia seperti dilansir dari Paddock-GP.
Hmmm…Diam-diam bangor juga anak didik Valentino Rossi ini! (mmz)
Artikel terkait:
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru