Motomazine.com – Salam safety riding bro sis… Duo rider Ducati Jorge Lorenzo dan Andrea Dovisiozo mengaku punya permasalahan yang sama saat membesut Desmosedici GP17 mereka. Meskipun terlihat kompetitif hingga mampu meraih posisi runner up di penghujung musim 2017 ini karena nasib apes yang dialami Dovi di Valencia.
Pun begitu dengan Lorenzo. Terhitung menjadi tahun pertamanya di Ducati, Lorenzo belum bisa berbicara banyak d hadapan fans Ducati. Prestasi terbaiknya adalah finish di posisi tujuh klasemen pembalap MotoGP. Cukup bagus juga sih untuk pembalap yang baru saja nyemplak Ducati.
Lantas, apa sih keluhan Lorenzo dan Dovisiozo? Setali tiga uang, mereka ternyata menyoroti kinerja motor Ducati terutama saat dipakai melibas tikungan, saat berada di mid-corner lebih tepatnya. Baik Dovi maupun Jorge mengeluhkan Ducati sedikit kurang gesit saat melahap tikungan. Dimana senjata andalan Lorenzo adalah di rolling corner speed nya.
Baca juga:
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Pemberat Bautista Masih Ada, Toprak #1
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Resmi! Fermin Aldeguer Gantikan Marc di Gresini Ducati
- Setengah Slot Pembalap WSBK 2025 masih Kosong. Nunggu Limpahan MotoGP?
- Menang dengan Satu Sayap, Petrucci Beberkan Rahasia Razgatlioglu?
- Hingga Sekarang Rossi-Marquez belum Akur. Ducati Perparah Kondisi?
- Ducati Berjanji Kesalahan Datangkan Valentino Rossi tak akan Terjadi pada Marc Marquez
- Mengagetkan! Bos Pramac ungkap Alasan Cabut dari Ducati. Alasan Sentimentil?
- Harga Mahal untuk dapatkan Marc Marquez, Ducati Berantakan!
Jika kita menarik ke belakang, Ducati Desmosedici GP17 terbilang sebagai motor Ducati yang paling lembut. Dibandingkan generasi Desmosedici yang disemplak Stoner(2008-2010) dan Rossi (2011) yang memakai sasis monocoque, Ducati Desmosedici GP17 yang mengalami perubahan total pada sasis semenjak 2012 terus berkembang dan makin “ramah” dikendarai. Tak ayal, Dovi pun mampu tampil kompetitif selama musim 2017 ini.
Dan benar saja, sasis lah yang rupanya menjadi kunci perhatian Luigi ‘Gigi’ Dall’igna sebagai kepala kru Ducati sekarang ini.
“Semua motor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan begitu juga dengan motor ini,” ungkap Gigi seperti dilansir dari Tuttomotoriweb.
Menelisik perkataan Luigi Dall’igna, sepertinya Ducati memang sudah punya formula baru agar Desmosedici mau belok lebih nurut lagi. Entahlah, yang pasti Ducati selalu mampu tampil all out dan pada akhirnya menjadi panutan bagi beberapa pabrikan lain.
Lihat saja dari masalah winglet, suspensi depan carbon, Seamless Shift Gearbox, hingga entah apalagi nanti yang akan dihadirkan Ducati saat debut tes perdana di sirkuit Sepang akhir Januari tahun 2018 mendatang.
Yang pasti, selama musim 2017 ini terbukti Gigi mampu menyulap Ducati menjadi sosok yang disegani, setidaknya di tangan Dovisiozo hampir saja gelar juara dunia Marc Marquez musim ini raib begitu saja.
Dan dari semua sirkuit yang telah dievaluasi, sepertinya Ducati memegang satu kunci penting dimana Desmosedici paling tidak kompetitif. Dimana lagi kalau bukan di sirkuit Phillip Island. Dimana Dovi hanya mampu finish di posisi 13, dengan tempat terbaik diisi Scott Redding di posisi 11. Sirkuit yang selalu menjadi jalur roller coaster bagi Stoner dan Desmosedici di kala jayanya… Semoga berguna… (mmz)
Lebih dekat dengan Motomazine di:
- e-mail: motomazineblog@gmail.com
- facebook: motomazine.com
- twitter: motomazine
- IG: @motomazineblog
- Youtube channel: Motomazine
- WA: 085233819298
- BB: D8DCFC9A
Tahun depan lorenjo bakal ngacir lagi nih keknya
Bisa jadi om Amik… ducati udah semakin jepang je
ga sabar menanti seri 2018
Bener om.. kayaknya bakal lebih seru lagi nih