MOTOMAZINE.COM – Sejak kedatangan Alvaro Bautista dan Ducati Panigale V4 gelaran balap worldSBK tak ubahnya seperti kejuaraan yang bisa ditebak siapa pemenangnya. Ya, sejak seri perdana di Phillip Island hingga seri Assen, Bautista terus memborong juara Race 1 dan Race 2. Ngeblong sekali di Superpole Assen, Bautista praktis menangi 11 kali balapan. Dan kalah telak 11-0 membuat Kawasaki, penguasa WSBK musim 2018 jadi gerah tak karuan. Dan dengan semangat membara, pabrikan yang pernah nyemplung di ajang MotoGP ini bertekad membuat motor baru. Panas ki ceritanya..
Yap, sebelum hadirnya duet V4 dan Bautista, kolaborasi manis Jonathan Rea bareng Kawasaki ZX-10RR terus mendominasi jalannya balap. Bahkan duet manis tersebut berhasil mencuri tropi juara dunia sebanyak 4 kali berturut-turut. Hayo, kurang superior apa coba si ZX-10RR dan Rea…
Namun ya itu, masuk musim 2019 mereka seperti kehilangan taji. Si ijo ZX-10RR sama sekali tak berdaya menghadapi Bautista. Jangankan menyerang, nempel saja susah! Gap yang tercipta selalu ajib bin ajaib.
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Pemberat Bautista Masih Ada, Toprak #1
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Juara Dunia Aldi Satya Mahendra di WSSP300 bareng Yamaha diapresiasi Menpora Dito Ariotedjo dan Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo
- BMW M1000RR akan Dapatkan Revisi Aero, Frame dan Swingarm untuk Toprak
- Aldi Satya Bertekad Pertahankan Podium di WSSP300 Aragon
- Toprak is Back! WSBK Aragon Bakal Lebih Seru!
- Rea Sebut Insiden yang Menimpa Toprak bisa jadi Bencana. Magny Cours tak Layak?
Jadi ya wajar saja jika akhirnya Kawasaki tak mau tinggal diam. Mereka lantas memasang target membuat motor baru di 2020. Adalah Ichiro Yoda, mekanik sekaligus desainer ZX-10RR yang gerah, kemeringet nggak karuan.
“Akan sangat sulit mengalahkan Ducati sekarang ini. Ducati V4 adalah motor yang datang dari MotoGP. Semua ada di sana. Yang membedakan hanyalah ban Pirelli dan Michelin. Bahkan jika kita memakai part istimewa sekalipun, saya yakin gap masih akan tetap terbuka lebar,” tutur Yoda San.
Atas kesenjangan ini satu-satunya sudut pandang yang mungkin difaktualkan hanyalah motor baru. “Salah satu solusi yang hanya bisa kami lakukan, layaknya Ducati di musim depan adalah membuat motor baru. Mereka sudah memulainya. Jadi kami harus mengikuti. Dengan memproduksi motor dalam jumlah terbatas. 500 sepertinya cukup buat kami. Yang harus diperjelas kemudian adalah balap WSBK merupakan balap motor massal. Akan tetapi dengan kedatangan V4 semua berbeda. Kita bicara motor dengan biaya 40.000 Euro,” tambahnya.
Hmmm.. Lagi-lagi Ducati bikin ulah iki Om. Setelah di MotoGP mereka nakal dengan memasang aeroswingarm, di balap WSBK pun mereka mengobrak abrik regulasi dan keyakinan insinyur-insinyur balap dengan menghadirkan Panigale V4. Motor MotoGP Desmosdromic berbalut pakain Panigale…wkwkwk…
So, rasanya makin menarik ini perhelatan WSBK ke depan. Karena senyatanya Kawasaki sudah berani menerima tantangan Ducati. “Jika kita harus membuat motor Kawasaki dengan nafas MotoGP, inilah waktunya! Ingat, kami sangat berpengalaman membuat mesin 4 silinder inline (ZX-RR). Jadi jika Ducati terus seperti ini, jawabnya hanya satu. Motor baru di 2020!” tutup Yoda.
Wah jan seru ini Om… Semoga berguna… (mmz)